Ragamutama.com Simon Zwartkruis, seorang jurnalis kenamaan dari Belanda, berbagi pengalaman pribadinya saat menyaksikan langsung aksi Timnas Indonesia di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK).
Pengalaman istimewa ini dirasakan Simon saat meliput pertandingan antara Timnas Indonesia melawan Timnas Bahrain pada tanggal 25 Maret lalu.
Pertandingan tersebut memiliki arti penting bagi kedua tim dalam upaya mereka melaju di putaran ketiga Kualifikasi Piala Dunia 2026 zona Asia.
Setelah menerima kekalahan telak 1-5 dari Australia beberapa hari sebelumnya, Indonesia sangat membutuhkan kemenangan dalam laga kandang ini.
Bahrain Turun 3 Posisi di Ranking FIFA Usai Ditekuk Timnas Indonesia di Kualifikasi Piala Dunia 2026
Untungnya, dukungan 70.000 suporter yang memadati Stadion Utama Gelora Bung Karno (GBK) berhasil membangkitkan semangat Skuad Garuda, yang akhirnya memenangkan pertandingan dengan skor 1-0.
Ole Romeny tampil sebagai bintang dengan mencetak gol kemenangan bagi Indonesia pada menit ke-24, memanfaatkan umpan brilian dari Marselino Ferdinan.
Kemenangan ini menjadi yang pertama bagi Indonesia di bawah arahan pelatih Patrick Kluivert, yang baru-baru ini menggantikan posisi Shin Tae-yong.
Hasil positif ini menjaga posisi Indonesia di empat besar Grup C, sekaligus menjaga harapan untuk lolos ke Piala Dunia 2026 tetap menyala.
Melalui platform VI Pro, Simon membagikan cerita lengkap tentang pengalamannya menyaksikan langsung atmosfer pertandingan yang luar biasa itu.
Simon menggambarkan suasana kota Jakarta, khususnya di sekitar GBK, layaknya sebuah pusat gempa yang dahsyat pada malam pertandingan itu.
Ia menceritakan bagaimana stadion yang penuh sesak dengan suporter bergetar dan bergemuruh sepanjang jalannya pertandingan.
“Malam itu, Jakarta terasa begitu panas dan penuh semangat saat Indonesia mengalahkan Bahrain. VI hadir di sana,” tulis Simon di laman VI.nl.
“Indonesia memiliki tidak kurang dari lima ratus gunung berapi, di mana sekitar 130 di antaranya berpotensi meletus.”
“Namun, pada Selasa malam itu, selatan Jakarta seolah menjadi episentrum dari letusan yang paling dahsyat.”
Untungkan Timnas Indonesia, Presiden UEFA Kecam Gagasan FIFA untuk Piala Dunia 2030
“Stadion Gelora Bung Karno bergetar, bergemuruh, dan bergejolak sepanjang pertandingan, dengan intensitas yang terus meningkat hingga mencapai puncaknya pada pukul sembilan lewat sepuluh.”
“Semua itu berkat gol pembebasan dari Ole Romeny dalam pertandingan krusial melawan Bahrain,” imbuhnya.
Dalam tulisannya, Simon juga menggambarkan suasana di sekitar stadion beberapa jam sebelum dimulainya pertandingan.
“Tiga jam sebelum kick-off, suasana sudah sangat bersemangat, dengan obor-obor yang dinyalakan oleh para pendukung garis keras yang mengadakan iring-iringan.”
“Itu hanyalah awal dari tontonan para pendukung yang berlangsung selama berjam-jam.”
“Meskipun demikian, ada juga banyak penggemar yang memilih untuk bersantai sejenak sebelum pertandingan dimulai.”
“Di seluruh area kompleks olahraga yang luas dan jalan-jalan di sekitarnya, orang-orang duduk di tanah sambil menikmati makanan dan minuman.”
“Dikelilingi oleh aroma nasi goreng yang menggugah selera dan aroma rokok kretek yang khas,” tulis Simon menambahkan, menggambarkan suasana khas Indonesia.
Simon juga membagikan beberapa momen melalui akun X miliknya, menunjukkan kehadirannya langsung di GBK.
