RAGAMUTAMA.COM – Siapa sangka, alam semesta ternyata menyimpan banyak kejutan yang belum sepenuhnya kita pahami. Salah satu temuan terbaru yang bikin penasaran para ilmuwan adalah deteksi unsur oksigen di galaksi purba bernama JADES-GS-z14-0, yang terletak sangat jauh dari Bumi dan berusia hampir 300 juta tahun setelah Big Bang.
Penemuan ini bukan hanya mencengangkan, tapi juga memunculkan pertanyaan serius: apakah galaksi bisa “dewasa” lebih cepat dari yang kita bayangkan?
Apa Itu Galaksi JADES-GS-z14-0?
Galaksi ini baru teridentifikasi tahun lalu lewat pengamatan teleskop luar angkasa tercanggih milik NASA, James Webb Space Telescope (JWST). Tapi kisah serunya tak berhenti di situ. Ketika data JADES-GS-z14-0 dianalisis lebih dalam dengan Atacama Large Millimeter Array (ALMA) di Chile, para ilmuwan menemukan sesuatu yang luar biasa: oksigen!
Biasanya, dalam teori kosmologi, hidrogen dan helium adalah dua unsur pertama yang muncul setelah ledakan dahsyat Big Bang. Sedangkan oksigen yang kita butuhkan untuk bernapas di Bumi terbentuk dari proses fusi di dalam bintang-bintang yang sudah matang. Artinya, kalau ada oksigen, maka bintang-bintang itu sudah harus cukup tua dan kompleks.
Nah, ini yang bikin ilmuwan tercengang. Galaksi JADES-GS-z14-0 ini seharusnya masih “bayi”, tapi sudah menunjukkan tanda-tanda sebagai galaksi yang matang. Ibaratnya, kita menemukan anak SMA di tempat penitipan bayi!
“Sungguh tidak biasa melihat galaksi yang sudah berkembang sejauh ini pada masa yang begitu dini di alam semesta,” kata Sander Schouws dari Leiden Observatory. Ia menyebutkan bahwa galaksi ini tidak hanya terbentuk lebih awal, tapi juga mengalami proses evolusi yang sangat cepat.
Hal senada juga diungkap oleh Stefano Carniani, astronom dari Scuola Normale Superiore di Pisa. Ia mengaku hasil pengamatan ini sungguh di luar dugaan dan membuka cakrawala baru dalam pemahaman kita tentang bagaimana galaksi pertama terbentuk.
Temuan oksigen di galaksi ini bisa mengubah banyak teori tentang awal mula galaksi dan evolusi alam semesta. Selain menandakan bahwa proses pembentukan bintang bisa jauh lebih cepat, ini juga memberi gambaran bahwa kondisi awal alam semesta mungkin lebih kompleks dari yang dibayangkan sebelumnya.
Bahkan ilmuwan dari ESO (European Southern Observatory), Gergö Popping, yang tak terlibat langsung dalam riset, turut memberikan komentarnya: “Deteksi oksigen ini menunjukkan bahwa galaksi bisa terbentuk lebih cepat dari yang diperkirakan. Ini bukti penting peran ALMA dalam memahami tahap awal pembentukan galaksi.”
Fakta Menarik:
-
JADES-GS-z14-0 memiliki unsur berat 10 kali lebih banyak dari yang sebelumnya diperkirakan.
-
Usianya sekitar 294 juta tahun setelah Big Bang—tergolong sangat muda secara kosmis.
-
Diprediksi akan terus menjadi objek pengamatan untuk studi lebih lanjut tahun depan.
Penelitian luar biasa ini telah dipublikasikan di dua jurnal ilmiah ternama: The Astrophysical Journal dan Astronomy & Astrophysics. Penemuan semacam ini bukan hanya menarik bagi para ilmuwan, tapi juga memperkuat keyakinan bahwa alam semesta masih menyimpan banyak misteri yang belum kita pahami sepenuhnya.