RAGAMUTAMA.COM – Pendiri Google, Larry Page, kembali menjadi sorotan setelah meluncurkan Dynatomics, sebuah startup kecerdasan buatan (AI) yang berfokus pada optimalisasi manufaktur. Page, yang kini berusia 51 tahun dengan kekayaan lebih dari $143 miliar, telah lama tidak aktif di Google sejak menyerahkan jabatan CEO kepada Sundar Pichai pada 2019.
Sebelumnya, keterlibatan bisnis Page lebih banyak dikaitkan dengan Kitty Hawk, perusahaan mobil terbang yang akhirnya berhenti beroperasi pada tahun 2022.
Namun, kini ia kembali dengan Dynatomics, sebuah proyek misterius yang mulai menarik perhatian industri teknologi.
Meskipun detail proyek ini masih terbatas, Dynatomics dilaporkan akan mengembangkan solusi berbasis AI untuk meningkatkan efisiensi dalam proses manufaktur.
Perusahaan ini bertujuan menciptakan desain produk dan teknologi produksi yang lebih optimal, meskipun belum diungkapkan secara spesifik sektor industri yang akan mereka garap.
Website resmi Dynatomics hanya menampilkan pesan sederhana: “Kami sedang mengerjakan sesuatu yang baru.” Hal ini semakin memicu spekulasi mengenai inovasi yang sedang dikembangkan oleh startup ini.
Dynatomics dikabarkan hanya mempekerjakan sekelompok kecil ahli teknologi. Proyek ini dipimpin oleh Chris Anderson, mantan kepala teknis di Kitty Hawk, yang kini dipercaya membawa Dynatomics ke tahap selanjutnya.
Dengan rekam jejak Larry Page dalam dunia inovasi teknologi, Dynatomics berpotensi menjadi pemain kunci dalam revolusi manufaktur berbasis AI.
Sejumlah analis industri memprediksi bahwa proyek ini dapat mengubah lanskap produksi global dengan pendekatan berbasis kecerdasan buatan.
Saat ini, publik dan industri teknologi masih menunggu pernyataan resmi dari Larry Page dan tim Dynatomics mengenai visi dan arah proyek mereka.
Namun, satu hal yang pasti, kehadiran Dynatomics bisa menjadi babak baru dalam integrasi AI dan manufaktur yang lebih canggih.