bali.jpnn.com, DENPASAR – Balai Besar Meteorologi Klimatologi dan Geofisika (BBMKG) Wilayah III Denpasar meminta masyarakat Bali untuk mewaspadai potensi cuaca buruk yang terjadi pada periode 3 – 4 Februari 2025.
Berdasarkan pengamatan BBMKG Denpasar dari kondisi sinoptik, Senin hari ini (3/2), seluruh kabupaten/kota di Provinsi Bali diguyur hujan dengan intensitas ringan hingga sedang.
Menurut BMKG, kondisi ini dipengaruhi di antaranya oleh gelombang rossby ekuator.
Gelombang rossby ekuator adalah gelombang atmosfer yang bergerak dari arah barat di sekitar ekuator.
Ketika gelombang tersebut terpantau aktif, dapat menyebabkan terjadinya peningkatan pertumbuhan awan hujan di wilayah yang dilewati.
Oleh karena itu, BMKG mengimbau masyarakat Bali untuk mewaspadai potensi banjir bandang, tanah longsor dan pohon tumbang.
Suhu udara di wilayah Bali berkisar antara 28-32 derajat celcius, dengan suhu tertinggi ada di Klungkung berkisar 27 – 34 derajat celsius, sementera terendah di Bangli berkisar 19 – 25 derajat celsius.
Massa udara basah terkonsentrasi dari lapisan permukaan hingga 200 milibar atau 12.000 meter dengan kelembapan berkisar 60 – 95 persen.
BMKG juga meminta masyarakat mewaspadai potensi gelombang laut dengan kategori sangat tinggi diperkirakan mencapai empat hingga enam meter di perairan selatan Bali pada 3-4 Februari 2025.
Untuk perairan lain, seperti Laut Bali, Selat Bali bagian utara, Selat Bali bagian selatan, Selat Badung, dan Selat Lombok bagian utara dan selatan, diperkirakan ketinggian gelombang laut mencapai 2,5 meter.
Arah angin di Selatan Bali diperkirakan bergerak dari barat-barat laut dengan kecepatan berkisar 40 knot atau sekitar 74 kilometer per jam.
Di wilayah lainnya di Bali, angin bergerak dari arah yang sama, yakni dari barat-barat laut dengan kecepatan 20 knot.
BMKG mencatat kondisi angin dan gelombang laut ini berisiko terhadap keselamatan pelayaran.
Nelayan diminta mewaspadai kecepatan angin lebih dari 15 knot dan tinggi gelombang di atas 1,25 meter.
“Masyarakat umum, nelayan, dan pelaku kegiatan wisata bahari mohon mewaspadai potensi peningkatan kecepatan angin perairan utara dan selatan Bali,” kata Kepala BBMKG Wilayah III Cahyo Nugroho dilansir dari Antara. (lia/JPNN)