Maskapai Penerbangan di Asia Pasifik Angkut 365 Juta Penumpang Sepanjang 2024

- Penulis

Senin, 3 Februari 2025 - 10:57 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Angka lalu lintas sepanjang 2024 yang dirilis oleh Asosiasi Maskapai Penerbangan Asia Pasifik (AAPA) menunjukkan pertumbuhan yang kuat di pasar penumpang udara dan kargo internasional. Secara agregat, maskapai penerbangan di Asia Pasifik mengangkut total gabungan 365 juta penumpang internasional pada 2024 atau meningkat 30,5 persen dibandingkan tahun sebelumnya.

Permintaan yang diukur dalam pendapatan penumpang kilometer (RPK) meningkat sebesar 28,0 persen, yang mencerminkan kekuatan relatif pada rute regional. Setelah memperhitungkan peningkatan kapasitas kursi yang tersedia sebesar 26,6 persen, faktor beban penumpang internasional rata-rata naik 0,9 poin persentase lebih tinggi menjadi 81,6 persen di 2024.

Pasar kargo udara internasional mencatat pertumbuhan yang sehat pada 2024, setelah dua tahun mengalami penurunan. Permintaan yang diukur dalam kilometer tonase barang (FTK) bangkit kembali dengan peningkatan yang solid sebesar 14,9 persen untuk tahun ini, sedikit melampaui pertumbuhan sebesar 14,6 persen dalam kapasitas angkutan yang ditawarkan. Akibatnya, faktor muatan angkutan internasional rata-rata naik sebesar 0,2 poin persentase menjadi 61,0 persen pada 2024.

Baca Juga :  IHSG Dibuka Melemah, Ada 5 Saham Melambung Pagi Ini

“Tahun 2024 merupakan tahun yang kuat bagi maskapai penerbangan Asia Pasifik. Pemulihan pascapandemi pada rute Asia Timur Laut, dibantu oleh pelonggaran kebijakan visa, bersama dengan permintaan yang sehat secara keseluruhan di seluruh kawasan, mendorong pertumbuhan di pasar perjalanan wisata dan bisnis,” kata Direktur Jenderal AAPA, Subhas Menon, melalui keterangan tertulis, Senin (3/2).

“Hal ini menghasilkan peningkatan sebesar 30,5 persen dalam jumlah penumpang internasional yang diangkut selama tahun tersebut, mencapai total 365 juta,” tambahnya.

Menon mengatakan meski sektor manufaktur global sedang lesu, maskapai penerbangan Asia Pasifik mengalami pertumbuhan signifikan dalam bisnis kargo udara yang didorong oleh lonjakan penjualan e-commerce dan peran kawasan tersebut sebagai pusat manufaktur, khususnya di Tiongkok.

Menon menjelaskan gangguan yang terus-menerus dalam pengiriman laut juga mendorong peralihan moda transportasi, yang berkontribusi terhadap pertumbuhan permintaan kargo udara internasional sebesar 15 persen untuk tahun ini.

Baca Juga :  Bursa Asia Rebound Pada Perdagangan Selasa (4/2) Pagi, Mayoritas Indeks Menghijau

Menon memperkirakan prospek pasar perjalanan udara pada 2025 secara umum tetap positif, meski tingkat pertumbuhan diperkirakan akan terus menurun. Ia menuturkan penurunan itu tak terlepas dari tantangan yang dihadapi mulai dari meningkatnya biaya tenaga kerja, perawatan, sewa pesawat, serta tekanan operasional akibat keterlambatan pengiriman pesawat yang terus berlanjut.

“Untuk mengatasi tantangan ini, maskapai penerbangan berfokus pada manajemen biaya aktif dan mencari komitmen dari pemasok peralatan untuk mengatasi masalah rantai pasokan, sambil terus berinvestasi dalam peluang pertumbuhan,” ungkap Menon.

Maskapai anggota AAPA adalah Air Astana, Air India, All Nippon Airways, Bangkok Airways, Cathay Pacific Airways, China Airlines, EVA Air, Garuda Indonesia, Japan Airlines, Malaysia Airlines, Philippine Airlines, Royal Brunei Airlines, Singapore Airlines, dan Thai Airways International.

Berita Terkait

Pasar Saham Tidak Kondusif, Sekuritas Revisi Target IHSG
IHSG Uji Level 6.974-7.007, Pantau Saham ARTO, INDF & PTBA
Ciri-Ciri Fintech Legal yang Terdaftar di OJK, Jangan Tertipu!
IHSG Lesu saat Laju Ekonomi RI Moncer, Cek Saham ANTM-TLKM
IHSG Diperkirakan Melemah Terbatas, Simak Analisis dan Rekomendasi Saham Kamis
Harga Emas Terkoreksi pada Kamis (6/2) Pagi
Dilanda Aksi Jual, Harga Saham Blue Chip Ini Melemah, Kapan Waktu untuk Beli?
Ramai soal Uang Rp 10.000 Cuma Tampilkan Gambar Pahlawan, Apa Kata BI?

Berita Terkait

Kamis, 6 Februari 2025 - 09:07 WIB

Pasar Saham Tidak Kondusif, Sekuritas Revisi Target IHSG

Kamis, 6 Februari 2025 - 09:07 WIB

IHSG Uji Level 6.974-7.007, Pantau Saham ARTO, INDF & PTBA

Kamis, 6 Februari 2025 - 09:07 WIB

Ciri-Ciri Fintech Legal yang Terdaftar di OJK, Jangan Tertipu!

Kamis, 6 Februari 2025 - 09:06 WIB

IHSG Lesu saat Laju Ekonomi RI Moncer, Cek Saham ANTM-TLKM

Kamis, 6 Februari 2025 - 08:27 WIB

Harga Emas Terkoreksi pada Kamis (6/2) Pagi

Berita Terbaru

finance

Pasar Saham Tidak Kondusif, Sekuritas Revisi Target IHSG

Kamis, 6 Feb 2025 - 09:07 WIB

finance

IHSG Uji Level 6.974-7.007, Pantau Saham ARTO, INDF & PTBA

Kamis, 6 Feb 2025 - 09:07 WIB

finance

IHSG Lesu saat Laju Ekonomi RI Moncer, Cek Saham ANTM-TLKM

Kamis, 6 Feb 2025 - 09:06 WIB