RAGAMUTAMA.COM – Mayoritas pasar saham Asia-Pasifik melemah pada perdagangan Kamis (22/2), seiring kekhawatiran investor terhadap rencana Presiden AS Donald Trump yang akan memberlakukan tarif impor 25% untuk mobil, semikonduktor, dan produk farmasi.
Trump menyatakan bahwa kebijakan ini dapat mulai diterapkan pada 2 April, tetapi belum mengonfirmasi apakah tarif tersebut akan ditargetkan pada negara tertentu atau berlaku secara luas.
Kinerja Bursa Asia
Australia: S&P/ASX 200 melemah 1,06%, mencatat penurunan selama empat hari berturut-turut.
Data ekonomi terbaru menunjukkan tingkat pengangguran di Australia diperkirakan naik ke 4,1% pada Januari dari 4% di bulan sebelumnya, berdasarkan survei Reuters.
Jepang: Nikkei 225 turun 0,79% dan indeks Topix turun 0,67%.
Korea Selatan: Kospi dibuka turun 0,18% dan Kosdaq naik tipis 0,32%.
Hong Kong: Indeks Futures Hang Seng berada di 22.750, menunjukkan pembukaan yang sedikit lebih tinggi dibandingkan penutupan sebelumnya di 22.944,24.
Wall Street Catat Rekor Baru
Di tengah ketidakpastian global, pasar saham AS justru mencatatkan kenaikan meskipun The Fed bersikap lebih hati-hati dan Trump mengancam kebijakan tarif baru.
S&P 500 naik 0,24% ke 6.144,15, mencetak rekor penutupan tertinggi untuk hari kedua berturut-turut dan menyentuh level all-time high baru.
Nasdaq Composite bertambah 0,07% ke 20.056,25.
Dow Jones Industrial Average naik 71,25 poin atau 0,16% ke 44.627,59.