Menyingkap Pesona Kampung Budaya Compang To’e Melo

- Penulis

Rabu, 12 Februari 2025 - 08:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Cerita perjalanan wisata kali ini masih berkisah tentang keindahan Nusa Tenggara Timur.

Nusa Tenggara Timur selama ini dikenal dengan daya tarik pantainya yang eksotis, perairan biru jernih, serta gugusan pulau yang memesona. Tentunya, pengalaman ini akan membuat kita sering terpapar sinar matahari yang terik dan suhu udara yang cukup panas.

Namun, di balik pesonanya yang tropis, Nusa Tenggara Timur juga menyimpan warisan budaya yang tak kalah menarik untuk dijelajahi, dengan suasana yang lebih sejuk. Ya, udara yang sejuk.

Kita bisa berkunjung ke Kampung Budaya Compang To’e Melo, yang menawarkan pengalaman wisata berbeda dengan nuansa adat dan kearifan lokal khas Manggarai.

Melangkah ke Kampung Budaya Compang To’e Melo

Terletak di Desa Liang-Ndara, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, kampung ini berada di ketinggian 624 mdpl, menyuguhkan panorama lanskap Pulau Flores yang memukau.

Lokasinya berjarak sekitar 70 kilometer dari Labuan Bajo, dengan akses jalan yang cukup baik, sehingga bisa ditempuh dalam waktu sekitar satu jam menggunakan mobil atau sepeda motor.

Nama Melo dalam bahasa setempat berarti “pergi terlebih dahulu,” sementara To’e adalah nama suku yang mendiami kampung ini.

Baca Juga :  Mengenal Musik Keroncong hingga Wacana Masuk Warisan Budaya Tak Benda UNESCO

Yosef Ugis, Ketua Adat Kampung Melo, menjelaskan bahwa kampung ini sempat mengalami kebakaran pada tahun 2017 dan kemudian direnovasi dengan bantuan dari Bank Indonesia pada tahun 2019.

Pesona Budaya dan Aktivitas Wisata 

Bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman autentik, Kampung Budaya Compang To’e Melo menawarkan berbagai aktivitas menarik yang menggabungkan seni, tradisi, dan kehidupan masyarakat setempat.

Menginap di homestay tradisional

Untuk merasakan kehidupan ala masyarakat Manggarai, wisatawan dapat menginap di homestay yang tersedia di kampung ini. Selain menikmati suasana desa yang tenang, wisatawan juga dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.

Berburu oleh-oleh khas

Bagi pencinta kerajinan tangan, kampung ini menawarkan kain tenun khas Manggarai, compang (peci tradisional), kerajinan tas, serta berbagai produk kerajinan lokal lainnya yang bisa menjadi oleh-oleh unik dari Nusa Tenggara Timur.

Mengenakan pakaian adat dan berfoto di kampung adat

Salah satu daya tarik utama adalah kesempatan untuk mengenakan baju adat Manggarai dan berfoto dengan latar belakang rumah adat serta lingkungan kampung yang masih terjaga keasliannya.

Menikmati pertunjukan budaya

Wisatawan yang ingin menyaksikan pertunjukan budaya dapat memesannya sebelum kunjungan. Beberapa tarian tradisional yang sering dipertunjukkan antara lain:

Baca Juga :  Sosok Kepsek yang Dicopot Dedi Mulyadi karena Melawan Meski Ada Larangan

Tarian Caci, tarian ini merupakan pertunjukan adu ketangkasan antara dua lelaki yang saling mencambuk dan menangkis serangan lawan. Tarian ini adalah simbol keberanian dan kehormatan bagi masyarakat Manggarai.Tarian Ndudu Ndake, tarian ini dilakukan secara berkelompok untuk menyambut tamu atau acara adat. Wisatawan sering diajak menari bersama, mengikuti irama musik yang dimainkan.Tarian Tete Alu, tarian unik yang menguji kelincahan dan konsentrasi karena penarinya harus melompati batang bambu yang dihentakkan ke tanah mengikuti irama musik. Tarian ini menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan yang ingin mencobanya.

Menutup Perjalanan

Mengunjungi Kampung Budaya Compang To’e Melo bukan sekadar perjalanan wisata, tetapi juga kesempatan untuk menyelami kearifan lokal masyarakat Manggarai.

Dari keindahan alam hingga kekayaan budaya, setiap pengalaman di kampung ini memberikan pengalaman wisata yang berbeda.

Jadi, jika ingin menikmati sisi lain Nusa Tenggara Timur yang kaya akan budaya, sejarah, dan pesona alam yang luar biasa, berkunjunglah ke Kampung Budaya Compang To’e Melo.

Selamat menjelajah keindahan budaya Flores.

Berita Terkait

Smong,Kearifan Lokal dari Simeulue Aceh untuk Indonesia yang Lebih Siap Menghadapi Bencana Besar
Tokoh Masyarakat Apresiasi Penangkapan Aske Mabel, Situasi Yalimo Kembali Kondusif
Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa, Sakral dan Sarat Makna
Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya
Museum Ullen Sentalu, Telusuri Jejak Budaya Jawa!
Sejarah Desa Umoja, Desa Khusus Perempuan Masyarakat Adat Samburu di Kenya
Ramalan Zodiak Libra,Scorpio,Sagitarius Besok Minggu 23 Februari 2025: Libra Dihargai,Ada Hoki
Hamas Akui Keliru Kirim Jenazah Shiri Bibas: Bercampur dengan Jasad Lain di Reruntuhan Gaza

Berita Terkait

Minggu, 23 Februari 2025 - 12:07 WIB

Smong,Kearifan Lokal dari Simeulue Aceh untuk Indonesia yang Lebih Siap Menghadapi Bencana Besar

Minggu, 23 Februari 2025 - 11:07 WIB

Tokoh Masyarakat Apresiasi Penangkapan Aske Mabel, Situasi Yalimo Kembali Kondusif

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:56 WIB

Susunan Acara Pernikahan Adat Jawa, Sakral dan Sarat Makna

Minggu, 23 Februari 2025 - 10:37 WIB

Tes CBT Masuk MAN Unggulan Berlangsung 2 Hari, Catat Tanggal Pengumumannya

Minggu, 23 Februari 2025 - 09:37 WIB

Museum Ullen Sentalu, Telusuri Jejak Budaya Jawa!

Berita Terbaru

public-safety-and-emergencies

Update Kecelakaan Truk di Sungai Segati, 4 Orang Ditemukan Tewas, 11 Masih Dicari

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:16 WIB

public-safety-and-emergencies

Pendidikan hingga Kesehatan, Ini Janji Eddy Raya untuk Warga Barsel

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB

entertainment

Sinopsis Film Suicide Squad, Misi Bunuh Diri Para Penjahat Super

Minggu, 23 Feb 2025 - 12:07 WIB