Ragamutama.com, Malang – Sebagai respons terhadap kejadian tragis tanah longsor beberapa waktu lalu, empat destinasi wisata yang terletak di dalam area konservasi Taman Hutan Raya Raden Soerjo saat ini masih diberlakukan penutupan sementara. Status penutupan ini berlaku sampai pemberitahuan lebih lanjut.
Keputusan penutupan ini diambil menyusul bencana tanah longsor yang terjadi pada Kamis siang, 3 April 2025, di jalur provinsi Jawa Timur yang menghubungkan Kabupaten Mojokerto dengan Kota Batu, yang mengakibatkan hilangnya nyawa 10 orang.
Lokasi tepatnya berada di dekat kawasan wisata Coban Watu Lumpang, yang secara administratif termasuk dalam wilayah Desa Pacet, Kecamatan Pacet, Mojokerto. Area ini juga berdekatan dengan Coban Ondo (coban dalam bahasa Jawa berarti air terjun), yang juga berada di wilayah administratif yang sama.
Menurut Kepala Seksi Perlindungan dan Pemberdayaan Masyarakat Unit Pelaksana Teknis (Kasi PPM UPT) Taman Hutan Raya Raden Soerjo Dinas Kehutanan Jawa Timur, Ajat Sudrajat, dampak dari longsor yang terjadi pada 3 April lalu dirasakan oleh seluruh objek wisata di dalam kawasan Taman Hutan Raya Raden Soerjo, terutama yang lokasinya dekat dengan titik longsor.
“Kejadian ini memang memengaruhi animo pengunjung, meskipun tidak semua objek wisata ditutup. Berdasarkan arahan pimpinan, diputuskan empat objek wisata ditutup sementara,” jelas Ajat kepada Tempo saat berada di lokasi longsor pada hari Sabtu, 5 April 2025.
Saat itu, Ajat bersama tim dari Taman Hutan Raya Raden Soerjo melakukan inspeksi di lokasi longsor, memeriksa sisa-sisa kendaraan Toyota Innova Reborn dan Daihatsu Grand Max, serta membersihkan sampah yang berserakan.
Keempat objek wisata yang ditutup adalah Coban Watu Lumpang, Coban Watu Ondo, Wisata Panorama Petung Sewu di Pacet, dan Wisata Alam Air Panas Cangar, yang lebih dikenal sebagai pemandian air panas Cangar, yang terletak di Dusun Cangar, Desa Sumber Brantas, Kecamatan Bumiaji, Kota Batu.
Secara administratif, pengelolaan Wisata Alam Air Panas Cangar menjadi tanggung jawab Resor Pengelolaan Hutan (RPH) Wilayah Kerja 05 Cangar atau RPH Cangar UPT Taman Hutan Raya Raden Soerjo.
Tempo sempat berinteraksi dengan beberapa pengunjung yang merasa kecewa karena sudah sampai di pemandian air panas Cangar, namun tidak diizinkan masuk.
Empat petugas RPH Cangar secara bergantian berjaga di jalan provinsi di depan kantor resor. Mereka mengarahkan semua kendaraan yang menuju Mojokerto untuk berputar balik. Pengecualian diberikan hanya kepada petugas dari instansi terkait penanganan bencana.
Ajat menjelaskan bahwa penutupan keempat objek wisata tersebut tercantum dalam Surat Pengumuman Nomor 522/303/123.7.2/2025 yang ditandatangani oleh Kepala UPT Taman Hutan Raya Raden Soerjo, Ahmad Wahyudi. Penutupan sementara ini disebabkan oleh cuaca ekstrem yang ditandai dengan hujan lebat, angin kencang, dan petir, yang meningkatkan risiko bencana alam di sepanjang jalan raya Batu-Mojokerto.
“Keputusan mengenai penutupan dan pembukaan bergantung pada kebijakan pimpinan. Selama ini, kebijakan tersebut bersifat kondisional. Jika kondisi tidak memungkinkan, seperti cuaca ekstrem, penutupan bisa dilakukan sewaktu-waktu dan dibuka kembali setelah cuaca membaik,” kata Ajat.
Terkait pembersihan material longsor dan tindakan selanjutnya, hal ini masih menunggu hasil rapat koordinasi antara instansi terkait, terutama Pemerintah Provinsi Jawa Timur dan Pemerintah Kabupaten Mojokerto.
Tempo mengamati bahwa material longsoran tanah dan batang pohon masih menutupi sebagian jalan. Sebagian besar material longsor memang jatuh ke jurang, menimpa dua mobil dan menyebabkan 10 orang meninggal dunia, yaitu 7 orang (satu keluarga) di dalam mobil Innova Reborn dan 3 orang (satu keluarga) di mobil Grand Max.
Pada hari Sabtu, 5 April 2025, Gubernur Jawa Timur, Khofifah Indar Parawansa, mengunjungi keluarga korban di Mojokerto dan Sidoarjo. Gubernur memberikan santunan sebesar Rp 10 juta per orang, atau total Rp 100 juta.
Khofifah juga meninjau lokasi longsor pada hari Minggu, 6 April 2025. Kepada wartawan, Khofifah menyatakan bahwa rapat koordinasi dengan instansi terkait penanganan jalan provinsi di lokasi longsor telah diselesaikan.
Proses pembersihan jalan dijadwalkan mulai pada hari Senin, 7 April. Setelah pembersihan selesai, akan dilakukan pembangunan bronjong atau plengsengan (turap atau dinding penahan tanah) untuk memperkuat struktur tanah dan mencegah longsor susulan. Untuk keselamatan pengguna jalan, rambu-rambu peringatan bahaya longsor akan dipasang di sepanjang jalan raya Batu-Mojokerto.
Proses pembersihan jalan akan dimulai pada Senin, 7 April 2025. Pembersihan dan tindakan penanganan lainnya dikoordinasikan dengan Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) Jawa Timur, Dinas Pekerjaan Umum Bina Marga Jawa Timur, Dinas Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Mojokerto, Taman Hutan Raya Raden Suryo, Dinas Sosial, Dinas Perhubungan, serta Forum Pengurangan Risiko Bencana Jawa Timur.
Pilihan Editor: Kemensos Salurkan Santunan 10 Korban Tewas Longsor Mojokerto