KOMPAS.com – Tottenham disebut cuma berjoging saat dipermak Liverpool 0-4 dalam laga semifinal Piala Liga Inggris. Liverpool pun membuat laga ini terasa seperti latihan.
Laga leg kedua semifinal Piala Liga Inggris 2024-2025 antara Liverpool vs Tottenham digelar di Stadion Anfield, Kamis (6/2/2025) atau Jumat dini hari WIB.
Liverpool menang telak 4-0 berkat gol-gol dari Cody Gakpo (34′), Mohamed Salah (51′ pen.), Dominik Szboszlai (75′), dan Virgil van Dijk (80′).
Tim beralias The Reds (Si Merah) pun berhak melangkah ke final Piala Liga Inggris atau Carabao Cup 2024-2025 setelah menang agregat 4-1 atas Tottenham.
Baca juga: Hasil Liverpool Vs Tottenham 4-0: The Reds ke Final Piala Liga Inggris
Pengamat sepak bola Inggris, Dion Dublin, yang pernah memperkuat Man United, Coventry, dan Aston Villa menyebut personel Tottenham hanya melakukan joging kala bertamu ke Anfield.
“Saya tidak menyukai bahasa tubuh dari para pemain Spurs, mereka hanya berlari-lari kecil,” tutur Dion Dublin.
Partai Liverpool vs Tottenham di Anfield pun terasa seperti sesi latihan bagi Dion Dublin.
“Dengan sikap Liverpool yang ingin menang, mereka membuatnya terlihat seperti sebuah pertandingan latihan,” tuturnya dilansir dari BBC.
Tottenham asuhan Ange Postecoglou gagal mengamankan keunggulan agregat 1-0 yang mereka dapat pada jumpa pertama melawan Liverpool di Stadion Tottenham Hotspur awal Januari 2025 silam.
“Malam yang sulit. Pujian untuk Liverpool, mereka terlalu bagus untuk kami malam ini,” ucap pelatih Tottenham, Ange Postecoglou.
Baca juga: Liverpool Vs Tottenham 4-0: Anfield Bantu The Reds Balikkan Keadaan
“Kami tidak pernah benar-benar menguasai permainan dengan atau tanpa bola. Kami hanya membiarkan mereka menguasai bola lebih awal dan itu menyulitkan kami untuk masuk ke dalam permainan,” ujarnya menjelaskan.
Ange Postecoglou tak melihat sikap tepat dari anak asuhnya saat bermain di Anfield melawan Liverpool.
“Kedua gol pertama seharusnya bisa kami atasi dengan lebih baik, namun pada akhirnya, yang paling penting adalah bahwa kami tidak pernah bermain sesuai dengan identitas dan kekuatan kami, serta sedikit menghindar dari tantangan.”
“Secara keseluruhan kami tidak memulai laga dengan baik dan terlalu pasif dan membiarkan Liverpool mendapatkan ritme permainan.”
“Kami masih memiliki kompetisi yang harus dimainkan mulai hari Minggu. Dengan peluang yang masih kami miliki, kami harus mengatasi mereka dengan cara kami sendiri, bukannya mencari cara lain untuk memenangkan pertandingan,” ujar sang pelatih asal Australia itu.
