Ragamutama.com Valentino Rossi, sang legenda hidup dunia balap, akhirnya angkat bicara mengenai spekulasi seputar perekrutan Pedro Acosta ke dalam tim Pertamina Enduro VR46 untuk mengarungi musim MotoGP yang akan datang.
Tim Pertamina Enduro VR46 muncul sebagai salah satu kandidat kuat yang dikaitkan dengan potensi bergabungnya Pedro Acosta, terutama di tengah tantangan yang dihadapi oleh talenta muda tersebut di tim KTM.
Meskipun awalnya tampak menjanjikan dengan promosi ke tim pabrikan, Acosta justru dihadapkan pada realitas sulit, yaitu kesulitan finansial yang tengah membelit pabrikan asal Mattighofen tersebut.
KTM nyaris terjerat kebangkrutan akibat utang yang mencapai 2 miliar euro (setara dengan 38 triliun rupiah).
Walaupun berhasil selamat setelah permohonan restrukturisasi mereka disetujui, KTM masih berjuang keras di kancah MotoGP, dengan proyek balap yang sejauh ini lebih banyak menjanjikan di atas kertas.
Performa motor KTM RC16 yang kurang kompetitif di awal musim ini semakin memperburuk situasi bagi Acosta. Gayung bersambut, Rossi pun menunjukkan ketertarikannya pada pembalap muda tersebut.
Hasil Practice MotoGP Qatar 2025 – Francesco Bagnaia Membuat Marc Marquez Kesulitan Sementara Anak Buah Valentino Rossi Meroket, Ducati Mendominasi
Media olahraga terkemuka Italia, La Gazzetta dello Sport, bahkan mengabarkan bahwa The Doctor melihat Acosta sebagai sosok penantang utama bagi Marc Marquez, seorang pembalap yang memiliki potensi untuk mengalahkan si Alien.
Mengenai kekagumannya terhadap Acosta, Rossi memberikan konfirmasi.
“Saya sangat menyukainya (Acosta),” kata Valentino Rossi kepada MotoGP.com, saat menghadiri hari pertama seri GP Qatar, Jumat (11/4/2025) di Lusail, Qatar.
“Dia adalah seorang pembalap yang luar biasa. Dia masih sangat muda dan diberkahi dengan talenta yang luar biasa,” imbuh sang Juara Dunia sembilan kali itu.
Acosta menciptakan sensasi setelah meraih kesuksesan gemilang dengan merebut gelar Juara Dunia Moto3 dan Moto2 hanya dalam waktu tiga musim, sebelum mencapai usia 20 tahun.
Dalam balapan keduanya di kelas utama, Acosta juga berhasil melesat hingga mengungguli Marc Marquez dan pembalap unggulan lainnya, Francesco Bagnaia, untuk meraih podium pertamanya.
Meskipun belum meraih kemenangan yang dinanti-nantikan, fakta bahwa ia hanya terpaut 2 poin dari status rider terbaik KTM di musim debutnya membuktikan bahwa talentanya memang di atas rata-rata.
Acosta diyakini tidak akan menghadapi kendala besar jika memutuskan untuk pindah tim. Di sisi lain, tim VR46 milik Rossi memiliki modal yang cukup untuk menampungnya.
Meskipun berstatus sebagai tim satelit, VR46 merupakan satu-satunya tim yang menerima dukungan pabrikan dari Ducati, yang saat ini tengah mendominasi kejuaraan.
Sementara itu, Rossi memilih untuk tidak memberikan petunjuk lebih lanjut mengenai rumor rencana kedatangan Acosta ke timnya.
“Sekarang masih terlalu dini untuk membicarakannya,” imbuh Rossi.
“Kami juga sangat bahagia dengan Franco [Morbidelli], dengan Fabio [Di Giannantonio], juga karena mereka adalah bagian dari kami. Kami telah berkembang bersama. Jadi, mari kita lihat nanti.”
Di antara kedua pembalap VR46, posisi Morbidelli menjadi lebih rentan karena kontraknya akan berakhir pada akhir tahun ini.
Sementara Di Giannantonio, atau akrab disapa Diggia, menerima kontrak langsung dari Ducati dengan durasi dua musim hingga 2026.
Meskipun demikian, secara hubungan personal, Morbidelli lebih dekat karena ia merupakan pembalap paling senior di Akademi Pembalap VR46 yang didirikan oleh Rossi.
Ini berbeda dengan Diggia yang lebih dekat dengan mendiang legenda balap Italia lainnya, Fausto Gresini. Diggia bahkan tidak berlatih secara rutin dengan anggota geng VR46 di Tavullia.
Dinamika di dalam tim VR46 semakin menarik karena musim ini Morbidelli menunjukkan performa yang lebih baik daripada Diggia, yang sempat mengalami masalah cedera.
Setelah bergantian mencetak podium pertama musim ini, Morbidelli kembali mencuri perhatian dengan memuncaki catatan waktu pada hari pertama GP Qatar.
Morbidelli mencatatkan waktu lap terbaik 1 menit 50,830 detik. Ia berhasil mengungguli duo tim pabrikan Ducati, Francesco Bagnaia (ke-3) dan Marc Marquez (ke-3), serta Diggia (ke-4).
Morbidelli pun memberikan pujian kepada Rossi atas performa cepatnya di sirkuit padang pasir.
“Saya sangat senang untuk memulai akhir pekan seperti ini, dengan Valentino di sini,” ucap sang Juara Dunia satu kali itu, dikutip dari GPone.com.
“Awalan seperti ini pastinya karena kehadirannya. Kami berbicara banyak setelah FP1 (latihan bebas pertama) dan tepat sebelum prakualifikasi (latihan).”
“Kami membicarakan tentang trayektorinya, bagaimana menghadapi sesi dan beberapa tikungan.”
Kebetulan, Rossi merupakan pembalap tersukses pada balapan MotoGP Qatar. Bersama dengan Casey Stoner, Rossi mencatatkan 4 kemenangan.
“Energinya jelas menjadi bantuan besar bagi tim ini dan para pembalapnya, terutama bagi saya. Saran-sarannya seperti emas dan saya selalu berusaha menerapkannya dalam latihan.”
“Apakah saya bisa memberikan salah satu contoh masukannya? Eh, tidak!” canda Morbidelli yang kini sudah berusia 30 tahun.
MotoGP Qatar 2025 – Akui Kesulitan di Tikungan Kanan, Marc Marquez Bekerja Keras Melawan Batas Diri Sendiri
