Mengungkap Misteri Nama Waduk Mulur Sukoharjo: Dua Legenda dari Tahun 1926

- Penulis

Sabtu, 12 April 2025 - 11:36 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com SUKOHARJO  – Waduk Mulur, destinasi wisata di Sukoharjo, selalu ramai dikunjungi, baik hari biasa maupun akhir pekan.

Terletak di Desa Mulur, Kecamatan Bendosari, Kabupaten Sukoharjo, Jawa Tengah, waduk ini menjadi daya tarik bagi berbagai kalangan.

Banyak pengunjung yang menjadikan area ini sebagai lokasi memancing yang menyenangkan.

Selain itu, Waduk Mulur juga menawarkan lahan perkemahan yang ideal untuk kegiatan kepramukaan dan aktivitas luar ruangan lainnya.

Berbagai acara juga kerap diselenggarakan di kawasan waduk ini.

Pada kesempatan tertentu, waduk menjadi arena perlombaan dayung, jetski, dan motor air.

Aktivitas lain yang bisa dinikmati di Waduk Mulur antara lain latihan panahan dan kegiatan outbound.

Pengunjung juga bisa bersantai menikmati keindahan pemandangan sekitar waduk yang menenangkan.

Namun, perlu diingat bahwa area waduk belum dilengkapi dengan pagar pengaman, sehingga pengunjung perlu selalu waspada.

Bagi pengunjung yang merasa lapar atau haus, tak perlu khawatir karena terdapat banyak warung makan dan minuman di sekitar waduk.

Baca Juga :  Sejarah Peringatan Hari Kentut Sedunia,Dirayakan Amerika Setiap 5 Februari Jadi Hari Libur Nasional

Sejarah Waduk Mulur: Lebih dari Sekadar Sumber Air

Waduk Mulur bukan hanya berfungsi sebagai sumber irigasi pertanian, tetapi juga menyimpan sejarah panjang sejak zaman kolonial.

Dibangun pada tahun 1926 di masa pemerintahan Hindia Belanda, waduk ini menjadi saksi bisu perjalanan Kabupaten Sukoharjo.

Hampir seabad usianya, Waduk Mulur tetap berperan penting sebagai penyedia air untuk mengairi lahan pertanian.

Dengan kapasitas tampung mencapai 2,75 juta meter kubik, waduk ini mampu mengairi sekitar 43 hektare sawah.

Renovasi pada tahun 1998 memperkuat struktur waduk, namun tetap mempertahankan ciri khas arsitektur kolonial Belanda.

Salah satu bukti sejarah yang masih terjaga adalah prasasti kuno di pintu air utama, yang menunjukkan bahwa daerah ini dulunya merupakan wilayah perdikan Kraton Surakarta Hadiningrat.

Mitos dan Legenda di Balik Nama “Mulur”

Nama “Mulur” menyimpan kisah menarik. Kata “Mulur” berasal dari bahasa Jawa “ulur”, yang berarti “berlanjut” atau “terus-menerus”.

Cerita rakyat menghubungkan nama ini dengan perjuangan Pangeran Diponegoro dan pasukannya melawan penjajah Belanda.

Baca Juga :  Ironi Kota Wisata: Menggugat Pemakluman Sampah yang Merusak Pemandangan

Dikisahkan, setelah menyerah kepada Belanda dengan syarat pembebasan pengikutnya, Pangeran Diponegoro memberikan keris pusaka kepada Kyai Sayyid Iman untuk diserahkan kepada Putri Serang sebagai simbol perjuangan yang harus diteruskan.

Pertempuran sengit terjadi di area rawa-rawa yang kini menjadi Waduk Mulur.

Banyak pejuang gugur, termasuk Kyai Sayyid Iman yang wafat saat melarikan diri di rawa tersebut.

Makamnya di sebuah pulau kecil di tengah waduk kini dianggap keramat dan menjadi daya tarik wisata sejarah.

Versi lain menyebutkan, nama “Mulur” berasal dari ucapan Kyai Sayyid Iman: “Mugi-mugi sedulur” (semoga kita bersaudara), sebagai simbol harapan persatuan.

Pemerintah Kabupaten Sukoharjo kini tengah mengembangkan masterplan Waduk Mulur untuk memaksimalkan potensi perikanan, pertanian, dan pariwisata.

Meskipun waduk ini merupakan aset Pemerintah Provinsi Jawa Tengah, sinergi antara Pemkab dan Pemprov terus dilakukan untuk pengelolaan yang berkelanjutan.

(*)

Berita Terkait

Vale Indonesia Berdayakan Warga: Reklamasi Tambang Libatkan Komunitas Lokal
Ipeka Palembang Fun Run 2025: Lari Seru Bangun Karakter dan Solidaritas!
Naskah Sunda Kuno Mendunia: UNESCO Akui Warisan Memory of The World
Indonesia Promosikan Pariwisata Unggulan di World Expo Osaka 2025
Lima Warisan Dokumenter Indonesia Resmi Diakui UNESCO
Rayakan Galungan di Bali: Panduan Aktivitas Liburan Penuh Makna!
Vale Indonesia: Menjaga Integritas Bisnis Demi Manusia dan Alam
Rahasia Terungkap: Alasan Batu Rosetta Punya Tiga Tulisan Kuno

Berita Terkait

Selasa, 15 April 2025 - 05:43 WIB

Vale Indonesia Berdayakan Warga: Reklamasi Tambang Libatkan Komunitas Lokal

Selasa, 15 April 2025 - 04:55 WIB

Ipeka Palembang Fun Run 2025: Lari Seru Bangun Karakter dan Solidaritas!

Selasa, 15 April 2025 - 03:20 WIB

Naskah Sunda Kuno Mendunia: UNESCO Akui Warisan Memory of The World

Senin, 14 April 2025 - 23:59 WIB

Indonesia Promosikan Pariwisata Unggulan di World Expo Osaka 2025

Senin, 14 April 2025 - 23:28 WIB

Lima Warisan Dokumenter Indonesia Resmi Diakui UNESCO

Berita Terbaru

sports

CONCACAF Ikut Menolak Ide FIFA Perluas Peserta Piala Dunia?

Selasa, 15 Apr 2025 - 15:23 WIB