Prabowo Ungkap Fakta: Utang Indonesia Besar, Tapi Rasio Utang Aman?

- Penulis

Senin, 7 April 2025 - 18:11 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Presiden terpilih, Prabowo Subianto, baru-baru ini membahas kekhawatiran yang muncul mengenai tingkat utang Indonesia. Dalam penjelasannya, beliau menekankan bahwa perbandingan antara utang Indonesia dan Produk Domestik Bruto (PDB) masih berada dalam kategori yang terkendali.

Menurut Prabowo, rasio utang Indonesia saat ini berada di sekitar 39 persen dari PDB. Beliau berpendapat bahwa angka ini menempatkan Indonesia sebagai salah satu negara dengan rasio utang terendah jika dibandingkan dengan banyak negara lain di dunia.

Dalam sebuah acara bertajuk “Presiden Prabowo Menjawab” yang diselenggarakan di Hambalang, Jawa Barat, pada Minggu (7/4/2025), Prabowo juga menyebutkan beberapa negara yang memiliki rasio utang lebih tinggi dari Indonesia, di antaranya Vietnam, Swiss, Arab Saudi, Turki, dan Rusia. Acara ini dihadiri oleh enam pemimpin redaksi media terkemuka.

“Banyak yang berpendapat bahwa utang kita besar, dan memang benar. Namun, jika dilihat dari rasionya, yaitu perbandingan antara utang dan produksi nasional atau PDB, kita termasuk salah satu yang terendah,” jelas Prabowo.

Baca Juga :  IHSG Rawan Terkoreksi, Cek Saham AMRT, ICBP & CUAN

1. Prabowo menyebut rasio utang Indonesia lebih baik dari Malaysia dan Singapura

Lebih lanjut, Prabowo membandingkan rasio utang Indonesia dengan negara-negara tetangga. Beliau mengungkapkan bahwa rasio utang Malaysia mencapai 60 persen dari PDB, sementara Singapura bahkan mencatat angka yang jauh lebih tinggi, yaitu 170 persen.

Perbandingan ini, menurut Prabowo, mengindikasikan bahwa kondisi ekonomi Indonesia masih tergolong sehat. Beliau menekankan pentingnya bagi masyarakat untuk menyadari bahwa kinerja ekonomi nasional saat ini berjalan dengan baik dan stabil.

“Jadi, inilah yang perlu kita pahami. Kondisi ekonomi kita, our economy is doing well,” tegas mantan Menteri Pertahanan tersebut.

Prabowo Ungkap Ide Danantara Pernah Ditolak Soeharto

Prabowo Ungkap Ide Danantara Pernah Ditolak Soeharto

2. Prabowo meyakinkan bahwa posisi fiskal Indonesia masih relatif aman

Prabowo menjelaskan bahwa posisi fiskal Indonesia masih tergolong aman jika dibandingkan dengan beberapa negara lain. Beliau menyoroti defisit anggaran Indonesia yang berada di bawah 3 persen dari PDB.

Baca Juga :  JP Morgan Ungkap: Tarif Trump Ancam Resesi Ekonomi Global!

Angka ini lebih baik dibandingkan dengan Malaysia yang memiliki defisit di atas 5 persen, Brasil di atas 7 persen, dan Filipina di atas 6 persen. Prabowo berpendapat bahwa angka-angka ini mencerminkan fondasi ekonomi Indonesia yang cukup kuat.

“Kita masih di bawah 3 persen. Jadi, indikator ini menunjukkan bahwa fundamental ekonomi kita, our fundamental, landasan kita cukup baik,” ujarnya.

3. Prabowo mengakui adanya tantangan yang masih dihadapi Indonesia

Meskipun demikian, Prabowo mengakui bahwa Indonesia masih menghadapi berbagai tantangan, termasuk masalah efisiensi, birokrasi yang lambat, praktik korupsi, dan kebocoran anggaran. Selain itu, beliau juga menyoroti isu kemiskinan dan ketimpangan hasil pembangunan sebagai permasalahan mendasar yang sedang diupayakan solusinya oleh pemerintah.

“Kita menyadari hal itu, dan itulah yang sedang kita koreksi. Saya kira, sebagian besar dari itu, adalah hal yang sangat penting,” ungkapnya.

Prabowo Tegaskan Peran Swasta Penting dalam Ekonomi Negara

Prabowo Tegaskan Peran Swasta Penting dalam Ekonomi Negara

Berita Terkait

Wall Street Terjun Bebas: Tarif Trump Ancam, S&P 500 di Ambang Bearish!
IHSG Berpotensi Naik: Analis Imbau Investor Tenang Hadapi Volatilitas Pasar
Ekonom Ungkap Penyebab Rupiah Melemah: Faktor Internal Juga Berperan
IHSG Berpotensi Tertekan Pasca Libur Panjang: Strategi Wait and See untuk Investor
6 Manfaat Rekening Koran: Lebih dari Sekadar Syarat Visa!
Waspada! IHSG Berpotensi Trading Halt Lagi Besok, Selasa 8 April
Prabowo Ungkap Fenomena Pasar Saham: Ramai Saat Turun, Sepi Saat Naik
IHSG Berpotensi Terkoreksi: Analisis Perdagangan Pasca Libur Lebaran

Berita Terkait

Senin, 7 April 2025 - 21:35 WIB

Wall Street Terjun Bebas: Tarif Trump Ancam, S&P 500 di Ambang Bearish!

Senin, 7 April 2025 - 21:19 WIB

IHSG Berpotensi Naik: Analis Imbau Investor Tenang Hadapi Volatilitas Pasar

Senin, 7 April 2025 - 20:59 WIB

Ekonom Ungkap Penyebab Rupiah Melemah: Faktor Internal Juga Berperan

Senin, 7 April 2025 - 20:51 WIB

IHSG Berpotensi Tertekan Pasca Libur Panjang: Strategi Wait and See untuk Investor

Senin, 7 April 2025 - 20:15 WIB

Waspada! IHSG Berpotensi Trading Halt Lagi Besok, Selasa 8 April

Berita Terbaru