Ragamutama.com JAKARTA – Lo Kheng Hong, investor saham yang dikenal luas, diperkirakan akan meraup keuntungan signifikan senilai Rp15,25 miliar dari pembagian dividen yang dilakukan oleh PT Bank OCBC NISP Tbk. (NISP) dan PT Bank Danamon Indonesia Tbk. (BDMN).
Menurut data yang dirilis oleh Kustodian Sentral Efek Indonesia (KSEI) pada hari Senin, 7 April 2025, periode cum date untuk pembagian dividen NISP akan dimulai pada hari Selasa, 8 April 2025.
Dalam Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan (RUPST) yang diselenggarakan, NISP telah menyetujui pembagian dividen dengan total nilai Rp2,43 triliun, yang berasal dari kinerja perusahaan selama tahun 2024. Dengan demikian, setiap pemegang saham NISP berhak atas dividen sebesar Rp106 per lembar saham.
: Lo Kheng Hong Set to Reap Billions in Dividends from 4 Banks Post-Eid
Berdasarkan data kepemilikan saham per tanggal 28 Februari 2025, Lo Kheng Hong diketahui memiliki 122.079.700 lembar saham NISP. Dengan asumsi tidak ada perubahan dalam jumlah kepemilikan sahamnya, diperkirakan bahwa Pak Lo akan menerima dividen sebesar Rp12,94 miliar dari NISP.
Sementara itu, jadwal cum dividen untuk BDMN ditetapkan pada hari Rabu, 9 April 2025. Bank Danamon telah mengumumkan pembagian dividen sebesar Rp1,11 triliun, atau setara dengan Rp113,85 per saham.
: : Pilah-pilih Saham Royal Dividen, dari BMRI, BBCA, ADRO Hingga UNVR
Data menunjukkan bahwa Lo Kheng Hong memiliki 20.327.200 lembar saham BDMN hingga tanggal 28 Februari 2025. Ini berarti bahwa investor yang sering disebut sebagai Warren Buffett dari Indonesia ini berpotensi memperoleh keuntungan sebesar Rp2,31 miliar dari dividen Bank Danamon.
Dengan demikian, total pendapatan yang diperkirakan akan diterima oleh Lo Kheng Hong dari kedua emiten perbankan swasta tersebut mencapai sekitar Rp15,25 miliar.
: : Musim Bagi-bagi Dividen Emiten, Bagaimana Aturan Potongan Pajaknya?
Sebagai informasi tambahan, Bank Danamon mencatatkan laba bersih setelah pajak atau net profit after tax (NPAT) sebesar Rp3,2 triliun selama tahun 2024.
Direktur Utama Bank Danamon, Daisuke Ejima, menjelaskan bahwa pencapaian ini didukung oleh pendapatan operasional sebelum pencadangan (PPOP) secara konsolidasi yang mencapai Rp8,3 triliun, menunjukkan pertumbuhan sebesar 1% secara tahunan.
“Kami berhasil mencatatkan pencapaian ini di tengah upaya manajemen efisiensi bisnis dan aktivitas perbankan yang prudent, sambil tetap menjaga kualitas aset kami dalam kondisi yang baik,” ungkapnya dalam konferensi pers yang diadakan pada bulan Februari 2025.
Di sisi lain, OCBC NISP melaporkan laba bersih sebesar Rp4,86 triliun pada tahun 2024. Angka ini mencerminkan pertumbuhan sebesar 19% secara tahunan (year on year/YoY) dibandingkan dengan Rp4,09 triliun pada tahun buku 2023.
Presiden Direktur OCBC NISP, Parwati Surjaudaja, menjelaskan bahwa pertumbuhan ini didorong oleh peningkatan pendapatan bunga bersih atau net interest income sebesar 11% YoY menjadi Rp11,04 triliun. Selain itu, beban cadangan kerugian penurunan nilai atas aset keuangan (impairment) juga mengalami penurunan signifikan hingga 87%.
Sepanjang tahun 2024, OCBC NISP menyalurkan kredit dan pembiayaan syariah sebesar Rp170,46 triliun, meningkat 11% YoY dari Rp154,09 triliun pada tahun sebelumnya.
Sementara itu, dana pihak ketiga (DPK) mengalami kenaikan sebesar 13% YoY menjadi Rp205,93 triliun pada tahun 2024, dengan komponen dana murah (CASA) tumbuh 12% YoY mencapai Rp113,95 triliun, dan deposito berjangka meningkat 14% menjadi Rp91,97 triliun.
“Dalam menghadapi berbagai peluang dan tantangan di tahun 2025 ini, kami akan terus mengedepankan prinsip kehati-hatian,” kata Parwati.
Disclaimer: Berita ini disediakan sebagai informasi dan tidak bertujuan untuk mengajak pembaca untuk membeli atau menjual saham. Keputusan investasi sepenuhnya berada di tangan pembaca. RAGAMUTAMA.COM tidak bertanggung jawab atas segala kerugian atau keuntungan yang mungkin timbul akibat keputusan investasi yang diambil oleh pembaca.