BOLASPORT.COM – Tunggal putra Indonesia masih bergeliat dengan prestasi para calon andalan di masa mendatang. Kali ini, kabar bahagia datang dari Singapura dengan terciptanya final senegara.
All Indonesian Final terjadi pada fase puncak Singapore International Challenge 2025 yang digelar di Singapore Badminton Hall East Coast Expo, Singapura, Minggu (23/2/2025).
Moh Zaki Ubaidillah menghadapi Prahdiska Bagas Shujiwo dalam pertandingan yang berakhir dengan skor 21-15, 21-17 untuk pemain yang disebut pertama.
Ubed, sapaan akrab Ubaidillah, masih berusia 17 tahun.
Adapun Bagas berumur 19 tahun, satu angkatan dengan Alwi Farhan yang pekan lalu menjadi pemain penting dalam prestasi emas tim Indonesia di Kejuaraan Beregu Campuran Asia 2025.
Kemunculan mereka memberi angin segar terhadap masa depan tunggal putra Indonesia.
Belum ada sosok pemain yang benar-benar mampu mencapai level Jonatan Christie dan Anthony Sinisuka Ginting yang menjadi ujung tombak setidaknya sejak 2017.
Indra Widjaja, pelatih tim tunggal putra pratama di Pelatnas PBSI, memberi apresiasi tinggi kepada Ubed dan Bagas.
Baca Juga: Indonesia Borong 4 Gelar di Singapore IC 2025, Ada Melati dan Racikan Baru Pencipta Duet Marcus/Kevin di Podium
“Pertama saya bersyukur atas pencapaian ini,” ucap sosok yang pernah membesut Lee Zii Jia hingga Gregoria Mariska Tunjung dalam siaran pers dari PBSI.
“Saya juga senang karena anak asuh saya menunjukkan permainan yang maksimal, semangat yang tinggi dan all out.”
“Saya mengapresiasi kerja keras mereka di sini, bukan hanya untuk Ubed dan Bagas tapi juga Reza (Muhammad Reza Al Fajri),” imbuhnya
Indra mendapat tantangan baru tahun ini. Setelah dua tahun terakhir memegang tim tunggal putri utama pelatnas, kakak Candra Widjaja itu dipercaya menangani tim tunggal putra pratama.
Sinergi dengan anak-anak asuhnya yang baru disebut Indra berjalan cukup baik. Indra berharap prestasi ini terus berlanjut ke depan.
Bagas dan Reza menjadi pemain yang berada dalam bimbingannya.
Adapun Ubed, dia telah dipercaya berlatih bersama tim utama setelah menunjukkan prestasi di level senior, termasuk berupa gelar Indonesia Masters Super 100 tahun lalu.
“Saya mengucap syukur alhamdulillah bisa mengambil gelar pertama saya di tahun ini,” ungkap Ubed setelah pertandingan.
“Walau juara tapi saya masih harus meningkatkan fisik dan mental pertandingannya. Saya harus lebih berani di lapangan,” ucapnya bertekad.
Pemain-pemain pratama lainnya juga membawa pulang gelar dari Singapore International Challenge 2025.
Ruzana menjadi pemenang di tunggal putri, sedangkan Raymond Indra/Nikolaus Joaquin meraih trofi dari ganda putra.
Sementara itu, Siti Sarah Azzahra/Agnia Sri Rahayu harus puas menjadi runner-up di ganda putri setelah kalah dalam laga rubber.
Khusus Raymond Indra/Nikolaus Joaquin, mereka merupakan duet anyar. Prestasi tinggi dalam turnamen debut pun mereka syukuri.
“Puji Tuhan kami diberi kelancaran pada pertandingan ini. Kami benar-benar tidak menyangka bisa juara di turnamen pertama kami berpasangan,” ujar Joaquin.
“Tidak ada strategi khusus, pelatih hanya meminta kami bermain bagus dan itu bisa membuat kami lebih all out pada setiap permainan.”
“Kami juga selalu percaya pada kemampuan diri sendiri dan pasangan,” tukasnya.
Prestasi yang diraih menjadi bahan bakar bagi para pemain muda untuk terus unjuk gigi dan bahkan di level yang lebih tinggi.
Menjadi tugas pelatih untuk memastikan api semangat tetap menyala dan agar pemain tidak cepat puas untuk mengembangkan kemampuannya.
“Di pratama pasti tujuannya adalah menembus level utama,” kata Indra tentang misi bersama anak-anak asuhnya.
“Kami harus bertumbuh dan berkembang secara positif. Semoga mulai dari sini akan berlanjut ke turnamen-turnamen berikutnya,” harapnya.
Agenda pertandingan para pemain muda pelatnas akan berlanjut dengan Sri Lanka International Challenge 2025 pada 25 Februari – 2 Maret 2025.
Indonesia tahun lalu meraih 1 gelar juara di sana melalui ganda putra, Rahmat Hidayat/Yeremia Erich Yoche Yacob Rambitan.
Baca Juga: Jadwal Siaran Langsung German Open 2025 – Waktu Indonesia Begadang Dimulai Saksikan Pebulu Tangkis Merah-Putih