Ragamutama.com Daejeon JungKwanJang Red Sparks menjadi rumah yang selalu terbuka bagi Megawati Hangestri Pertiwi. Namun, kembalinya Mega mungkin memerlukan perubahan aturan yang signifikan.
Kisah kebersamaan Megawati Hangestri Pertiwi dan Daejeon JungKwanJang Red Sparks telah usai untuk sementara waktu, setelah musim yang penuh prestasi di kancah Liga Voli Korea.
Bersama rekan-rekannya, Megawati berhasil mengukir cerita yang nyaris mustahil, berjuang hingga babak final dengan semangat pantang menyerah meski diterpa badai cedera.
Red Sparks tentu saja ingin mempertahankan opposite andalan mereka yang tampil gemilang musim lalu, dengan tawaran perpanjangan kontrak.
Sayangnya, pertimbangan keluarga menjadi alasan utama Megawati untuk meninggalkan tim kebanggaan Kota Teknologi tersebut usai kompetisi berakhir.
Megawati dipastikan absen dalam gelaran Liga Voli Korea musim depan, setelah tidak mengikuti try out, baik untuk pemain asing maupun kuota khusus pemain Asia.
Seperti yang dilaporkan oleh KBS News, Megawati tetap menyimpan harapan untuk kembali merumput di Korea, dan tentu saja, kembali memperkuat Red Sparks di masa mendatang.
Kembali ke Indonesia, Megawati Mengutamakan Keluarga Sambil Tetap Mengenang Kebersamaan Indah di Red Sparks
“Mungkin suatu saat nanti saya akan kembali ke Korea, jadi mohon dukungannya di manapun saya berada, dan terus dukung Red Sparks ya,” ujar Megawati dengan tulus.
Bagi Red Sparks, membawa kembali Megawati ke dalam tim bukanlah perkara mudah.
Jika Megawati kembali mengikuti try out, semua tim berhak untuk memilihnya. Red Sparks harus berharap pada keberuntungan, karena urutan pemilihan pemain akan ditentukan melalui undian.
Situasinya akan berbeda jika Mega mendaftar pada try out 2025, karena Red Sparks berhak menggunakan opsi perpanjangan kontrak tanpa melalui proses draft.
Menurut laporan dari The Spike, sistem seleksi pemain asing melalui try out pertama kali diterapkan pada musim 2015-2016, dan pada musim 2023-2024 untuk kuota khusus Asia.
Tujuan utama dari sistem ini adalah untuk menekan gaji pemain asing yang dianggap terlalu tinggi, serta mengurangi dominasi mereka dalam serangan.
Namun, sistem seleksi ini kemudian menuai berbagai kritik.
Salah satunya adalah keterbatasan tim dalam mencari pemain asing pengganti, karena hanya dapat memilih dari daftar peserta try out pada musim yang sama.
Pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin, bahkan berandai-andai akan langsung memilih Mega jika aturan perekrutan pemain asing diubah menjadi sistem bebas transfer.
Dengan sistem bebas transfer, tim dapat bernegosiasi langsung dengan pemain asing pilihan mereka, dengan batasan hanya pada total pengeluaran tim untuk gaji pemain.
“Bermain dengan Mega akan menjadi kenangan yang tak terlupakan, terlepas dari hasil babak final kemarin,” kata Ko Hee-jin.
“Jika federasi mengubahnya menjadi sistem free agent, saya ingin bermain bersama Mega selama saya masih menjadi pelatih.”
Kelemahan lain dari sistem perekrutan pemain asing di Liga Voli Korea saat ini adalah pembatasan gaji yang diterapkan pada individu.
Untuk pemain putri kuota khusus Asia seperti Megawati, standar gajinya adalah 120 ribu dolar (sekitar 1,9 miliar rupiah) pada musim pertama, dan meningkat menjadi 150 ribu dolar (2,4 miliar rupiah) pada musim kedua.
Setelah itu, sesuai aturan yang berlaku saat ini, tidak ada kenaikan gaji lebih lanjut.
Jika seorang pemain memberikan dampak besar, nominal tersebut dianggap tidak sebanding, bahkan bisa lebih rendah dari pemain lokal senior yang berstatus pemain pelapis.
Kepergian Megawati meninggalkan kesedihan yang mendalam di tim Red Sparks.
Selain kontribusinya di lapangan, karakter Mega yang ramah membuatnya mudah beradaptasi dan menjalin hubungan baik dengan pemain dan pelatih di tim Red Force.
Ko Hee-jin tak kuasa menahan air mata saat mengantar Megawati pulang di Bandara Internasional Incheon, Korea Selatan, pada Kamis (10/4/2025).
Melansir dari KBS News, Ko Hee-jin mengungkapkan fakta bahwa Megawati sebenarnya tidak dalam kondisi fit saat tampil di laga terakhir babak final.
Meskipun demikian, Megawati tetap meyakinkannya untuk bermain, meskipun pada reli terakhir dalam laga set penuh itu, dia akhirnya ditarik keluar.
Cedera lutut yang dialami Megawati tampaknya belum sepenuhnya pulih, terlihat dari penggunaan kursi roda saat kepulangannya ke Tanah Air.
Megawati tetap bersyukur atas bimbingan Ko Hee-jin selama dua tahun berjuang bersama untuk meraih mimpi menjadi juara Liga Voli Korea.
“Terima kasih sudah memperlakukan saya seperti seorang ayah kepada anaknya. Saya menyayangi Anda,” ucap Megawati dengan tulus.
Berat Hati Pelatih Red Sparks Ditinggal Opposite Terbaik, Ko Hee-jin Kembali Menangis Saat Mengantar Megawati ke Bandara