Ragamutama.com, Jakarta – Menteri Pertanian, Andi Amran Sulaiman, memulai perjalanannya menuju Amman, Yordania, pada hari Sabtu, 13 April 2025, untuk mendampingi Presiden Republik Indonesia, Prabowo Subianto, dalam serangkaian kunjungan kenegaraan ke sejumlah negara di kawasan Timur Tengah dan Turki. Agenda utama kunjungan ini adalah memperkuat kerja sama bilateral. “Selama berada di Yordania, Menteri Amran direncanakan akan menandatangani nota kesepahaman penting di bidang pertanian dengan pihak Kerajaan Hasyimiyah Yordania,” ungkap Kepala Biro Komunikasi dan Layanan Informasi Kementerian Pertanian, Moch. Arief Cahyono, seperti dikutip dari laporan Antara, Sabtu.
Menteri Agama, Nasaruddin Umar, juga turut serta dalam rombongan ini. Kunjungan strategis ini bertujuan untuk mempererat tali persahabatan dan kerja sama bilateral antara Indonesia dan negara-negara mitra penting, khususnya di sektor perdagangan, investasi, dan pertanian yang menjadi fokus utama.
Hubungan diplomatik antara Indonesia dan Yordania telah terjalin erat sejak tahun 1950, dan kedua negara terus berupaya memperkuat kolaborasi lintas sektor yang saling menguntungkan. Jangkauan kerja sama ini mencakup berbagai aspek, seperti pertukaran informasi dan dokumentasi ilmiah serta teknis, implementasi program pelatihan dan peningkatan kapasitas sumber daya manusia, kolaborasi dalam program magang, serta partisipasi aktif dalam berbagai pameran.
Selain itu, kerja sama ini juga meliputi promosi perdagangan dan investasi di sektor pertanian, fasilitasi akses pasar untuk produk-produk pertanian unggulan, serta berbagai bentuk kerja sama lain yang disepakati oleh kedua belah pihak untuk kepentingan bersama.
Kerja sama yang terjalin ini sangat relevan dan strategis, mengingat Indonesia dan Yordania memiliki potensi yang saling melengkapi. Indonesia memiliki keunggulan dalam produksi komoditas tropis yang bernilai tinggi, seperti kelapa sawit, berbagai jenis rempah-rempah, dan karet. Sementara itu, Yordania dikenal sebagai salah satu produsen fosfat terbesar di dunia, dan memiliki keunggulan dalam teknologi pertanian lahan kering serta pengelolaan sumber daya air yang efisien.
Selain kerja sama teknis yang erat, kesamaan karakteristik sebagai negara dengan mayoritas penduduk Muslim membuka peluang besar dalam pengembangan industri halal, termasuk produk pangan berbasis syariah yang semakin diminati di pasar global.
Kehadiran Menteri Pertanian dalam kunjungan ini menegaskan komitmen kuat pemerintah Indonesia untuk memperkuat diplomasi pertanian, membuka peluang kolaborasi internasional yang lebih luas, serta memperluas jangkauan kerja sama strategis guna mendukung ketahanan pangan nasional dan meningkatkan kesejahteraan para petani di seluruh Indonesia.
Pilihan editor: Whatsapp Bermasalah, Internet Service Provider juga Error