Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Memiliki sebuah karya orisinal membuka pintu perlindungan melalui Hak Kekayaan Intelektual (HKI). Dalam ranah hukum, HKI didefinisikan sebagai hak eksklusif yang diberikan negara kepada individu atau entitas atas karya ciptaannya, yang merupakan hasil dari kemampuan intelektual.
Perlindungan HKI dijamin oleh kerangka hukum yang kuat, baik di tingkat internasional maupun nasional. Secara internasional, HKI dilindungi oleh berbagai perjanjian, dengan salah satu yang paling menonjol adalah Trade Related Aspects of Intellectual Property Rights (TRIPs).
Di Indonesia, perlindungan HKI diatur oleh serangkaian peraturan perundang-undangan yang berlaku, dan pelaksanaannya diawasi oleh Direktorat Jenderal Kekayaan Intelektual (DJKI) yang berada di bawah naungan Kementerian Hukum dan Hak Asasi Manusia.
Dalam kedua kerangka tersebut, perlindungan HKI diberikan berdasarkan klasifikasi haknya. Berikut adalah jenis-jenis Hak Kekayaan Intelektual yang utama:
7 Cara Mendaftarkan Hak Cipta di Indonesia, Yuk Patenkan Karyamu!
7 Cara Mendaftarkan Hak Cipta di Indonesia, Yuk Patenkan Karyamu!
1. Hak Cipta dan hak terkait
Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014 tentang Hak Cipta menjelaskan bahwa hak cipta merupakan hak eksklusif bagi pencipta atau penerima hak cipta untuk mengumumkan atau memperbanyak ciptaannya, yang muncul secara otomatis setelah karya tersebut diwujudkan dalam bentuk nyata. Perlindungan ini didasarkan pada prinsip deklaratif, dengan tetap memperhatikan pembatasan yang diatur dalam perundang-undangan.
Contoh karya yang dilindungi hak cipta antara lain buku, lagu, lukisan, film, dan berbagai karya lainnya yang tercantum secara spesifik dalam Undang-Undang Nomor 28 Tahun 2014.
Selain hak cipta, terdapat pula hak terkait, yaitu hak yang berhubungan dengan hak cipta, seperti hak dari artis pertunjukan, produser rekaman suara, dan lembaga penyiaran. Prinsip deklaratif pada HKI ini berarti perlindungan hukum diperoleh tanpa perlu melalui proses pendaftaran.
2. Hak merek dan indikasi geografis
Jenis HKI lainnya adalah Hak Merek dan Indikasi Geografis. Kedua hak ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2016 Tentang Merek dan Indikasi Geografis.
Hak merek adalah tanda yang dapat direpresentasikan secara grafis—berupa gambar, logo, nama, kata, huruf, angka, susunan warna, dalam bentuk dua dimensi atau tiga dimensi, suara, hologram, atau kombinasi dari elemen-elemen tersebut—yang berfungsi untuk membedakan barang dan/atau jasa yang diproduksi oleh individu atau badan hukum dalam kegiatan perdagangan.
Contoh konkret dari hak merek adalah merek dan logo suatu brand yang telah didaftarkan secara resmi di Direktorat Jenderal HKI.
Berbeda dengan hak merek, indikasi geografis adalah tanda yang menunjukkan asal geografis suatu barang. Karakteristik unik dari barang tersebut, termasuk faktor alam, faktor manusia, atau kombinasi keduanya, terkait erat dengan lingkungan geografis asalnya.
Contoh indikasi geografis yang telah didaftarkan di Dirjen HKI antara lain Tembakau Mole Sumedang dan Kangkung Lombok.
3. Hak paten
Hak paten diatur dalam Undang-Undang Nomor 13 Tahun 2016 tentang Paten. Dalam undang-undang ini, hak paten didefinisikan sebagai hak eksklusif yang diberikan negara kepada inventor atas invensinya di bidang teknologi. Inventor dapat melaksanakan sendiri invensinya atau memberikan izin kepada pihak lain untuk melaksanakannya selama periode tertentu.
Sederhananya, memiliki hak paten atas sebuah invensi memungkinkan inventor untuk memberikan lisensi kepada pihak lain untuk menggunakan invensi tersebut. Selain itu, inventor juga dapat mengalihkan hak paten kepada pihak lain, yang berarti inventor kehilangan hak untuk menggunakan invensi tersebut untuk tujuan komersial.
