Jakarta, IDN Times – Harga emas produksi PT Aneka Tambang atau Antam mengalami penurunan sebesar Rp7.000 pada Senin (17/2/2025). Kini, harga emas Antam menjadi Rp1,671 juta per gram.
Sementara itu, harga buyback hari ini menurut situs logammulia.com turun Rp8 ribu menjadi Rp1,521 juta per gram. Harga buyback adalah harga yang ditetapkan Antam saat membeli emas logam mulia dari konsumen yang menjual ke Butik Antam.
Baca Juga: Setelah Pecah Rekor, Harga Emas Turun Jadi Rp1,678 Juta per Gram
Baca Juga: Setelah Pecah Rekor, Harga Emas Turun Jadi Rp1,678 Juta per Gram
1. Harga emas Antam dalam pecahan lain
Berikut ini harga emas batangan Antam per hari ini dalam pecahan lain:
- Harga emas 0,5 gram: Rp885,5 ribu.
- Harga emas 1 gram: Rp1,671 juta.
- Harga emas 2 gram: Rp3,282 juta.
- Harga emas 3 gram: Rp4,898 juta.
- Harga emas 5 gram: Rp8,13 juta.
- Harga emas 10 gram: Rp16,205 juta.
- Harga emas 25 gram: Rp40,387 juta.
- Harga emas 50 gram: Rp80,695 juta.
- Harga emas 100 gram: Rp161,312 juta.
- Harga emas 250 gram: Rp403,015 juta
- Harga emas 500 gram: Rp805,82 juta
- Harga emas 1.000 gram: Rp1,612 miliar.
Harga jual emas tersebut belum termasuk Pajak Penghasilan (PPh) 22 atas emas batangan sebesar 0,45 persen bagi pemegang Nomor Pokok Wajib Pajak (NPWP). Bagi pembeli yang tidak menyertakan NPWP memperoleh potongan pajak lebih tinggi sebesar 0,9 persen.
2. Emas fisik merupakan instrumen investasi berisiko rendah
Setiap instrumen investasi memiliki tingkat risiko berbeda. Ada yang rendah, moderat atau menengah, hingga berisiko tinggi.
Menurut perencana keuangan dari Advisors Alliance Group Indonesia, Andy Nugroho, salah satu instrumen investasi berisiko rendah adalah logam mulia atau emas fisik. Namun, emas juga memiliki risiko tinggi hilang atau dicuri, terutama ketika dibawa bepergian.
“Risiko rendah karena pertumbuhan nilai sudah lebih tinggi dibanding bunga bank, tapi juga fluktuatif, cukup likuid. Kenapa bisa juga dikategorikan risiko tinggi, karena mudah atau rawan hilang, dicuri. Di satu sisi dia sangat praktis, mudah dibawa-bawa. Tapi itu bisa dicuri,” ucap Andy kepada IDN Times.
Selain itu, Andy mengingatkan agar masyarakat memahami instrumen-instrumen investasi yang rendah risiko, tentunya juga akan memberikan imbal hasil yang lebih kecil.
Sebaliknya, jika kamu mencari instrumen investasi yang imbal hasil lebih besar, maka risikonya juga tinggi atau peluang menghadapi kerugian lebih besar, high risk high return.
“Dengan adanya risiko rendah berarti return juga kecil. Jadi jangan sampai orang berasumsi risiko rendah tapi return tinggi,” kata Andy.
3. Cara menghitung keuntungan investasi emas
Cara menghitung keuntungan berinvestasi emas ialah dengan mencari selisih harga jual dan harga beli. Misalnya, harga beli emas Antam Rp1,671 juta per gram dan harga jual kembali Rp1,521 ribu per gram.
Ada selisih Rp150 ribu dari harga jual dan harga beli. Artinya, kamu harus menunggu sampai selisih harga melebihi harga beli agar meraih keuntungan.
Apabila kamu beli emas Rp1,671 juta pada pagi hari, lalu sore harinya ingin dijual, kamu rugi Rp150 ribu. Berbeda halnya apabila kamu membeli emas hari ini, lalu dijual kembali lima tahun kemudian. Oleh sebab itu, emas kerap disebut sebagai instrumen investasi jangka panjang.
Baca Juga: Kapan Waktu Tepat Investasi Emas? Cari Tahu di Sini!
Baca Juga: Kapan Waktu Tepat Investasi Emas? Cari Tahu di Sini!