Jakarta, IDN Times – Ketua Umum Pengurus Besar Nahdlatul Ulama (PBNU), KH Yahya Cholil Staquf mengungkapkan pihaknya belum menerima komunikasi resmi terkait permintaan untuk mengawasi Badan Pengelola Investasi Daya Anagata Nusantara (Danantara).
“Belum ada komunikasi (terkait permintaan agar NU ikut mengawasi Danantara),” kata dia kepada jurnalis di Kompleks Istana Kepresidenan, Jakarta, Senin (24/2/2025).
Saat ditanya apakah NU bersedia menjadi bagian dari pengurus Danantara, Gus Yahya menegaskan pihaknya perlu memahami terlebih dahulu tugas dan tanggung jawab yang akan diberikan.
“Ya kita harus lihat dulu nanti apa tugasnya, kita mampu atau tidak,” ujarnya.
Dia juga mempertanyakan apakah keterlibatan NU bersifat perorangan atau kelembagaan. Hingga saat ini, menurutnya, belum ada komunikasi apa pun mengenai hal tersebut.
“Kita belum tahu apa-apa, belum ada komunikasi sama sekali,” tambahnya.
Sebelumnya, Presiden Prabowo Subianto mengajak organisasi keagamaan, seperti Nahdlatul Ulama (NU), Muhammadiyah hingga Konferensi Waligereja Indonesia (KWI) ikut mengawasi pengelolaan dana masyarakat tersebut.
“Saya minta semua presiden sebelum saya berkenan ikut menjadi pengawas di Danantara ini. Saya juga berpikir kalau perlu pimpinan NU, pimpinan Muhammadiyah dari KWI dan yang lain ikut juga membantu mengawasi,” tuturnya dalam sambutannya di acara HUT ke-17 Partai Gerindra di Sentul, Bogor, Sabtu (15/2/2025).
Baca Juga: Mantan Presiden-Ormas Keagamaan Jadi Penasihat Danantara
Baca Juga: Mantan Presiden-Ormas Keagamaan Jadi Penasihat Danantara