Museum Balon dari Roma Hadir di Singapura Pertengahan 2025

- Penulis

Rabu, 5 Februari 2025 - 07:37 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

TEMPO.CO, Jakarta – Museum Balon yang berbasis di Roma bakal menghadirkan pameran Pop Air di Singapura. Pameran ini berisi balon-balon tiup yang menjulang tinggi, pencahayaan dramatis, dan instalasi yang menginspirasi di Marina Bay Sands mulai 13 Juni hingga 31 Agustus 2025.

Pengunjung tidak hanya akan menikmati seni tetapi juga bisa menjelajahi labirin balon dan menyelam ke kolam bergelembung, hingga mempelajari tentang evolusi seni tiup di galeri video. Galeri video akan mengajak pengunjung menjelajahi berbagai eksperimen awal oleh Montgolfier bersaudara, ikon-ikon kontemporer seperti Balloon Dog karya Jeff Koons, dan masih banyak lagi.

Joseph-Michel dan Jacques-Étienne Montgolfier adalah dua bersaudara dari Prancis yang merupakan pelopor pengembang balon udara dan yang melakukan penerbangan tanpa tali pertama. Modifikasi dan perbaikan desain dasar Montgolfier dimasukkan dalam pembuatan balon yang lebih besar yang akhirnya embuka jalan bagi eksplorasi atmosfer atas.

Baca Juga :  [UNIK GLOBAL] Kehidupan Rumah di Tengah Tol | Lukisan Van Gogh di Garage Sale

Pameran di Marina Bay Sands ini akan menampilkan instalasi dan karya seni yang memukau dari para pesohor seni tiup, seperti Cyril Lancelin dengan desain balon simpul semanggi yang disebut Knot, Karina Smigla-Bobinski dengan karya seninya POLYHEADRA berupa pajangan rumit dari tabung PVC dan cincin magnet, dan Tim di Hyperstudio yang bekerja sama dengan Quiet Ensemble mempersembahkan instalasi utama Hypercosmo. Hypercosmo merupakan sebuah pameran seluas 1.000 meter persegi yang menampilkan balon lateks, lampu kinetik, dan proyeksi video.

Mengenal Museum Balon

Museum Balon pertama di dunia dibuka di Roma pada 2021 dengan pameran seni bertajuk Let’s Fly. Museum ini bertempat di bekas depo bus di distrik Prati, dekat Vatikan. Tidak seperti museum tradisional, di mana menyentuh pajangan sama saja dengan tindak pidana, di sini bahkan bermain dengan pajangan diperbolehkan.

Baca Juga :  Cerita Yura Yunita Sulit Napas dan Gerak Jelang Konser, Manajer Nangis

Karya seni yang dipamerkan beragam jenisnya. Misalnya, ada ruangan yang dipenuhi balon warna-warni yang digantung dengan latar belakang musik psikedelik dan lampu berwarna cerah. Pengunjung juga berkesempatan untuk menemukan sisi kanak-kanak dan menyelami kolam yang berisi ratusan bola kecil berwarna bening. Ada juga patung tiup raksasa yang berfungsi ganda sebagai taman bermain untuk anak-anak, instalasi yang hanya dapat digerakkan dengan mengendarai sepeda, dan tank tentara yang terbuat dari balon ulang tahun warna-warni.

TRAVEL AND LEISURE | THE MAYOR

Pilihan Editor: Deretan Kamera Hingga Ponsel Lawas Dipamerkan di Extinct Media Museum

Berita Terkait

[UNIK GLOBAL] Kehidupan Rumah di Tengah Tol | Lukisan Van Gogh di Garage Sale
Cerita Yura Yunita Sulit Napas dan Gerak Jelang Konser, Manajer Nangis

Berita Terkait

Rabu, 5 Februari 2025 - 07:37 WIB

Museum Balon dari Roma Hadir di Singapura Pertengahan 2025

Minggu, 2 Februari 2025 - 10:07 WIB

[UNIK GLOBAL] Kehidupan Rumah di Tengah Tol | Lukisan Van Gogh di Garage Sale

Minggu, 2 Februari 2025 - 08:28 WIB

Cerita Yura Yunita Sulit Napas dan Gerak Jelang Konser, Manajer Nangis

Berita Terbaru

food-and-drink

Hotel GranDhika Pemuda Semarang Tawarkan Promo Romantic Dinner

Kamis, 6 Feb 2025 - 12:17 WIB

public-safety-and-emergencies

Foto: Penampakan Sayap Pesawat Delta Air Lines yang Ditabrak Japan Airlines

Kamis, 6 Feb 2025 - 12:16 WIB