Ragamutama.com Pedro Acosta, talenta muda Red Bull KTM, meluruskan kesalahpahaman yang timbul akibat candaannya tentang Marc Marquez, yang sayangnya disalahartikan oleh beberapa media.
Kemampuan luar biasa dan debut Acosta di arena MotoGP tak terhindarkan dari perbandingan dengan Marquez, yang dianggap sebagai penerusnya.
Menjuarai Moto3 di musim perdananya, lalu merengkuh gelar juara dunia Moto2, dan kemudian terjun ke MotoGP pada usia 19 tahun, telah mengukuhkan namanya sebagai bintang baru.
Terlebih lagi, penampilan impresif Acosta sejak awal kemunculannya di kelas utama telah mencuri perhatian banyak penggemar.
Ia bahkan mampu menunjukkan kecepatan yang kompetitif dan bersaing dengan Marquez di awal musim.
Mantan Pembalap Aprilia Angkat Bicara, Jorge Martin Disebut Lelah Fisik dan Kondisi Mentalnya Lebih Buruk
Banyak yang terus berspekulasi bahwa Acosta berpotensi menjadi megabintang seperti Marquez.
Jika Marquez dikenal sebagai Si Semut dari Cervera, Acosta mendapat julukan Si Hiu dari Mazzaron. Keduanya berasal dari Spanyol.
Terus menerus dikaitkan dengan Marquez bukanlah hal baru bagi Acosta. Suatu ketika, ia hadir dalam acara komedi televisi La Resistencia di Spanyol saat jeda musim.
Salah satu pertanyaan dari pembawa acara menyinggung nama Marquez.
Mungkin sudah terbiasa dengan arah pembicaraan tersebut, Acosta spontan berujar, “Siapa itu?”.
Jelas, maksud dari ucapannya tersebut hanyalah sebuah candaan.
Namun, bagi sebagian penggemar dan beberapa media asing, ucapan pembalap berusia 20 tahun itu justru dianggap negatif.
Ia dianggap kurang menghormati Marquez, yang memiliki segudang prestasi yang jauh lebih banyak darinya.
Ditambah lagi dengan hasil balapan Acosta yang sedang menurun, hal ini semakin memperburuk citranya sebagai sosok yang arogan.
Dalam wawancara terbarunya di saluran Youtube Nico Abad, ia memberikan klarifikasi menyeluruh.
“Saya rasa itu disalahpahami,” kata Acosta.
“Itu adalah acara komedi. Kita harus bisa menempatkan segala sesuatu dalam perspektif yang tepat,” tegas juara dunia dua kali itu.
Acosta juga menegaskan bahwa ia sama sekali tidak meremehkan lawannya, termasuk Marquez.
Semua orang menyadari betapa besar daya tarik dan prestasi Si Bayi Alien itu sejak kehadirannya di MotoGP.
Saking tingginya rasa hormatnya, Acosta bahkan merasa bahwa kalah dari Marquez bukanlah aib, melainkan sebuah kehormatan karena bakat luar biasa pembalap berusia 32 tahun itu di atas rata-rata.
Kalah dari Marquez, menurutnya, berarti pembalap tersebut sedang terlibat dalam duel sengit dan mampu mengimbangi Marquez.
Tidak semua pembalap mampu berada di posisi tersebut ketika Marquez sedang dalam performa terbaiknya.
“Saat ini, Marc adalah pembalap yang harus dikalahkan,” kata Acosta.
“Dia telah memenangkan setiap balapan (musim ini) kecuali satu (saat terjatuh di GP Americas).”
“Lebih dari sekadar ingin mengalahkannya, saya justru ingin merasakan kalah darinya terlebih dahulu.
“Karena melawan seseorang seperti dia, bahkan jika Anda kalah, itu berarti Anda telah membuat langkah besar,” ujarnya.
Bagnaia Dibuat Tak Tenang, Padahal Marc Marquez Sudah Kecilkan Api Pertarungan