KOMPAS.com – Jalur pendakian Gunung Agung di Karangasem, Bali, kembali dibuka pada awal Maret 2025, tepatnya Sabtu (1/3/2025).
Sebelumnya, Gunung Agung ditutup sementara sejak Selasa (25/2/2025) karena ada upacara atau piodalan Buda Wage Ukir di Pura Pasar Agung, Desa Sebudi, Kecamatan Selat, Bali.
Baca juga: Cuaca Buruk di Gunung Agung Bali, Pendaki Harus Patuhi Pemandu
“Besok (1 Maret 2025), sudah bisa naik lagi ke Gunung Agung sejak pagi hari,” kata Ketua Pemandu Pendakian Gunung Agung via Edelwiss, Mangku Kayun saat dikonfirmasi Kompas.com pada Jumat (28/2/2025).
Ia menuturkan, pendakian Gunung Agung Bali akan kembali ditutup pada mulai awal April 2025 sampai awal Mei 2025, tepatnya dari Minggu (6/4/2025) sampai Minggu (4/5/2025).
Baca juga:
- Gunung Bromo Tutup Saat Long Weekend Nyepi dan Lebaran 2025, Jangan Kecele
- Viral Foto Aksi WNA Telanjang di Gunung Agung Bali, Mendaki Ilegal
“Alasan penutupan Gunung Agung pada April 2025 itu karena ada upacara agama di Pura Agung Besakih selama satu bulan,” ungkap dia.
Jalur pendakian Gunung Agung
Lebih lanjut, Mangku menuturkan ada total sembilan jalur pendakian Gunung Agung yang bisa dilewati, di antaranya Jalur Edelweiss, Jalur Kedampal, Jalur Pura Pengubengan, dan Jalur Pura Pasar Agung.
Puncak gunung di ketinggian 3.142 meter di atas muka laut (mdpl) ini bisa ditempuh dengan durasi lima hingga tujuh jam.
“Ada tempat camping dan sumer air di ketinggian 2.600 mdpl Gunung Agung. Ada kori agung, puncak 1, puncak 2, dan puncak sejati 3.142 mdpl,” jelas Mangku.
Baca juga:
- Rute Menuju Gunung Artapela dari Pusat Kota Bandung
- Abu Vulkanik Gunung Agung, Citilink Batal Terbang ke Banyuwangi
Pendakian Gunung Agung via Edelwiss melewati lima pos dengan jarak antarpos sekitar satu jam. Tersedia juga jasa ojek mendaki dengan tarif mulai Rp 50.000 sampai Rp 100.000.
Pendaki nusantara maupun pendaki mancanegara wajib menggunakan jasa pemandu saat memasuki Gunung Agung Bali.
“Bukan hanya menjelaskan sejarah Gunung Agung saat mendaki, tamu (pendaki) juga bisa mengetahui budaya dan adat istiadat Bali,” pungkas Mangku.
Baca juga: Daya Tarik Taman Wisata Kopeng Semarang, Berada di Kaki Gunung Merbabu