Kenapa Dirut Hartadinata Pilih Investasi Emas Batangan?

Avatar photo

- Penulis

Rabu, 30 April 2025 - 03:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Ragamutama.com JAKARTA. Seringkali, dunia investasi diidentikkan dengan risiko yang signifikan, aktivitas spekulatif, dan penerapan strategi agresif demi mencapai keuntungan dalam rentang waktu yang singkat.

Namun, Sandra Sunanto, yang menjabat sebagai Presiden Direktur PT Hartadinata Abadi Tbk (HRTA), memilih pendekatan yang berbeda. Beliau mengutamakan fondasi yang kokoh, prinsip kehati-hatian, dan penekanan pada nilai jangka panjang dalam proses membangun portofolio investasinya.

Bagi Sandra Sunanto, investasi bukan hanya sekadar menempatkan dana dengan harapan mendapatkan keuntungan, melainkan sebuah upaya yang terencana dan sadar untuk mempersiapkan masa depan yang lebih baik.

Perjalanan investasinya dimulai sejak awal karier profesionalnya, segera setelah menerima gaji pertamanya dan berhasil menyisihkan sebagian dari penghasilannya.

Bos Hartadinata Sandra Sunanto Lebih Suka Investasi Emas Batangan, Ini Alasannya

Hal yang menarik adalah, investasi pertamanya bukanlah dalam bentuk saham atau properti, melainkan dalam bidang pendidikan yang dianggapnya sangat krusial.

“Investasi pertama saya adalah melanjutkan studi S2 pada tahun 1998. Bagi saya pribadi, melanjutkan pendidikan adalah investasi terpenting untuk masa depan,” ungkap Sandra Sunanto.

Setelah menyelesaikan pendidikannya, Sandra Sunanto mengalihkan fokus investasinya ke emas batangan, sebuah instrumen yang dipandang memiliki fundamental yang kuat dalam pengelolaan kekayaan dalam jangka panjang.

Ia memulai dengan membeli emas seberat 10 gram, dan secara konsisten terus menambah jumlah kepemilikan emasnya dari waktu ke waktu.

Baca Juga :  Inilah 7 Emiten Favorit yang Bagi Dividen Minggu Ini!

Menurut Sandra Sunanto, ketertarikannya pada emas bukan hanya didasarkan pada nilai intrinsik dari logam mulia tersebut, tetapi juga dipengaruhi oleh faktor budaya dan sejarah yang melekat dalam masyarakat Indonesia.

Ia berpendapat bahwa emas memiliki nilai yang relatif stabil dan cenderung mengalami peningkatan dari tahun ke tahun, serta mudah dicairkan menjadi uang tunai ketika dibutuhkan.

Tips Investasi Sandra Sunanto, Dirut Hartadinata: Bertumpu pada Nilai dan Stabilitas

“Sejak dahulu, sudah menjadi tradisi di kalangan ibu-ibu untuk membeli emas ketika memiliki uang, karena emas mudah dijual kembali dan nilainya cenderung stabil,” jelas Sandra Sunanto.

Saat ini, komposisi portofolio investasi Sandra Sunanto terdiri dari 50% emas, 40% properti, dan 10% saham.

Komposisi ini mencerminkan pendekatan yang konservatif namun tetap terukur, yang diyakini mampu memberikan ketahanan finansial dalam menghadapi dinamika ekonomi global yang seringkali tidak terduga.

Konsisten dan Tidak Tergiur Tren

Sandra Sunanto memegang teguh prinsip investasi yang sederhana namun kuat, yaitu kehati-hatian dan konsistensi. Ia lebih memilih instrumen yang jelas, mudah dipantau, dan memiliki daya tahan terhadap guncangan ekonomi.

“Bagi saya, investasi bukanlah tentang menjadi kaya dengan cepat, melainkan tentang bagaimana mempersiapkan masa depan dengan lebih aman dan tenang,” tuturnya.

Sandra Sunanto menceritakan bahwa kekuatan konsistensi terbukti ketika ia menghadapi kebutuhan yang mendesak.

Kebiasaan membeli emas secara bertahap, yang pada awalnya mungkin terasa tidak signifikan, ternyata menjadi penyelamat ketika sebagian emas tersebut dapat dijual dengan harga yang lebih tinggi dari harga pembelian awal.

Baca Juga :  Laba BBNI Naik Tipis: Analis Ungkap Strategi Investasi Kuartal I 2025

Investasi Emas Digital Semakin Digandrungi, Transaksi Capai Rp 41,3 Triliun pada 2024

“Kesabaran itu sangat penting. Emas benar-benar bisa menjadi penyelamat di saat-saat yang genting,” tegasnya.

Di tengah tren investasi yang semakin populer dalam koleksi jam tangan mewah, tas bermerek, atau *sneakers* edisi terbatas, Sandra Sunanto memilih untuk tetap berpegang pada prinsip-prinsip investasinya yang telah teruji.

Ia tidak menganggap barang-barang tersebut sebagai instrumen investasi, melainkan sebagai bentuk penghargaan atas kerja keras yang telah dilakukannya.

“Saya membeli beberapa barang tersebut sebagai *reward* atas kerja keras saya, bukan sebagai investasi yang akan menghasilkan keuntungan,” jelasnya.

Ekonom Beberkan Risiko Investasi Emas di Kondisi Ekonomi yang Tak Stabil

Melihat minat masyarakat yang semakin meningkat, terutama di kalangan generasi muda, terhadap investasi, Sandra Sunanto menyarankan untuk memulai dengan instrumen yang sederhana dan mudah dipahami. Menurutnya, emas merupakan pilihan yang ideal bagi investor pemula karena mudah dipahami, memiliki likuiditas yang tinggi, dan nilai pertumbuhannya relatif stabil.

“Bahkan saat ini, sudah tersedia layanan mencicil untuk memiliki emas. Anggap saja seperti menabung secara rutin,” pungkasnya.

Berita Terkait

PGAS: Laba Bersih Merosot Tajam Hampir 50% di Kuartal Pertama 2025
Rekomendasi Saham BMRI: Analisis Lengkap Sebelum Membeli
Hari Buruh Besok: Airlangga Kumpulkan Pengusaha Industri Padat Karya
Terungkap: Profil Lengkap Striker Ekonomis Incaran Persija, Statistiknya Mengejutkan!
Wall Street Menguat: Laba Perusahaan dan Tarif Pacu Kenaikan
Huayou Gelontorkan Rp 335 Triliun: Investasi Besar Dongkrak Ekonomi Indonesia?
Kembangkan Logam Tanah Jarang (LTJ), Simak Rekomendasi Saham PT Timah (TINS)
Harga Emas Anjlok Akibat Optimisme Perang Dagang Mereda

Berita Terkait

Rabu, 30 April 2025 - 07:55 WIB

PGAS: Laba Bersih Merosot Tajam Hampir 50% di Kuartal Pertama 2025

Rabu, 30 April 2025 - 07:07 WIB

Rekomendasi Saham BMRI: Analisis Lengkap Sebelum Membeli

Rabu, 30 April 2025 - 07:03 WIB

Hari Buruh Besok: Airlangga Kumpulkan Pengusaha Industri Padat Karya

Rabu, 30 April 2025 - 06:15 WIB

Terungkap: Profil Lengkap Striker Ekonomis Incaran Persija, Statistiknya Mengejutkan!

Rabu, 30 April 2025 - 06:07 WIB

Wall Street Menguat: Laba Perusahaan dan Tarif Pacu Kenaikan

Berita Terbaru