Cerita perjalanan wisata kali ini masih berkisah tentang keindahan Nusa Tenggara Timur.
Nusa Tenggara Timur selama ini dikenal dengan daya tarik pantainya yang eksotis, perairan biru jernih, serta gugusan pulau yang memesona. Tentunya, pengalaman ini akan membuat kita sering terpapar sinar matahari yang terik dan suhu udara yang cukup panas.
Namun, di balik pesonanya yang tropis, Nusa Tenggara Timur juga menyimpan warisan budaya yang tak kalah menarik untuk dijelajahi, dengan suasana yang lebih sejuk. Ya, udara yang sejuk.
Kita bisa berkunjung ke Kampung Budaya Compang To’e Melo, yang menawarkan pengalaman wisata berbeda dengan nuansa adat dan kearifan lokal khas Manggarai.
Melangkah ke Kampung Budaya Compang To’e Melo
Terletak di Desa Liang-Ndara, Kecamatan Sano Nggoang, Kabupaten Manggarai Barat, kampung ini berada di ketinggian 624 mdpl, menyuguhkan panorama lanskap Pulau Flores yang memukau.
Lokasinya berjarak sekitar 70 kilometer dari Labuan Bajo, dengan akses jalan yang cukup baik, sehingga bisa ditempuh dalam waktu sekitar satu jam menggunakan mobil atau sepeda motor.
Nama Melo dalam bahasa setempat berarti “pergi terlebih dahulu,” sementara To’e adalah nama suku yang mendiami kampung ini.
Yosef Ugis, Ketua Adat Kampung Melo, menjelaskan bahwa kampung ini sempat mengalami kebakaran pada tahun 2017 dan kemudian direnovasi dengan bantuan dari Bank Indonesia pada tahun 2019.
Pesona Budaya dan Aktivitas Wisata
Bagi wisatawan yang ingin menikmati pengalaman autentik, Kampung Budaya Compang To’e Melo menawarkan berbagai aktivitas menarik yang menggabungkan seni, tradisi, dan kehidupan masyarakat setempat.
Menginap di homestay tradisional
Untuk merasakan kehidupan ala masyarakat Manggarai, wisatawan dapat menginap di homestay yang tersedia di kampung ini. Selain menikmati suasana desa yang tenang, wisatawan juga dapat berinteraksi langsung dengan masyarakat setempat.
Berburu oleh-oleh khas
Bagi pencinta kerajinan tangan, kampung ini menawarkan kain tenun khas Manggarai, compang (peci tradisional), kerajinan tas, serta berbagai produk kerajinan lokal lainnya yang bisa menjadi oleh-oleh unik dari Nusa Tenggara Timur.
Mengenakan pakaian adat dan berfoto di kampung adat
Salah satu daya tarik utama adalah kesempatan untuk mengenakan baju adat Manggarai dan berfoto dengan latar belakang rumah adat serta lingkungan kampung yang masih terjaga keasliannya.
Menikmati pertunjukan budaya
Wisatawan yang ingin menyaksikan pertunjukan budaya dapat memesannya sebelum kunjungan. Beberapa tarian tradisional yang sering dipertunjukkan antara lain:
Tarian Caci, tarian ini merupakan pertunjukan adu ketangkasan antara dua lelaki yang saling mencambuk dan menangkis serangan lawan. Tarian ini adalah simbol keberanian dan kehormatan bagi masyarakat Manggarai.Tarian Ndudu Ndake, tarian ini dilakukan secara berkelompok untuk menyambut tamu atau acara adat. Wisatawan sering diajak menari bersama, mengikuti irama musik yang dimainkan.Tarian Tete Alu, tarian unik yang menguji kelincahan dan konsentrasi karena penarinya harus melompati batang bambu yang dihentakkan ke tanah mengikuti irama musik. Tarian ini menjadi tantangan tersendiri bagi wisatawan yang ingin mencobanya.
Menutup Perjalanan
Mengunjungi Kampung Budaya Compang To’e Melo bukan sekadar perjalanan wisata, tetapi juga kesempatan untuk menyelami kearifan lokal masyarakat Manggarai.
Dari keindahan alam hingga kekayaan budaya, setiap pengalaman di kampung ini memberikan pengalaman wisata yang berbeda.
Jadi, jika ingin menikmati sisi lain Nusa Tenggara Timur yang kaya akan budaya, sejarah, dan pesona alam yang luar biasa, berkunjunglah ke Kampung Budaya Compang To’e Melo.
Selamat menjelajah keindahan budaya Flores.