Pengurus Besar Persatuan Senam Indonesia (PB Persani) mengungkapkan ketertarikannya untuk meniru langkah yang telah ditempuh oleh PSSI, yakni dengan melakukan naturalisasi terhadap para atlet diaspora berbakat.
Ita Yulianti, Ketua Umum PB Persani, menyatakan bahwa dirinya telah berdiskusi secara langsung dengan Ketua Umum PSSI, Erick Thohir, mengenai rencana naturalisasi atlet diaspora tersebut. PB Persani bahkan telah mengantongi beberapa nama yang berpotensi untuk dinaturalisasi.
“Saya tadi bertanya kepada Pak Erick Thohir mengenai rencana naturalisasi ini. Sebenarnya, kami sedang menjajaki kemungkinan tersebut, karena kebijakan dari FIG (Federasi Senam Internasional) memperbolehkan, dan prosesnya pun terbilang mudah,” ujar Ita kepada awak media di Kemenpora, Senin (14/4).
“Kemarin, kami memiliki satu nama atlet yang pernah berlaga di Olimpiade, berasal dari Belanda, dan ia berminat membela Indonesia. Akan tetapi, ia masih mempertimbangkan karena peraturan di Indonesia yang hanya memperbolehkan kepemilikan satu paspor. Kami terus menjajaki dan menjalin komunikasi,” imbuhnya.
Ita Yulianti juga menegaskan bahwa PB Persani telah memahami sepenuhnya regulasi dan aturan terkait naturalisasi atlet diaspora ke Indonesia. Dalam dunia senam, atlet yang telah memiliki rekam jejak penampilan di kompetisi besar masih diperbolehkan untuk berpindah negara dan tetap dapat tampil di ajang internasional.
“Tidak masalah, diperbolehkan. Waktu itu, saya sampaikan kepada Pak Wakil Menteri, dan beliau mengatakan, ‘Bu, lihat dulu bagaimana peraturan FIG’. Karena, berbeda dengan PBSI dan PSSI, jika sudah tampil di Olimpiade, biasanya sudah tidak diperbolehkan. Sementara, FIG masih memberikan izin,” pungkasnya.