SHAHID RAJAEE, RAGAMUTAMA.COM — Sebuah insiden ledakan dahsyat mengguncang pelabuhan Shahid Rajaee yang terletak di Provinsi Hormozgan, Iran selatan, pada hari Sabtu (26 April 2025). Akibat peristiwa ini, sedikitnya 406 orang dilaporkan mengalami luka-luka.
Berdasarkan laporan yang disiarkan oleh stasiun televisi pemerintah Iran, ratusan korban luka segera dievakuasi dan dilarikan ke berbagai fasilitas medis terdekat untuk mendapatkan penanganan intensif.
Kekuatan ledakan tersebut sedemikian besar sehingga dampaknya terasa hingga radius 50 kilometer dari pusat ledakan. Warga yang tinggal di sekitar area pelabuhan dan bahkan di lokasi yang lebih jauh, melaporkan adanya guncangan hebat yang terasa seperti gempa bumi, seperti yang dilansir oleh kantor berita Fars.
Tasnim News Agency menginformasikan bahwa gelombang kejut yang dihasilkan oleh ledakan tersebut menyebabkan kerusakan signifikan pada sebagian besar infrastruktur dan bangunan di area pelabuhan.
“Dahsyatnya gelombang kejut mengakibatkan kerusakan parah pada sebagian besar bangunan yang berada di kawasan pelabuhan,” demikian pernyataan resmi dari Tasnim, yang dikutip dari AFP.
Menyikapi kejadian ini, Wakil Presiden Pertama Iran, Mohammad Reza Aref, telah menginstruksikan investigasi menyeluruh untuk mengidentifikasi penyebab pasti ledakan dan mengevaluasi secara komprehensif tingkat kerusakan yang ditimbulkan. Informasi ini disampaikan melalui kantor berita ISNA.
Mehrdad Hassanzadeh, Kepala Otoritas Manajemen Krisis Provinsi Hormozgan, menjelaskan kepada televisi pemerintah bahwa insiden tersebut dipicu oleh ledakan sejumlah kontainer yang tersimpan di area dermaga pelabuhan.
“Saat ini, prioritas utama kami adalah melakukan evakuasi dan memindahkan para korban luka ke pusat-pusat medis terdekat secepat mungkin,” tuturnya.
Fasilitas minyak tetap aman usai ledakan Iran
Dalam pernyataan resmi, Perusahaan Distribusi Produk Minyak Nasional Iran (National Iranian Oil Products Distribution Company) memberikan jaminan bahwa insiden ledakan ini tidak terkait dengan aktivitas di kilang minyak, tangki penyimpanan bahan bakar, kompleks distribusi minyak, maupun jaringan pipa minyak.
Perusahaan tersebut menegaskan bahwa fasilitas minyak di Bandar Abbas tetap beroperasi secara normal tanpa adanya gangguan yang berarti.
Peristiwa ledakan di Pelabuhan Shahid Rajaee ini terjadi beberapa bulan setelah terjadinya serangkaian kecelakaan kerja yang menimbulkan korban jiwa di Iran.
Pada bulan September 2024, ledakan yang terjadi di sebuah tambang batu bara di Tabas, wilayah timur Iran, yang disebabkan oleh kebocoran gas, mengakibatkan lebih dari 50 pekerja tambang kehilangan nyawa. Kejadian tragis ini mendorong pemerintah Iran untuk menetapkan hari berkabung nasional sebagai bentuk penghormatan kepada para korban.