Ragamutama.com Kompetisi bola voli tertinggi di Korea Selatan, atau yang dikenal sebagai Liga Voli Korea, terbukti menjadi tantangan berat bagi banyak pemain.
Beberapa pemain voli putri ternama dari kawasan Asia Tenggara harus menelan pil pahit karena tidak terpilih dalam draf kuota Asia untuk perhelatan Liga Voli Korea musim 2025-2026.
Di antara mereka, tidak ada satu pun dari keenam pemain yang berasal dari Thailand yang berhasil menembus seleksi.
Dua pengatur serangan (setter), Soraya Phomla dan Nattanicha Jaisaen, yang pernah membela tim nasional voli putri Thailand di ajang VNL, juga belum mampu merebut hati klub-klub Korea.
Selain itu, opposite andalan timnas voli putri Vietnam, Nguyen Thi Bich Tuyen, juga harus menerima kenyataan pahit karena tidak ada satu pun klub yang memilihnya.
Nguyen Thi Bich Tuyen dikenal sebagai pemain yang mampu tampil gemilang, baik di level klub maupun ketika membela tim nasional.
Dia bahkan berhasil meraih penghargaan individu sebagai opposite terbaik di ajang SEA V League 2024.
Di level klub, Bich Tuyen, yang memperkuat LP Bank Ninh Binh, sukses mengantarkan timnya menjadi runner-up Kejuaraan Voli Asia antar Klub, sekaligus memastikan partisipasi mereka di Kejuaraan Dunia Voli antar Klub pada tahun sebelumnya.
Sayangnya, sederet prestasi mentereng tersebut ternyata belum menjadi jaminan bagi atlet berusia 24 tahun itu untuk lolos dalam draf kuota Asia Liga Voli Korea 2025-2026.
Kisah Pilu Rekan Setim Terbukti Benar, Pengorbanan Megawati untuk Red Sparks Akhirnya Diungkap Keluarga
Situasi berbeda dialami oleh pemain voli putri kebanggaan Indonesia, Megawati Hangestri Pertiwi.
Megawati berhasil mencuri perhatian dan bersinar bersama Daejeon JungKwanJang Red Sparks dalam dua musim berturut-turut penampilannya.
Jika dilihat dari catatan prestasi, Megawati memang belum memiliki torehan gemilang seperti yang dimiliki oleh Nguyen Thi Bich Tuyen.
Terlebih lagi, pencapaian timnas voli putri Indonesia lebih sering terhenti dengan raihan medali perunggu di level ASEAN, khususnya dalam ajang SEA Games.
Sebelum direkrut oleh Red Sparks pada tahun 2023, Megawati juga belum memiliki catatan gelar juara Proliga.
Namun, potensi besar yang dimiliki oleh atlet asal Jember ini mampu dilihat oleh pelatih Red Sparks, Ko Hee-jin.
Selain itu, middle blocker asal Vietnam, Tran Thi Bich Thuy, yang kembali mendaftar ulang, juga tidak terpilih.
Pada musim lalu, Bich Thuy sempat bergabung dengan skuad GS Caltex Seoul KIXX sejak putaran keempat, tepatnya pada bulan Januari.
Media Vietnam, The Thao, menyayangkan kenyataan bahwa Nguyen Thi Bich Tuyen masih belum berkesempatan untuk merasakan bermain di luar negeri sepanjang kariernya.
“Hal ini sangat disesalkan bagi Nguyen Thi Bich Tuyen dan Tran Thi Bich Thuy,” tulis The Thao.
“Bich Tuyen belum bisa tampil di luar negeri untuk pertama kalinya dalam kariernya.”
“Dan Bich Thuy tidak bisa menjalani musim berikutnya bertarung di “Negeri Kimchi” setelah 2 setengah bulan yang sangat sukses bersama GS Caltex Seoul Kixx awal tahun ini.”
Meskipun demikian, kedua pemain voli putri ASEAN yang belum lolos ini masih memiliki peluang untuk berlaga di Liga Voli Korea musim depan jika pemain Asia yang terpilih mengalami cedera dan tidak dapat melanjutkan kompetisi.
Reaksi Wipawee Srithong Setelah Dipilih Red Sparks sebagai Pengganti Megawati dalam Draf Kuota Asia Liga Voli Korea