Kehadiran industri tambang di suatu daerah tentu memengaruhi beragam aspek dalam kehidupan. Sejalan dengan hal tersebut modernisasi sudah pasti terjadi. Kawasan yang sebelumnya dimanfaatkan secara konvensional turut mengikuti perkembangan yang ada. Termasuk dengan Sorowako, Luwu Timur dan sekitarnya yang awalnya merupakan tempat bermukim masyarakat Dongi.
Di kawasan tersebut terhitung hampir 57 tahun sudah PT Vale Indonesia beroperasi. Sebelum adanya pertambangan, wilayah tersebut dimanfaatkan oleh masyarakat setempat serta memiliki nilai historis termasuk dengan warisan budayanya.
Sejalan dengan hal tersebut kemudian PT Vale Indonesia memiliki komitmen untuk #MenambangKebaikan dengan tetap menghormati komunitas lokal di tengah modernisasi yang ada melalui hal-hal berikut ini.
1. Relokasi masyarkat Dongi ke Wasuponda Desa Ledu-Ledu.
Pada tahun 2010 perusahaan dan pemerintah daerah bekerja sama untuk membangun rumah dan merelokasi masyarakat Dongi ke tempat yang baru. Terhitung sebanyak 57 KK terdaftar di dalamnya yang sebelumnya mendiami kawasan konsesi tersebut.
PT Vale Indonesia juga melakukan pengembangan infrastruktur termasuk dengan renovasi dan juga memastikan masyarakat memiliki sanitasi yang baik di dalamnya pada periode tahun 2020-2023. Selain rumah, perusahaan juga melakukan perbaikan akses jalan pemukiman dan assessment pembangunan jaringan air bersih.
2. Pembentukan Yayasan Pendidikan Sorowako (YPS) untuk pengembangan keterampilan lokal
Tidak hanya berkomitmen dalam pemenuhan tempat tinggal masyarakat, PT Vale Indonesia juga turut andil dalam pengembangan potensi lokal. Hal ini merupakan wujud tanggung jawab terhadap generasi penerus untuk memenuhi keterserapan tenaga kerja.
Yayasan ini mengelola Akademi Teknik Sorowako (ATS) dengan bidang studi D3 : Perawatan dan Perbaikan Mesin serta S1-Terapan : Teknologi Rekayasa dan Pengelasan Fabrikasi. Tak hanya tingkat perguruan tinggi, YPS juga menyediakan Pendidikan mulai dari TK, SD, SMP, SMA.
Bahkan dilansir melalui website resmi PT Vale Indonesia diketahui jika baru-baru ini Yayasan meluncurkan Program Sekolah Unggulan Bertaraf Internasional (SU-BI), Selasa (10/9/2024). Hadirnya Sekolah Unggulan Bertaraf Internasional dari YPS menunjukkan bahwa adanya komitmen dalam berinvestasi untuk masa depan bangsa termasuk pada peningkatan kualitas pendidikan.
Baca Juga: Sinergi PT Vale dan Stakeholder dalam Pembangunan Berkelanjutan
Baca Juga: Sinergi PT Vale dan Stakeholder dalam Pembangunan Berkelanjutan
3. Pendampingan pertanian dengan metode SRI organik
Modernisasi tidak lantas menghilangkan identitas masyarakat lokal yang sebelumnya memiliki aktivitas pertanian dan perkebunan. Dari data Badan Penelitian & Pembangunan Daerah (BAPPELITBANGDA) Kabupaten Luwu Timur menunjukkan bahwa sektor pertanian menempati urutan kedua setelah sektor Pertambangan sebagai kontributor andalan atas PDRB (Pendapatan Domestik Regional Bruto) Kabupaten Luwu Timur. PT Vale Indonesia pun turut berkontribusi dalam memberikan pendampingan dan pembinaan kepada lebih dari 100 petani dengan total sawah 53 Ha.
Hal ini kemudian berdampak terhadap peningkatan kemampuan dan keterampilan dalam budidaya sayur organik, serta pemanfaatan tanaman herbal yang juga dibudidayakan secara organik. Karena aktivitas ini hasil produksi panen bisa meningkat dua kali lipat dibanding padi konvensional. Hasil panen yang ada memiliki merek dagang “Beras Matano” dengan kemitraan kuat dari berbagai usaha mulai dari toko, ritel hingga gerai UMKM. Tak berhenti di situ, melansir dari website PT Vale Indonesia, hasil panen dari petani lokal juga dipasok untuk kantin karyawan perusahaan dengan kuantitas lebih dari 1,5 ton sepanjang tahun 2022.
4. Berpartisipasi aktif dalam pelestarian budaya
Budaya merupakan warisan berharga turun-temurun yang menjadi identitas suatu bangsa. Adanya modernisasi nyatanya tidak mengurangi kelestarian budaya setempat. Melalui Roadshow Kebudayaan 2024, PT Vale Indonesia turut berpartisipasi aktif dalam menjaga warisan leluhur. Roadshow ini dilaksanakan di empat wilayah pemberdayaan PT Vale Indonesia.
Bupati Luwu Timur, Budiman menyebut, sosialisasi kebudayaan ini mencakup seluruh aspek kehidupan sehari-hari, mulai dari bahasa, pakaian, makanan, hingga cara berinteraksi satu sama lain.
“Budaya adalah jantung dari sebuah bangsa yang mencerminkan sejarah, nilai-nilai tradisi, dan kearifan lokal yang harus dipahami dan dilestarikan. Keberagaman budaya merupakan kekuatan bagi Lutim,” ungkapnya pada Roadshow Kebudayaan di Anjungan Sungai Malili, Jumat (31/5/2024).
Budiman menekankan pentingnya kegiatan seperti ini untuk terus dilaksanakan setiap tahun karena memiliki nilai sosial, budaya, dan ekonomi yang signifikan. Selain itu ada pula kegiatan serupa yang digelar yakni Kongres Lembaga Adat Suku Padoe, Karunsie, dan Tambee (Pasitabe) 2024, di Wasuponda, Selasa-Kamis (23-25/7/2024). Pagelaran ini bertujuan memperkuat pelestarian budaya lokal yang kaya akan nilai tradisional. Semua dilakukan untuk menjaga dan mempertahankan kelestarian identitas daerah di tengah modernisasi yang ada.
Sebagai perusahaan yang menekankan prinsip berkelanjutan menjadikan PT Vale Indonesia berkomitmen dalam mendukung pembangunan dalam berbagai aspek kehidupan, termasuk masyarakat lokal dengan kebudayaannya. Hal ini sejalan dengan wujud dari tujuan Perusahaan, yaitu hadir untuk meningkatkan kualitas hidup dan membangun masa depan yang lebih baik bersama.
Kekayaan alam yang ada dan telah dikelola selama lebih dari lima dekade ini selayaknya diiringi dengan pertumbuhan dan perkembangan positif masyarakat. Walaupun mungkin belum dapat memuaskan berbagai pihak, namun menambang kebaikan tetap konsisten dilakukan. Semua ini memang harus dimulai dari #StartsWithMe. Karena dampak yang besar dimulai dari hal sederhana terlebih dahulu dengan saling menjaga budaya namun tetap mengikuti perkembangan yang dinamis.
Baca Juga: Asta Cita Vale dalam Pembangunan Desa yang Berkelanjutan
Baca Juga: Asta Cita Vale dalam Pembangunan Desa yang Berkelanjutan