SURABAYA, KOMPAS.com – Menteri Koordinator Bidang Politik dan Keamanan (Menko Polkam), Budi Gunawan, menyebut pihaknya telah membongkar penyelundupan barang senilai Rp 4,1 triliun dalam 100 hari kerja.
Hal tersebut diungkapkan Budi usai melakukan rapat koordinasi (rakor) di PT Terminal Peti Kemas Surabaya, Jalan Tanjung Mutiara 1, Pelabuhan Tanjung Perak, Surabaya, Rabu (5/2/2025).
“Total (barang selundupan) yang berhasil diselamatkan senilai Rp 4,1 triliun. Bandingkan total temuan tahun 2024, sebesar Rp 9,66 triliun,” kata Budi di depan awak media, Rabu (5/2/2025).
Baca juga: Sri Mulyani Akan Pasang X-Ray di Tanjung Perak Surabaya, Bisa Cek 100 Persen Isi Kontainer
Budi mengatakan, dari total barang selundupan yang ditaksir mencapai Rp 4,1 triliun tersebut, sebesar Rp 480,7 miliar di antaranya ditemukan di wilayah Jawa Timur (Jatim).
“Maka di dalam 100 hari pertama (kinerja), desk mengungkap setara dengan 42,40 persen, atau senilai Rp 4,1 triliun (dibanding) dari Rp 9,66 triliun nilai penyelundupan dalam 1 tahun,” ujarnya.
Baca juga: Sri Mulyani Sebut Temukan 351 Pelabuhan Tikus di Indonesia untuk Penyelundupan
Sedangkan, kata Budi, barang yang diamankan dari pengungkapan perkara tersebut meliputi tembakau, minuman keras, tekstil, besi, baja, elektronik, kosmetik, kayu rotan, dan gading gajah.
“Desk juga mengamankan potensi biosecurity hasil selundupan, seperti kera ekor panjang, babi, burung, ayam, lobster, daging, beras, bibit dan benih tanaman, buah, dan tanaman hias,” jelasnya.
Dengan demikian, Budi berencana untuk menguatkan koordinasi dengan sejumlah lembaga terkait. Hal tersebut bertujuan untuk menekan peredaran barang selundupan dari negara lain.
“Mohon dukungan masyarakat agar negara tidak dibanjiri barang selundupan ilegal. Sehingga industri negeri terlindungi dan memiliki daya saing baik di pasar domestik maupun internasional,” ucapnya.