Perlindungan paten berlaku selama 20 tahun, terhitung sejak tanggal penerimaan permohonan paten oleh pemerintah. Contoh hak paten yang terkenal adalah paten di bidang Aeronautika yang dimiliki oleh BJ Habibie.
Apa Pemerintah Boleh Produksi Vaksin tanpa Izin Pemilik Hak Paten?
Apa Pemerintah Boleh Produksi Vaksin tanpa Izin Pemilik Hak Paten?
4. Rahasia dagang
Jenis HKI selanjutnya adalah rahasia dagang. Dalam perjanjian TRIPs, istilah ini dikenal sebagai undisclosed information. Di Indonesia, Rahasia Dagang dilindungi berdasarkan Undang-Undang Nomor 30 Tahun 2000 Tentang Rahasia Dagang.
Rahasia dagang didefinisikan sebagai informasi yang tidak diketahui secara umum di bidang teknologi dan/atau bisnis, memiliki nilai ekonomi karena bermanfaat dalam kegiatan usaha, dan dijaga kerahasiaannya oleh pemilik rahasia dagang.
Sebagai ilustrasi, rahasia dagang produk Apple tidak diungkapkan kepada publik secara luas. Keunggulan dalam menjaga rahasia ini menjadi salah satu faktor yang menjadikan Apple sebagai perusahaan teknologi yang terpercaya di dunia.
5. Perlindungan Varietas Tanaman (PVT)
Berdasarkan Undang-Undang Nomor 29 Tahun 2000 Tentang Perlindungan Varietas Tanaman (UU PVT), varietas tanaman adalah sekelompok tanaman dari satu jenis atau spesies yang memiliki karakteristik tertentu, seperti bentuk tanaman, pertumbuhan, daun, bunga, buah, biji, dan ekspresi genetik, yang membedakannya dari jenis atau spesies yang sama. Karakteristik ini harus stabil dan tidak mengalami perubahan setelah diperbanyak.
Setiap permohonan hak PVT hanya dapat diajukan untuk satu varietas dan diajukan oleh pemulia tanaman, orang yang melaksanakan pemuliaan tanaman, orang atau badan hukum yang mempekerjakan pemulia atau memesan varietas dari pemulia, serta ahli waris atau konsultan PVT.
Jika permohonan diajukan oleh pemulia yang tidak berdomisili di Indonesia, mereka harus menggunakan jasa Konsultan PVT di Indonesia sebagai kuasa. Contoh varietas yang dilindungi PVT adalah Bunga Lipstik Aeschynanthus “SoeKa”.
Bingung Cari Ide Bisnis? 3 Bisnis Ini Bisa Laku Setiap Hari Lho!
Bingung Cari Ide Bisnis? 3 Bisnis Ini Bisa Laku Setiap Hari Lho!
6. Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu (DTLST)
Perlindungan DTLST diatur dalam TRIPs, mengacu pada Treaty on Intellectual Property Rights in Respects of Intellectual Circuit (Washington Treaty). Di Indonesia, perlindungan DTLST diberikan berdasarkan Undang-Undang Nomor 32 Tahun 2000 Tentang Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu.
Desain Tata Letak Sirkuit Terpadu adalah kreasi berupa rancangan peletakan tiga dimensi dari berbagai elemen, termasuk interkoneksi, dalam suatu Sirkuit Terpadu. Rancangan tiga dimensi ini dipersiapkan untuk pembuatan Sirkuit Terpadu.
Sirkuit Terpadu adalah produk jadi atau setengah jadi yang berisi berbagai elemen, setidaknya satu di antaranya adalah elemen aktif. Elemen-elemen ini saling berkaitan dan dibentuk secara terpadu dalam bahan semikonduktor untuk menghasilkan fungsi elektronik. Sirkuit terpadu sering disebut juga sebagai chip.
7. Desain Industri
Desain Industri adalah kreasi tentang bentuk, konfigurasi, atau komposisi garis, warna, atau kombinasi keduanya. Bentuknya bisa tiga dimensi atau dua dimensi, memberikan kesan estetis, dan dapat digunakan untuk menghasilkan produk industri, barang, komoditas, atau kerajinan tangan.
Perlindungan HKI jenis ini diatur dalam Undang-Undang Nomor 31 Tahun 2000 Tentang Desain Industri. Hak Desain Industri diberikan untuk jangka waktu 10 tahun sejak tanggal penerimaan permohonan.
Contoh desain industri adalah konfigurasi smartphone, termasuk detail atau ornamen seperti tombol, kamera, dan elemen desain lainnya.
