FLORES TIMUR, KOMPAS.com – Pelayanan kesehatan di Puskesmas Boru, Desa Boru, Kecamatan Wulanggitang, Kabupaten Flores Timur, NTT, sementara dipindahkan ke Posko Lapangan Desa Kobasoma, Kecamatan Titehena.
Kepala Puskesmas Boru, Andrea Maria Andrina Masni, mengatakan pemindahan ini dilakukan setelah status Gunung Lewotobi Laki-laki meningkat dari Level III Siaga ke Level IV Awas.
“Posko Kobasoma merupakan salah satu tempat yang menampung pengungsi erupsi Gunung Lewotobi Laki-laki,” kata Masni dalam keterangannya, Sabtu (15/2/2025).
Baca juga: Gunung Lewotobi Naik ke Level Awas, Flores Timur Tetapkan Status Tanggap Darurat 6 Bulan
Masni menjelaskan, Puskesmas Boru berada dalam kawasan rawan bencana (KRB) pada sektoral barat daya, sekitar tujuh kilometer dari pusat erupsi.
“Setelah peningkatan status ke Awas, saya konsultasi ke Dinas Kesehatan. Dalam peta, Puskesmas Boru berada dalam kawasan rawan bencana,” ujarnya.
Sebagai alternatif, warga Desa Boru yang membutuhkan layanan kesehatan dapat berobat ke Polindes Boru Kedang. Sementara itu, masyarakat di desa lain di Kecamatan Wulanggitang yang berada di luar KRB tetap mendapatkan pelayanan di polindes atau poskesdes masing-masing.
Baca juga: Babak Baru Kasus Pencurian Avtur Kualanamu: Cara Sindikat Menyabotase dan Penjual yang Buron
“Desa-desa lain tetap buka pelayanan kesehatan, masyarakat bisa berobat. Tenaga kesehatan desa juga siap di polindes dan poskesdes masing-masing,” kata Masni.
Ia menambahkan, Puskesmas Boru akan kembali dibuka setelah situasi dinyatakan aman serta berdasarkan arahan pemerintah.
Sebelumnya, Badan Geologi Kementerian Energi dan Sumber Daya Mineral menaikkan status Gunung Lewotobi Laki-laki ke Level IV Awas pada Kamis (13/2/2025) pukul 03.00 Wita.
Keputusan ini diambil berdasarkan pemantauan visual dan instrumental dalam dua pekan terakhir yang menunjukkan peningkatan aktivitas vulkanik dan potensi erupsi lebih lanjut.