Laba DGWG Melonjak Drastis: Kenaikan 1.072,78% di Tahun 2024!

- Penulis

Rabu, 9 April 2025 - 10:43 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. PT Delta Giri Wacana Tbk (DGWG) mengumumkan performa keuangan yang menggembirakan untuk tahun 2024, ditandai dengan pertumbuhan signifikan pada laba bersih dan pendapatan.

DGWG berhasil mencatatkan laba bersih yang dapat diatribusikan kepada pemilik entitas induk sebesar Rp 178,68 miliar. Angka ini melesat tajam, menunjukkan peningkatan sebesar 1.072,78% secara year on year (yoy) dibandingkan dengan perolehan Rp 15,23 miliar pada tahun 2023.

Lonjakan laba bersih ini didorong oleh peningkatan penjualan sebesar 10,96% yoy, mencapai Rp 3,37 triliun pada tahun lalu, naik dari Rp 3,03 triliun pada tahun 2023.

Secara lebih spesifik, kontribusi terbesar pada penjualan tahun 2024 berasal dari segmen pupuk, yaitu sebesar Rp 2,12 triliun. Diikuti oleh segmen pestisida yang menyumbang Rp 1,16 triliun, segmen alat pertanian sebesar Rp 69,66 miliar, dan segmen benih sebesar Rp 9,62 miliar.

Seiring dengan peningkatan penjualan, beban pokok penjualan DGWG juga mengalami kenaikan menjadi Rp 2,43 triliun pada tahun 2024, dibandingkan dengan Rp 2,33 triliun pada tahun 2023.

Ini Strategi Delta Giri (DGWG) Memupuk Laba dari Bisnis Pupuk dan Agrokimia

Sebagai hasilnya, laba bruto tercatat sebesar Rp 938,74 miliar pada tahun 2024, meningkat signifikan sebesar 33,76% yoy dari Rp 701,78 miliar pada periode yang sama tahun sebelumnya.

Selain itu, DGWG juga memperoleh keuntungan sebesar Rp 14,20 miliar dari penjualan properti investasi pada tahun lalu. Pos ini tidak tercatat pada tahun 2023.

Dengan pencapaian tersebut, DGWG mencatatkan laba per saham dasar sebesar Rp 66 pada akhir Desember 2024, meningkat tajam dari Rp 9 pada akhir Desember 2023.

Baca Juga :  Libur Panjang BEI: Dampak Tarif Trump Ancam IHSG, Trading Halt Mengintai?

Presiden Direktur DGWG, David Yaory, menyatakan bahwa capaian ini sejalan dengan proyeksi manajemen yang mempertimbangkan periode musim tanam yang lebih baik pada tahun 2024 setelah fenomena El Nino.

Periode tersebut memicu pertumbuhan permintaan terhadap produk-produk agrokimia dan meningkatkan loyalitas konsumen terhadap produk-produk Perseroan.

“Pertumbuhan kinerja bisnis tahun 2024 tidak hanya disebabkan oleh berakhirnya siklus El Nino, tetapi juga didukung oleh peningkatan loyalitas dan kepercayaan konsumen terhadap produk-produk DGWG,” ujarnya dalam keterangan resmi pada hari Rabu (9/4).

Direktur Keuangan DGWG, Danny Jo Putra, menjelaskan bahwa perseroan memiliki empat pilar bisnis strategis di sektor input pertanian, yaitu produk-produk seperti agrokimia, pupuk, alat pertanian, dan distribusi internal.

Kontribusi utama terhadap pendapatan usaha pada tahun 2024 masih berasal dari segmen usaha agrokimia dan pupuk. “Kedua segmen usaha tersebut merupakan kontributor signifikan terhadap kinerja penjualan perseroan,” ungkapnya.

Berkat pencapaian di tahun 2024, DGWG tengah mempersiapkan beberapa langkah ekspansif untuk menjaga momentum pertumbuhan bisnis di tahun-tahun mendatang.

Salah satu langkah yang disiapkan adalah memulai operasional pabrik karbamasi, yang diproyeksikan dapat menjangkau pasar domestik dan global. Pabrik bahan aktif agrokimia ini dijadwalkan mulai beroperasi pada kuartal II 2025.

