JAKARTA, KOMPAS.com – Power steering berperan penting dalam kenyamanan berkendara dengan membuat kemudi lebih ringan dan responsif.
Namun, seiring waktu, sistem ini bisa mengalami masalah yang ditandai dengan setir yang terasa lebih berat, bunyi aneh saat berbelok, hingga kebocoran cairan power steering.
Jika dibiarkan, gangguan ini dapat berujung pada kerusakan yang lebih serius dan biaya perbaikan yang tinggi.
Baca juga: Pajak Maka Cavalry, Tidak Sampai 50.000 per Tahun
Menurut Lung Lung, pemilik Dokter Mobil, salah satu tanda awal kerusakan power steering adalah munculnya suara mendengung atau berdecit saat setir diputar.
Hal ini bisa disebabkan oleh oli power steering yang mulai berkurang atau adanya kebocoran pada selang hidrolik.
“Jika saat berbelok muncul suara aneh atau setir terasa berat, bisa jadi ada masalah pada sistem power steering, seperti pompa yang mulai melemah atau kebocoran cairan,” kata Lung Lung kepada Kompas.com, Kamis (27/2/2025).
Selain itu, gejala lain yang perlu diwaspadai adalah getaran pada setir saat mobil diam atau berjalan lambat.
Baca juga: Cara Mengecek Kelengkapan Dokumen Motor Bekas
Ini bisa menjadi indikasi bahwa sistem power steering tidak bekerja optimal, baik karena tekanan hidrolik yang melemah maupun kerusakan pada komponen lainnya.
Lung Lung menambahkan bahwa pada mobil dengan electric power steering (EPS), gangguan sering kali muncul dalam bentuk indikator peringatan di dasbor.
Jika lampu peringatan menyala, bisa jadi ada masalah pada sensor atau motor listrik yang menggerakkan sistem EPS.
Untuk mencegah kerusakan lebih lanjut, pemilik mobil mesti rutin memeriksa kondisi cairan power steering, mengecek kebocoran pada selang, serta memastikan tidak ada keausan pada komponen pendukung.
“Power steering yang bermasalah bukan hanya membuat berkendara jadi lebih melelahkan, tapi juga berisiko terhadap keselamatan. Jika ada tanda-tanda gangguan, segera periksakan ke bengkel agar tidak semakin parah,” kata Lung Lung.