OJK Sarankan Investor Simpan Dana di Bank, Strategi Hadapi Volatilitas Bursa Saham

- Penulis

Jumat, 11 April 2025 - 21:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM, JAKARTA — Di tengah gejolak pasar modal yang terjadi baru-baru ini, Otoritas Jasa Keuangan (OJK) merekomendasikan penyimpanan dana di sektor perbankan sebagai salah satu pilihan bijak bagi masyarakat.

“Dalam situasi pasar yang fluktuatif seperti sekarang, kami berpendapat bahwa menempatkan dana di bank merupakan alternatif yang patut dipertimbangkan,” ujar Kepala Eksekutif Pengawas Perbankan OJK, Dian Ediana Rae, dalam konferensi pers usai Rapat Dewan Komisioner Bulanan (RKDB) Maret 2025 di Jakarta, Jumat (11/4/2025).

Menurut Dian, menyimpan uang di bank menawarkan tingkat keamanan, efisiensi, dan efektivitas yang relatif lebih tinggi. Keunggulan ini didukung oleh integrasi dengan sistem pembayaran yang modern serta potensi pendapatan atau imbal hasil yang lebih terprediksi bagi para nasabah.

Data OJK menunjukkan bahwa pertumbuhan dana pihak ketiga (DPK) perbankan pada Februari 2025 mencapai 5,75 persen secara year on year (yoy), dengan total nilai Rp8.926 triliun. Angka ini menunjukkan peningkatan dibandingkan bulan Januari 2025, di mana pertumbuhan DPK tercatat sebesar 5,51 persen yoy.

Baca Juga :  543 Pinjol Ilegal atau Rentenir Online per Februari 2025, Resmi dari OJK

Secara rinci, giro mengalami pertumbuhan sebesar 6,09 persen, tabungan tumbuh 7,21 persen, dan deposito mencatat pertumbuhan sebesar 4,25 persen yoy.

Dian menjelaskan bahwa pertumbuhan DPK di awal tahun ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk penyesuaian dana pemerintah dan peningkatan kebutuhan konsumsi menjelang Hari Raya Idul Fitri.

Selain itu, sektor swasta juga mulai mengalokasikan kembali sebagian investasinya ke dalam bentuk deposito perbankan, yang mengakibatkan peningkatan year to date (ytd) pada deposito swasta dan berkontribusi pada pertumbuhan DPK secara keseluruhan.

Sebelumnya, Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) sempat mengalami penurunan. Bursa Efek Indonesia (BEI) bahkan memberlakukan dua kali penghentian sementara perdagangan (trading halt) di awal tahun ini, yaitu pada 18 Maret 2025 akibat penurunan IHSG lebih dari 5 persen, serta pada 8 April 2025 setelah libur Lebaran, dengan penurunan IHSG melebihi 8 persen.

Baca Juga :  Survei The Fed Ungkap Kekhawatiran Ekonomi Setara Masa Pandemi

Kepala Eksekutif Pengawas Pasar Modal, Keuangan Derivatif, dan Bursa Karbon OJK, Inarno Djajadi, melaporkan adanya arus modal asing keluar bersih dari pasar saham Indonesia. Investor non-residen mencatat net sell sebesar Rp29,92 triliun secara year-to-date (ytd) hingga 27 Maret 2025.

Namun, BEI juga menyoroti peran penting investor ritel domestik yang mengambil alih kendali saat investor asing melakukan aksi jual (net sell) akibat kekhawatiran terhadap kebijakan tarif impor yang diinisiasi oleh Presiden Amerika Serikat (AS), Donald Trump.

BEI mencatat bahwa investor asing melakukan aksi jual bersih (net sell) senilai sekitar Rp3,8 triliun atau 15 persen dari total nilai transaksi sebesar Rp20,9 triliun pada perdagangan Selasa (8/4). Investor ritel domestik kemudian melakukan pembelian bersih (net buy) sekitar Rp3,9 triliun pada hari yang sama, menunjukkan ketahanan pasar modal Indonesia.

Berita Terkait

Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China
Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN
Emas Batangan Laris Manis: Tips Investasi Aman dari Perencana Keuangan
Chandra Asri Suntik Modal Anak Usaha, Sinyal IPO Chandra Daya Investasi Menguat?
IMF Optimis: Ekonomi Global Kuat, Resesi Terhindar Meski Ada Tarif AS
Investasi Cerdas: 6 Rekomendasi Jam Tangan Bernilai Tinggi
Prediksi Terbaru: Inilah Konglomerat Penguasa Ritel Modern Indonesia 2025
Indonesia Siap Jadi Tujuan Relokasi Industri di Tengah Perang Dagang

Berita Terkait

Jumat, 18 April 2025 - 22:55 WIB

Mulai Oktober: AS Tarik Biaya Pelabuhan Baru untuk Kapal China

Jumat, 18 April 2025 - 22:39 WIB

Otorita IKN Luruskan Heboh Tulisan Lorem Ipsum di Tugu Nol IKN

Jumat, 18 April 2025 - 21:47 WIB

Emas Batangan Laris Manis: Tips Investasi Aman dari Perencana Keuangan

Jumat, 18 April 2025 - 21:23 WIB

Chandra Asri Suntik Modal Anak Usaha, Sinyal IPO Chandra Daya Investasi Menguat?

Jumat, 18 April 2025 - 20:15 WIB

IMF Optimis: Ekonomi Global Kuat, Resesi Terhindar Meski Ada Tarif AS

Berita Terbaru

travel

Ma Wan 1868: Pesona Wisata Sejarah Terbaru di Hong Kong

Sabtu, 19 Apr 2025 - 00:47 WIB

sports

Proliga 2025: Tanpa Mega, Gresik Gigit Jari di Final Four

Sabtu, 19 Apr 2025 - 00:27 WIB

Uncategorized

Megahnya Jembatan Tertinggi Dunia di China Siap Dibuka Juni 2025!

Jumat, 18 Apr 2025 - 23:40 WIB