TRIBUNJAKARTA.COM – Curhat pilu penyiar Stasiun Radio Republik Indonesia (RRI) Ternate Sarnisa A Kadir soal efisiensi anggaran viral di media sosial.
Sarnisa curhat mengenai nasibnya melalui akun Instagram Aiinizzaa.
Sarnisa yang mengenakan penyuara jemala (headphone) dan mikrofon di hadapannya itu mencurahkan hatinya kepada Prabowo Subianto.
Kini, RRI Ternate tempat Sarnisa bekerja sehari-hari menyesalkan viralnya video tersebut.
Kepala Stasiun RRI Ternate, Agus Rusmin Nuryadin mengungkapkan fakta sebenarnya mengenai nasib Sarnisa.
Agus menjelaskan bahwa penyiarnya yang membuat konten tersebut merupakan tenaga lepas di Pro 2 dan masih aktif bertugas.
“Bagi kami secara pribadi saya sangat menyesalkan karena yang bersangkutan itu statusnya masih menjadi penyiar,” ungkap Agus.
Hingga saat ini, kata Agus, pihaknya masih berupaya meminta klarifikasi Sarnisa untuk memulihkan nama baik RRI.
Agus juga mengakui bahwa pihaknya terdampak oleh kebijakan efisiensi anggaran, yang mengharuskan mereka melakukan penghematan dalam penggunaan listrik, pendingin ruangan, air dan perjalanan dinas.
“Dampak pasti ada tapi tidak secara signifikan. Mungkin kami selama ini ada yang viral ya, di media sosial bahwa itu sebenarnya tidak ada pengurangan atau merumahkan karyawan atau pegawai yang dibayar oleh jasa profesi itu tidak ada,” ujarnya.
Agus menegaskan bahwa seluruh staf tetap menjalankan tugas secara rutin.
RRI Ternate telah menyepakati kondisi keuangan yang ada hingga bulan April sambil menunggu upaya-upaya yang dilakukan oleh manajemen, baik di tingkat stasiun maupun dari kantor pusat di Jakarta.
Saat ini, terdapat 12 orang yang bekerja sebagai tenaga lepas di RRI Ternate, termasuk dua reporter atau kontributor, dan sisanya sebagai penyiar.
“Alhamdulillah, saat ini mereka masih tetap aktivitas sesuai dengan tugasnya masing-masing,” tutup Agus.
Ungkapan Pilu
Diberitakan sebelumnya, seorang penyiar RRI dengan akun Instagram @aiinizzaa menumpahkan kesedihannya usai dihantam gelombang PHK massal.
Hati sang penyiar tersebut begitu tersayat.
Ia mengadukan kepiluan hati kepada sang presiden, Prabowo Subianto.
Sang penyiar pun menyinggung program makan bergizi gratis yang tengah digencarkan sang presiden tersebut.
“Bapak, kita tahu bahwa efisiensi anggaran yang bapak lakukan saat ini yaitu untuk menunjang agar program-program bapak bisa berjalan dengan baik. Seperti makan gratis untuk anak-anak.
“Tapi apakah bapak sudah berpikir bahwa, ketika pagi hari bapak berhasil memberikan makanan gratis dan bergizi untuk anak-anak, tapi ketika mereka pulang ke rumah, mereka dapati orang tua mereka tidak bisa memberikan makan siang dan juga makan malam yang layak karena ternyata orang tua mereka harus di-PHK, harus dirumahkan karena efisiensi yang telah bapak lakukan”.
“Lalu menurut bapak, di mana letak yang bapak bilang bahwa bapak mencintai rakyat bapak,” katanya.
Setelah menumpahkan curahan hatinya, penyiar tersebut pun tak kuasa membendung air matanya.
Takedown
Penyiar RRI tersebut lalu menurunkan video yang sudah dipublikasikan di akun Instagramnya.
Kendati demikian, video tersebut sudah kadung tersebar di jagat media sosial dan menuai banyak reaksi publik.
Namun, terkuak alasan sang penyiar menurunkan video itu. Ia pun memberikan sebuah pengumuman di Instastory-nya.
Pengumuman itu diawali dengan ucapan syukur.
“Terima Kasih. Itu kalimat pertama yang ingin saya sampaikan untuk teman-teman atas bantuannya, yang walau saya berbicara sejam pun jika tanpa bantuan kalian ini tidak akan sejauh ini.”
“Why saya takedown lagi? Ini tidak ada tekanan, suruhan dari pihak manapun. Tapi, karena yang ingin saya sampaikan sudah sampai tujuannya. Dan ini cukup bagi saya. Selebihnya giliran banyaknya doa teman-teman yang bertarung disela-sela waktu.”
“Saya yakin esok dan selanjutnya akan ada kabar yang lebih menenangkan dan hangat untuk kita semua. DM yang masuk kubaca semuanya satu persatu dan ternyata mentalku tak cukup kuat menampung kesedihan teman-teman yang melebihi sedihku. Tapi, terimakasih kalian sudah mau bercerita lewat ketikan.”
“Mari tawarlah takdir ini dengan doa-doa yang banyak. Kalian hebat. Kalian diberkati dari arah mana saja. Kalian tulang punggung keluarga yang luar biasa.”
“Saya akan rest sebentar saja teman-teman. Bukan menyerah. Tidak. Hanya ingin mengembalikan energi, sambil beristirahat dan merayu takdir-Nya dalam doa, lalu saya akan selalu menunggu kabar-kabar baik dari kalian. Sempga sesegera mungkin,” tulisnya. (TribunJakarta/Kompas.com)
Akses TribunJakarta.com di Google News atau WhatsApp Channel TribunJakarta.com. Pastikan Tribunners sudah install aplikasi WhatsApp ya