RAGAMUTAMA.COM – Megawati Hangestri Pertiwi mendapatkan apresiasi dari salah satu rekannya di Daejeon JungKwanJang Red Sparks usai menjalani lanjutan Liga Voli Korea.
Raihan positif didapatkan Red Sparks setelah mereka merampungkan laga terkini Liga Voli Korea 2024-2025 pada Rabu (13/2/2025) dengan performa gemilang.
Bertindak sebagai tuan rumah di Daejeon Chungmu Gymnasium, tim berjuluk Red Force tersebut meraih kemenangan telak 3-0 atas Hwaseong IBK Altos.
Melalui kemenangan ini, Red Sparks berhasil meningkatkan posisi mereka di papan klasemen sementara fase reguler Liga Voli korea 2024-2025 yang kian sengit.
Tim yang diperkuat oleh pevoli Indonesia Megawati Hangestri Pertiwi tersebut berhasil menduduki peringkat kedua berkat kemenangan itu.
Red Sparks menduduki peringkat tersebut setelah menorehkan total 53 poin, jumlah yang sama seperti milik Suwon Hyundai E&C Hillstate yang turun ke ranking ketiga.
Tak hanya itu saja, Red Sparks juga berhasil melanjutkan trend positif mereka untuk tidak terkalahkan dalam dua pertandingan beruntun.
Kemenangan tim besutan Ko Hee-jin ini masih didapatkan melalui kontribusi besar dua pemain asing mereka yaitu Megawati dan Vanja Bukilic.
Dalam pertandingan ini, Megawati mengemas total 16 poin dengan tingkat keberhasilan serangan sebesar 42,9 persen.
Sedangkan Bukilic, dia tampil lebih agresif dibandingkan Megawati untuk keluar sebagai top skor alias pendulang poin terbanyak.
Pevoli berkebangsaan Serbia tersebut melejit dengan menorehkan total 23 poin sepanjang pertandingan melawan IBK Altos.
Kendati keduanya tampil apik di lini serang, gelar MVP alias pemain terbaik pada laga ini justru jauh ke tangan Noh Ran yang berposisi sebagai libero.
Pemain berusia 30 tahun tersebut dinilai mampu menghadirkan keseimbangan di lini pertahanan Red Sparks agar tidak mudah ditembus oleh lawan.
Seusai pertandingan, Noh Ran mengutarakan perasaannya dengan label sebagai MVP dalam pertandingan melawan tim besutan Kim Ho-chul tersebut.
“Sangat sulit memang, tetapi tidak apa-apa, saya tidak terlalu lelah saat meraih kemenangan ketimbang kalah,” ucap Noh Ran menjelaskan.
Dalam wawancara bersama KBSN Sports tersebut, Noh tak menampik bahwa dirinya sempat merasakan tekanan sebagai salah satu pemain senior di tim ini.
Akan tetapi, tekanan dan beban tersebut mampu ditangani dengan baik oleh Noh dengan pengalaman segudang yang dia miliki.
“Sebagai senior, saya bisa mengatasi tekanan dan beban mental. Dan untuk itu, saya memilih untuk tenang saat pertandingan,” kata Noh Ran.
Lebih lanjut, Noh juga mengapresiasi permainan Megawati yang sangat banyak membantunya dalam menekan angka kesalahan sebagi seorang libero.
Noh mengaku sering memberikan umpan ke Megawati sebagai bentuk transisi dari bertahan ke menyerang dan syukur-syukur bisa mendapatkan poin.
Pemain asal Jember, Jawa Timur itu juga diakui bisa memaksimalkan bola yang kurang sempurna dari Noh untuk dikoversi menjadi sebuah angka.
“Karena saya selalu banyak mengumpan ke Megawati, saya banyak bicara dengannya, sekalipun saya membuat kesalahan kecil, dia berhasil menutupinya,” kata Noh.
“Itu membuat kesalahan saya sedikit tidak terlihat, saya sangat berterima kasih kepadanya.”
“Umpan? beberapa ada yang terlalu masuk ke dalam.”
“Tapi Megawati, lihat, dia mampu menjadikan umpanku yang sulit menjadi poin. Terima kasih,” sambungnya.