Menurut David, respons pasar terhadap segmen usaha karbamasi perseroan sangat positif. “Hal ini terlihat dari banyaknya calon mitra yang berminat menjalin kerja sama untuk memasok produk bahan aktif agrokimia, baik dalam bentuk bahan baku maupun setengah jadi, saat kami berpartisipasi dalam Agrochemical & Crop Protection Exhibition 2025 di Shanghai pada pertengahan Maret lalu,” ungkapnya.

DGWG juga berencana membangun pabrik pupuk di wilayah Sumatra, yang ditargetkan mulai melakukan proses pembangunan juga pada kuartal II 2025.

Baca Juga :  Profil Dony Oskaria COO Danantara, Karier, & Harta Kekayaan

Pabrik pupuk ini bertujuan untuk meningkatkan kapasitas produksi sebanyak 100.000 metrik ton per tahun pada tahap awal. Pabrik ini diharapkan dapat memenuhi permintaan lokal dengan harga yang lebih kompetitif, seiring dengan penurunan biaya distribusi.

David menjelaskan bahwa sumber dana pembangunan pabrik pupuk ini berasal dari laba ditahan yang telah disiapkan dalam rencana bisnis 2025.

Selain itu, DGWG juga berupaya menarik pertumbuhan permintaan dengan meluncurkan berbagai produk baru yang mencakup hampir seluruh lanskap segmen usaha. “Kami akan terus memperluas portofolio produk kami untuk mencakup berbagai kebutuhan pasar yang terus berkembang,” katanya.

Di pasar domestik, DGWG telah bekerja sama dengan sekitar 7.000 kios tani, yang melayani sekitar 30% dari total petani di Indonesia. Dengan potensi yang dimiliki, DGWG optimistis dapat mencatatkan pertumbuhan pendapatan dan laba bersih pada level *double digits* pada tahun 2025.

Perusahaan menargetkan kenaikan pendapatan sebesar 16% yoy dan laba bersih sebanyak 27% yoy pada tahun ini.

DGWG pun mengalokasikan belanja modal alias *capital expenditure* (capex) sebesar Rp 133 miliar pada tahun 2025. Dana tersebut akan digunakan untuk melanjutkan realisasi penggunaan capex tahun lalu yang mencapai Rp 182 miliar.

“Selain ekspansi di dalam negeri, ke depan DGWG juga akan memperluas jangkauan pasar ekspor dengan menargetkan kawasan ASEAN, China, Asia Selatan, Australia, serta Amerika Latin, termasuk Brasil,” tuturnya.

Strategi Delta Giri Wacana (DGWG) Memupuk Laba dari Bisnis Pupuk

Berita Terkait

IHSG Berpotensi Turun: Strategi Investor Lokal Jadi Penentu?
Liburan Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol: Tips Jitu Perjalanan Hemat!
IPO 2025: Investor Waspada Gejolak Perang Dagang, Tantangan Semakin Berat!
Bank BJB Bagikan Dividen Jumbo Rp 85 Per Saham: Cek Jadwalnya!
Rupiah Terkini: Sentuh Rp 16.837, Melemah Dipicu Penguatan Dolar AS
Ruslan Tanoko: Kisah Crazy Rich Surabaya Borong Saham AVIA
Kabar Gembira! KDTN Bagi Dividen Jumbo 60% dari Laba 2024
Bank DKI Berencana IPO Tahun Ini: Target Dana Rp 4 Triliun?

Berita Terkait

Rabu, 16 April 2025 - 20:15 WIB

IHSG Berpotensi Turun: Strategi Investor Lokal Jadi Penentu?

Rabu, 16 April 2025 - 19:03 WIB

Liburan Seru Tanpa Bikin Kantong Jebol: Tips Jitu Perjalanan Hemat!

Rabu, 16 April 2025 - 18:59 WIB

IPO 2025: Investor Waspada Gejolak Perang Dagang, Tantangan Semakin Berat!

Rabu, 16 April 2025 - 18:11 WIB

Bank BJB Bagikan Dividen Jumbo Rp 85 Per Saham: Cek Jadwalnya!

Rabu, 16 April 2025 - 17:43 WIB

Rupiah Terkini: Sentuh Rp 16.837, Melemah Dipicu Penguatan Dolar AS

Berita Terbaru