Phu Phrabat Ditetapkan Sebagai Situs Warisan Dunia UNESCO

- Penulis

Selasa, 25 Februari 2025 - 07:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TEMPO.CO, JakartaPhu Phrabat di Thailand mendapat pengakuan UNESCO sebagai Situs Warisan Dunia kedelapan dan Situs Warisan Budaya kelima Thailand. Pemerintah setempat akan merayakan pencapaian tersebut dengan memasang logo warisan dunia di taman bersejarah yang terletak di Provinsi Udon Thani pada Jumat 28 Februari 2025.

Wakil juru bicara Kantor Perdana Menteri, Sasikarn Watthanachan, mengumumkan bahwa UNESCO telah resmi mengakui Taman Bersejarah Phu Phrabat sebagai Situs Warisan Dunia pada Sabtu 22 Februari 2025. Deklarasi sudah resmi ditandatangani serta didukung oleh Audrey Azoulay, Direktur Jenderal UNESCO.

“Hal ini mencerminkan nilai dan signifikansi warisan budaya Thailand di tingkat internasional. Pemerintah yakin bahwa hal ini akan menjadi kekuatan pendorong dalam mempromosikan pariwisata budaya, meningkatkan potensi negara, dan menciptakan peluang ekonomi berkelanjutan bagi masyarakat setempat,” kata Sasikarn dikutip dari Nation Thailand, Senin 24 Februari 2025.

Keunikan Phu Phrabat

Menteri Kebudayaan Sudawan Wangsuphakijkosol mengatakan taman bersejarah itu merupakan bukti tradisi batu Sima dari era Dvaravati yang dimulai pada abad ke-8. Dengan formasi batu yang unik, mencakup lahan seluas 5.859.200 meter persegi, taman berisi bukti pemukiman manusia zaman perunggu yang sudah ada sejak 2.500 hingga 3.000 tahun lalu. Lebih dari 54 lukisan batu kuno ditemukan di tempat tersebut, menjadi bukti keberadaan masyarakat prasejarah.

Baca Juga :  Karak Castle (Yordania) : Lambang Kemenangan Bijak Salahuddin Al Ayyubi

Tidak hanya itu, modifikasi tempat perlindungan batu alami menjadi situs keagamaan mencakup era Dvaravati, Khmer, Lan, Xang, dan Rattanakosin. Tempat perlindungan batu megalitik di taman ini dibentuk oleh gabungan kekuatan pergerakan gletser dan erosi diferensial lapisan batuan. Selain itu, permukaan 47 batu digambar dengan figur manusia, telapak tangan, hewan, hingga pola geometris.

Area pegunungan melestarikan korpus batu Sima in-situ terbesar di dunia dari periode Dvaravati. Pada abad ke-7, banyak batu Sima didirikan di dataran tinggi Khorat, sehingga mengubah lanskap alam menjadi situs suci agama Buddha yang digunakan sebagai pusat keagamaan.

Kemudian, di dalam taman terdapat 78 situs arkeolog terdaftar, mencerminkan nilai sejarah serta hubungannya dengan budaya yang telah lama terjalin di wilayah timur laut Negara Gajah Putih. Phu Phrabat menjadi bukti perkembangan budaya daerah ini. Penemuan itu menunjukkan perkembangan sosial serta kepercayaan masyarakat setempat. Hal itu, membuat jejak arkeolog ini sebagai warisan bernilai sejarah, agama, sekaligus sosial besar bagi Thailand.

Baca Juga :  Sejarah Desa Umoja, Desa Khusus Perempuan Masyarakat Adat Samburu di Kenya

Perayaan Phu Phrabat sebagai warisan dunia sekaligus warisan budaya kelima di negara tersebut akan digelar 28 Februari 2025. Beragam acara akan ditampilkan serta pertunjukan, termasuk pagelaran seni tradisional oleh komunitas Tai Phuan di distrik Ban Phue. Selain itu juga ada penanaman pohon ruang phueng untuk menghormati kerajaan, pemasangan logo warisan dunia juga tanda-tanda promosi pariwisata, upacara pemberkatan agama Buddha di Situs Kuno Menara Nang Usa, dan pertunjukan legenda Phu Phrabat berjudul “Usa-Baras” bersama penampilan Khon.

Phu Phrabat merupakan situs kedua yang diakui secara internasional di Udon Thani, setelah situs arkeologi Ban Chiang, yang terdaftar di UNESCO pada 1992. Selain dua lokasi tersebut, ada enam situs warisan di Thailand juga mendapat pengakuan internasional, diantaranya dua kota bersejarah Ayutthaya dan Sukhothai, Suaka Margasatwa Thungyai-Huai Kha Khaeng, hutan Dong Phayayen-Khao Yai, hutan Kaeng Krachan, serta Kota Kuno Si Thep.

NIA NUR FADILLAH | NATION THAILAND | BANGKOK POST | UNESCO

Pilihan editor: Minat Liburan ke Koh Samui Thailand Meningkat setelah Serial The White Lotus Tayang

Berita Terkait

Museum Ullen Sentalu, Menelusuri Sejarah dan Budaya Jawa di Yogyakarta
35 Ucapan Sambut Ramadhan 2025 dalam Bahasa Inggris dan Artinya,Share ke Grup Keluarga di WhatsApp
Apa Itu Tradisi Munggahan? Ini Sejarah & Tujuannya
Kades Tertawakan Nasi Kotak dari Bupati Dapat Teguran Keras,Pemkab Singgung Kontroversi Masa Lalu
Tukar Budaya Bersama Teman Tuli dan Komunitas Wisata Sejarah di Pontianak
115 Link Download Poster Marhaban Ya Ramadhan 2025 Gratis,Cocok Dibawa Anak TK-SD saat Pawai
7 SHIO Mujur HOKI Datang Dari Berbagai Arah Menurut Ramalan Shio Selasa 25 Februari 2025
Kisah Sastia Putri, Ilmuwan WNI di Jepang yang Belum Mau Pulang ke Indonesia

Berita Terkait

Selasa, 25 Februari 2025 - 10:57 WIB

Museum Ullen Sentalu, Menelusuri Sejarah dan Budaya Jawa di Yogyakarta

Selasa, 25 Februari 2025 - 10:17 WIB

35 Ucapan Sambut Ramadhan 2025 dalam Bahasa Inggris dan Artinya,Share ke Grup Keluarga di WhatsApp

Selasa, 25 Februari 2025 - 09:57 WIB

Apa Itu Tradisi Munggahan? Ini Sejarah & Tujuannya

Selasa, 25 Februari 2025 - 09:56 WIB

Kades Tertawakan Nasi Kotak dari Bupati Dapat Teguran Keras,Pemkab Singgung Kontroversi Masa Lalu

Selasa, 25 Februari 2025 - 08:27 WIB

Tukar Budaya Bersama Teman Tuli dan Komunitas Wisata Sejarah di Pontianak

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Museum Ullen Sentalu, Menelusuri Sejarah dan Budaya Jawa di Yogyakarta

Selasa, 25 Feb 2025 - 10:57 WIB

health

Fakta-fakta Penyakit Tiroid yang Sering Disepelekan

Selasa, 25 Feb 2025 - 10:47 WIB

urban-infrastructure

Tiga Tower Wisma Atlet Beres Direvitalisasi, Sisanya Menyusul April

Selasa, 25 Feb 2025 - 10:47 WIB