TEMPO.CO, Jakarta – Phu Phrabat di Thailand mendapat pengakuan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia kedelapan dan Situs Warisan Budaya kelima Thailand. Pemerintah setempat akan merayakan pencapaian tersebut dengan memasang logo warisan dunia di taman bersejarah yang terletak di Provinsi Udon Thani pada Jumat 28 Februari 2025.
Wakil juru bicara Kantor Perdana Menteri, Sasikarn Watthanachan, mengumumkan bahwa UNESCO telah resmi mengakui Taman Bersejarah Phu Phrabat sebagai Situs Warisan Dunia pada Sabtu 22 Februari 2025. Deklarasi sudah resmi ditandatangani serta didukung oleh Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO.
“Hal ini mencerminkan nilai dan signifikansi warisan budaya Thailand di tingkat internasional. Pemerintah yakin bahwa hal ini akan menjadi kekuatan pendorong dalam mempromosikan pariwisata budaya, meningkatkan potensi negara, dan menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat setempat,” kata Sasikarn dikutip dari Nation Thailand, Senin 24 Februari 2025.
Keunikan Phu Phrabat
Menteri Kebudayaan Sudawan Wangsuphakijkosol mengatakan taman bersejarah itu merupakan bukti tradisi batu Sima dari era Dvaravati yang dimulai pada abad ke-8. Dengan formasi batu yang unik, mencakup lahan seluas 5.859.200 meter persegi, taman berisi bukti pemukiman manusia zaman perunggu yang sudah ada sejak 2.500 hingga 3.000 tahun lalu. Lebih dari 54 lukisan batu kuno ditemukan di tempat tersebut, menjadi bukti keberadaan masyarakat prasejarah.
Tidak hanya itu, modifikasi tempat perlindungan batu alami menjadi situs keagamaan mencakup era Dvaravati, Khmer, Lan, Xang, dan Rattanakosin. Tempat perlindungan batu megalitik di taman ini dibentuk oleh gabungan kekuatan pergerakan gletser dan erosi diferensial lapisan batuan. Selain itu, permukaan 47 batu digambar dengan figur manusia, telapak tangan, hewan, hingga pola geometris.
Area pegunungan melestarikan korpus batu Sima in-situ terbesar di dunia dari periode Dvaravati. Pada abad ke-7, banyak batu Sima didirikan di dataran tinggi Khorat, sehingga mengubah lanskap alam menjadi situs suci agama Buddha yang digunakan sebagai pusat keagamaan.
Kemudian, di dalam taman terdapat 78 situs arkeolog terdaftar, mencerminkan nilai sejarah serta hubungannya dengan budaya yang telah lama terjalin di wilayah timur laut Negara Gajah Putih. Phu Phrabat menjadi bukti perkembangan budaya daerah ini. Penemuan itu menunjukkan perkembangan sosial serta kepercayaan masyarakat setempat. Hal itu, membuat jejak arkeolog ini sebagai warisan bernilai sejarah, agama, sekaligus sosial besar bagi Thailand.
Perayaan Phu Phrabat sebagai warisan dunia sekaligus warisan budaya kelima di negara tersebut akan digelar 28 Februari 2025. Beragam acara akan ditampilkan serta pertunjukan, termasuk pagelaran seni tradisional oleh komunitas Tai Phuan di distrik Ban Phue. Selain itu juga ada penanaman pohon ruang phueng untuk menghormati kerajaan, pemasangan logo warisan dunia juga tanda-tanda promosi pariwisata, upacara pemberkatan agama Buddha di Situs Kuno Menara Nang Usa, dan pertunjukan legenda Phu Phrabat berjudul “Usa-Baras” bersama penampilan Khon.
Phu Phrabat merupakan situs kedua yang diakui secara internasional di Udon Thani, setelah situs arkeologi Ban Chiang, yang terdaftar di UNESCO pada 1992. Selain dua lokasi tersebut, ada enam situs warisan di Thailand juga mendapat pengakuan internasional, diantaranya dua kota bersejarah Ayutthaya dan Sukhothai, Suaka Margasatwa Thungyai-Huai Kha Khaeng, hutan Dong Phayayen-Khao Yai, hutan Kaeng Krachan, serta Kota Kuno Si Thep.
NIA NUR FADILLAH | NATION THAILAND | BANGKOK POST | UNESCO
Pilihan editor: Minat Liburan ke Koh Samui Thailand Meningkat setelah Serial The White Lotus Tayang