Pemkot Bandung Genjot Strategi Tanggulangi Lonjakan Sampah Pascalebaran

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 23 April 2025 - 09:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Pemkot Bandung Genjot Strategi Tanggulangi Lonjakan Sampah Pascalebaran (Humas Kota Bandung)

Pemkot Bandung Genjot Strategi Tanggulangi Lonjakan Sampah Pascalebaran (Humas Kota Bandung)

RAGAMUTAMA.COM – Pemerintah Kota Bandung mengambil langkah strategis untuk menangani peningkatan volume sampah yang signifikan usai Hari Raya Idulfitri. Wali Kota Bandung, Muhammad Farhan, menyampaikan bahwa masalah sampah kini menjadi fokus utama pemerintah, menyusul lonjakan produksi sampah yang diperkirakan meningkat lebih dari 20 persen dibandingkan hari biasa.

“Saya khawatir, produksi sampah kita setelah Lebaran meningkat signifikan. Sepertinya peningkatannya di atas 20 persen,” kata Farhan, Selasa (22/4/2025).

Salah satu titik yang menjadi perhatian serius adalah Pasar Gedebage. Farhan mengungkapkan bahwa ditemukan tumpukan sampah hingga 1.120 meter kubik di pasar tersebut. Ia menegaskan bahwa masalah ini harus segera diinvestigasi dan dipertanggungjawabkan secara hukum oleh pihak yang bertanggung jawab.

Selain itu, sejumlah Tempat Pembuangan Sementara (TPS) ditutup sementara agar dapat dikosongkan karena daya tampung dan pengolahan sampah di Bandung yang masih terbatas, yakni kurang dari 12 persen. Akibat penutupan ini, muncul penumpukan sampah di berbagai titik yang disebut sebagai titik kumpul atau “tikum”.

Baca Juga :  Sumedang Siap Jadi Tuan Rumah Peringatan Perdana Hari Desa Nasional 2025

“TPS kita tutup bergilir agar bisa dikosongkan dulu. Setelah kosong, baru TPS lain dibuka. Ini menyebabkan titik kumpul, tapi semuanya sudah dalam pantauan,” ujar Farhan.

Dari hasil pemantauan di 19 titik pasar, Pasar Gedebage tercatat sebagai lokasi paling parah. Sementara itu, TPS Ciwastra juga mengalami penumpukan dengan volume sekitar 500 meter kubik, yang ditargetkan selesai dalam waktu 10 hari.

Langkah-Langkah Strategis Pemkot Bandung

Untuk mengatasi persoalan ini, Pemkot Bandung menyiapkan sejumlah strategi:

  1. Pendataan Ulang Volume Sampah
    Pemerintah akan menghitung ulang produksi sampah dari berbagai sumber, termasuk rumah tangga, pasar, dan tempat umum. Hal ini untuk mendapatkan data akurat sebagai dasar kebijakan pengolahan sampah yang lebih efisien.

  2. Rotasi Penutupan TPS
    TPS ditutup dan dibuka secara bergilir untuk mencegah penumpukan berlebihan. Petugas diminta cepat tanggap menangani tikum dengan laporan langsung dari RT, RW, kelurahan, dan kecamatan.

  3. Percepatan Operasional Fasilitas Pengolahan
    Pengoperasian fasilitas pengolahan sampah seperti RDF (Refuse Derived Fuel) dan teknologi thermal akan dipercepat mulai 25 April 2025. Saat ini, fasilitas yang telah beroperasi baru berada di Tegalega, Cicukang Holis, dan Bandung Kulon, namun kapasitasnya masih belum mencukupi.

  4. Penguatan Program Pengurangan Sampah dari Hulu
    Program Kang Pisman (Kurangi, Pisahkan, Manfaatkan) dan Buruan SAE akan diperkuat melalui sinergi dengan tim Penggerak PKK di tingkat kecamatan dan kelurahan untuk mengedukasi masyarakat sejak dari sumbernya.

  5. Penambahan Kawasan Bebas Sampah (KBS)
    Pemkot menargetkan penambahan Kawasan Bebas Sampah dari 413 RW menjadi 700 RW hingga akhir tahun 2025, dari total 1.597 RW yang ada di Kota Bandung.

Baca Juga :  Boat Wisata Terbalik di Nusa Penida, 1 WNA Tewas Diterjang Gelombang

“Program ini tidak bisa kita tunda. Kita harus bertindak cepat agar masalah ini tidak semakin memburuk,” kata Farhan.

Dengan rangkaian langkah tersebut, Pemkot Bandung berharap bisa menanggulangi krisis sampah secara menyeluruh, sekaligus mendorong keterlibatan aktif masyarakat dalam menjaga kebersihan dan kelestarian lingkungan kota.

Berita Terkait

Panen Perdana Metode IPHA di Indramayu Sukses Hasilkan 11 Ton per Hektare, Hemat Air dan Biaya Produksi
Sampah di Denpasar Tembus 1.000 Ton Per Hari, DLHK Ajak Warga Lakukan Pemilahan dari Rumah
RPJMD Bandung 2025–2029 Disepakati, Fokus pada Pembangunan Adil dan Inklusif
Warga Bandung Dihebohkan Kembang Api di Pussenif, Suara Terdengar Hampir Satu Jam
Kebakaran Dahsyat di Kandang Ayam Klungkung, Diduga Akibat Kebocoran Gas
Tol Cipali Mulai Padat! Contra Flow Diberlakukan di KM 162–169, Ini Penjelasannya
Jakarta Terapkan Ganjil Genap Kamis Ini 27 Maret 2025, Kendaraan Berpelat Ganjil Diberi Akses
Dugaan Suplai Senjata ke KKB, Tiga Oknum TNI Diperiksa di Bandung
Tag :

Berita Terkait

Rabu, 23 April 2025 - 09:36 WIB

Panen Perdana Metode IPHA di Indramayu Sukses Hasilkan 11 Ton per Hektare, Hemat Air dan Biaya Produksi

Selasa, 22 April 2025 - 09:15 WIB

Sampah di Denpasar Tembus 1.000 Ton Per Hari, DLHK Ajak Warga Lakukan Pemilahan dari Rumah

Selasa, 22 April 2025 - 09:15 WIB

RPJMD Bandung 2025–2029 Disepakati, Fokus pada Pembangunan Adil dan Inklusif

Rabu, 9 April 2025 - 18:47 WIB

Warga Bandung Dihebohkan Kembang Api di Pussenif, Suara Terdengar Hampir Satu Jam

Jumat, 28 Maret 2025 - 10:19 WIB

Kebakaran Dahsyat di Kandang Ayam Klungkung, Diduga Akibat Kebocoran Gas

Berita Terbaru