Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, menyampaikan kecaman keras terhadap insiden serangan yang menimpa rombongan wisatawan di wilayah Kashmir, India. Beliau dengan tegas menolak segala manifestasi tindakan terorisme.
“Saya merasa sangat prihatin atas serangan teroris brutal yang menargetkan warga sipil di Pahalgam, India. Indonesia mengutuk sekeras-kerasnya tindakan yang tidak berperikemanusiaan ini, dan kami berdiri teguh mendukung rakyat serta pemerintah India dalam melawan segala bentuk terorisme,” demikian pernyataan Prabowo melalui akun media sosial X pribadinya, @prabowo, yang dipublikasikan pada hari Kamis (24/4).
Prabowo menekankan bahwa tindakan kejam dengan dalih apapun tidak dapat dibenarkan. Beliau mendukung penuh upaya pemerintah India dalam menginvestigasi secara tuntas dan menyeret para pelaku penyerangan tersebut ke pengadilan.
“Tindakan kekejaman seperti ini tidak dapat diterima dan tidak memiliki pembenaran, terlepas dari motif, waktu, tempat, atau siapa pun pelakunya,” tegas beliau.
Lebih lanjut, Presiden Prabowo menyampaikan rasa duka cita yang mendalam atas tragedi tersebut. Beliau juga memanjatkan doa agar para korban yang terluka segera diberikan kesembuhan.
“Ucapan belasungkawa dan simpati terdalam saya sampaikan kepada keluarga para korban. Saya juga berharap agar semua yang mengalami luka-luka dapat segera pulih dan kembali sehat,” pungkasnya.
Sebelumnya, Perdana Menteri India, Narendra Modi, menegaskan komitmennya untuk mengejar dan menghukum para pelaku pembantaian yang menimpa puluhan wisatawan di Kashmir. Insiden tragis di Kashmir ini telah meningkatkan ketegangan antara India dan Pakistan.
Menurut keterangan dari aparat keamanan India, pelaku pembantaian tersebut adalah kelompok radikal yang beroperasi di Kashmir. Identitas dua pria bersenjata yang melakukan pembantaian tersebut terungkap sebagai warga negara Pakistan.
Dalam pidatonya di Bihar pada hari Kamis (24/4), Modi secara khusus menyampaikan doa bagi 26 korban pembantaian di Kashmir. Beliau juga berjanji untuk mencari dan membawa seluruh pelaku ke hadapan hukum.
“Kami akan mengejar mereka hingga ke ujung dunia,” ujar Modi, seperti yang dikutip dari kantor berita Reuters.