KOMPAS.com – Pernahkah kamu memperhatikan bahwa burung sering kali berkicau dengan lagu yang sama berulang kali? Misalnya suara perkutut yang berbunyi huuur ketekuuk…, atau burung derkuku yang bunyinya derkukuuuu..
Suara merdu mereka dapat terdengar setiap pagi dan sore, menghiasi alam dengan irama khasnya. Namun, apakah kamu tahu alasan di balik perilaku ini?
1. Menandai Wilayah
Sebagian besar burung yang rajin bernyanyi adalah burung jantan. Mereka menggunakan kicauan sebagai cara untuk menandai wilayah mereka. Gail Buhl, manajer program pendidikan di Raptor Center, University of Minnesota, menjelaskan bahwa burung jantan berkicau untuk memberi tahu burung lain, terutama jantan lainnya, bahwa area tersebut adalah wilayah mereka.
Jika hewan lain seperti anjing menandai wilayah dengan urin atau manusia dengan pagar, burung melakukannya dengan nyanyian mereka. Lagu yang dinyanyikan berulang kali adalah sinyal yang jelas bahwa wilayah itu sudah ditempati.
2. Menarik Pasangan
Selain menandai wilayah, kicauan juga berfungsi sebagai cara untuk menarik perhatian burung betina. Lagu yang dinyanyikan berulang kali adalah bentuk promosi diri: “Dengarkan aku! Aku burung jantan yang sehat! Kamu harus mampir dan melihatku!” Semakin merdu dan kuat kicauan burung jantan, semakin besar kemungkinan burung betina tertarik dan memilihnya sebagai pasangan.
Namun, proses ini membutuhkan banyak energi. Saat burung jantan sibuk bernyanyi, ia tidak bisa mencari makanan dan bahkan menjadi lebih mudah ditemukan oleh pemangsa. Sementara itu, burung betina juga harus berhati-hati dalam memilih pasangan karena membesarkan anak burung memerlukan banyak energi. Mereka ingin memastikan bahwa mereka memilih pasangan terbaik sebelum berinvestasi dalam bertelur dan merawat anak-anaknya.
Baca juga: Serba-serbi Hewan: Suara Burung Hantu Punya Banyak Makna
3. Panggilan Anak Burung
Selain kicauan burung dewasa, anak burung juga memiliki suara khas yang berulang. Ketika lapar, anak burung sering kali mengeluarkan suara panggilan untuk menarik perhatian induknya. Suara ini mungkin terdengar berisik atau mengganggu, tetapi sebenarnya dirancang untuk memastikan induk mereka segera datang dengan makanan.
4. Komunikasi di Musim Dingin
Pada musim dingin, burung biasanya mengurangi frekuensi dan variasi kicauannya. Mereka lebih sering mengeluarkan satu nada pendek untuk memberi tahu anggota kelompok di mana mereka berada atau untuk memberi sinyal keberadaan makanan di sekitarnya.
5. Dialek Berbeda pada Setiap Wilayah
Menariknya, burung dari spesies yang sama dapat memiliki kicauan yang berbeda tergantung pada tempat tinggalnya. Seperti manusia yang memiliki logat berbeda berdasarkan daerah asalnya, burung juga bisa memiliki “dialek” yang bervariasi. Faktor geografis seperti pegunungan dapat menyebabkan variasi kecil dalam lagu yang mereka nyanyikan dari waktu ke waktu.
Jadi, jika kamu bepergian ke tempat baru dan mendengar burung berkicau dengan sedikit perbedaan dari biasanya, mungkin saja itu masih burung yang sama, hanya dengan dialek khas dari daerah tersebut!
Dengan memahami alasan di balik kicauan burung yang berulang, kita dapat lebih menghargai keindahan suara alam dan peran penting burung dalam ekosistem.
Baca juga: Studi: Dengarkan Kicau Burung Terbukti Bikin Bahagia dan Sehat