Kata Ilmuwan, Pandemi Tidak Mempengaruhi Suhu Bulan, Apa Hubungannya?

Avatar photo

- Penulis

Senin, 10 Februari 2025 - 10:17 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

RAGAMUTAMA.COM – Beberapa waktu lalu, sebuah penelitian pada tahun 2024 mengusulkan bahwa pandemi global dapat berdampak pada suhu Bulan. Penurunan emisi karbon akibat lockdown dikaitkan dengan berkurangnya radiasi panas dari Bumi yang mencapai Bulan. Namun, studi terbaru menunjukkan bahwa teori tersebut kemungkinan tidak akurat.

Ketika banyak bisnis tutup dan aktivitas manusia berkurang pada tahun 2020, emisi karbon mengalami penurunan. Hal ini menyebabkan dugaan bahwa radiasi panas dari Bumi yang diserap oleh Bulan juga berkurang.

Beberapa penelitian sebelumnya memang telah menyoroti pengaruh radiasi Bumi terhadap suhu permukaan Bulan. Bahkan, pada April dan Mei 2020, ketika lockdown diberlakukan secara luas, ditemukan adanya penurunan suhu malam di Bulan.

Namun, para ilmuwan dari Missouri University of Science and Technology (Missouri S&T) dan University of West Indies (UWI) melakukan analisis lebih lanjut untuk memeriksa keakuratan klaim tersebut. Hasilnya menunjukkan adanya beberapa masalah dalam hipotesis awal tersebut.

Temuan Studi Terbaru

Menurut William Schonberg, seorang insinyur sipil dari Missouri S&T, hubungan antara aktivitas manusia di Bumi dengan suhu di Bulan yang berjarak hampir 384.400 kilometer tampak tidak masuk akal. Oleh karena itu, tim peneliti memutuskan untuk meninjau kembali data yang ada.

Baca Juga :  Kebumen dan Meratus Resmi Jadi UNESCO Global Geoparks!

Dalam analisis terbaru, ditemukan bahwa penurunan suhu yang mirip juga terjadi pada tahun 2018, serta tren penurunan suhu yang stabil sejak 2019. Hal ini tidak sesuai dengan waktu pandemi COVID-19, sehingga melemahkan dugaan bahwa lockdown memiliki dampak langsung terhadap suhu Bulan.

Selain itu, data dari Lunar Reconnaissance Orbiter NASA menunjukkan bahwa fluktuasi suhu Bulan bersifat siklis, bukan hanya satu kali penurunan yang disebabkan oleh pandemi. Sebuah studi tahun 2021 juga mengungkapkan bahwa pengurangan emisi akibat COVID-19 hanya mempengaruhi lapisan bawah atmosfer Bumi, bukan tingkat yang cukup tinggi untuk berdampak pada radiasi menuju Bulan.

Tidak Ada Pengaruh Signifikan dari Pandemi

Meskipun penurunan suhu Bulan memang teramati selama periode lockdown, para peneliti menyimpulkan bahwa menghubungkannya dengan aktivitas manusia di Bumi adalah spekulatif. Faktor lain yang lebih dominan kemungkinan besar berperan dalam perubahan suhu ini.

Baca Juga :  Rahasia Panjang Umur Hiu Greenland, Bisakah Manusia Menirunya?

Bahkan, jika langit menjadi lebih bersih akibat berkurangnya polusi selama pandemi, radiasi dari Bumi yang dipantulkan ke Bulan justru bisa meningkat, bukannya menurun. Oleh karena itu, para ilmuwan menyatakan bahwa perubahan aktivitas manusia kemungkinan besar tidak memiliki pengaruh yang signifikan terhadap suhu Bulan, baik selama pandemi maupun dalam periode lainnya.

Schonberg menambahkan bahwa meskipun ada kemungkinan kecil bahwa panas dan radiasi dari Bumi dapat mempengaruhi suhu permukaan Bulan pada malam hari, pengaruhnya sangat minimal sehingga sulit diukur atau diamati secara langsung.

Dengan demikian, berdasarkan studi terbaru, dapat disimpulkan bahwa pandemi COVID-19 tidak memiliki dampak yang nyata terhadap suhu Bulan. Fenomena ini lebih dipengaruhi oleh faktor-faktor alamiah yang bersifat siklis dan kompleks, bukan oleh perubahan emisi karbon akibat aktivitas manusia di Bumi.

Berita Terkait

Kebumen dan Meratus Resmi Jadi UNESCO Global Geoparks!
Indonesia Masuk Daftar 10 Pulau Terbesar di Dunia! Temukan Pulau Mana Saja
Misteri Segitiga Bermuda: Lokasi dan Fakta Menarik yang Wajib Diketahui
Geger! 100 Juta Ton Cadangan Minyak Ditemukan di Laut China Selatan
Mengenal Puncak Carstensz Pyramid, Salah Satu World Seven Summit
Arti Unsur dan Contohnya dalam Kehidupan Sehari-hari
Rahasia Panjang Umur Hiu Greenland, Bisakah Manusia Menirunya?
Dinosaurus Apa yang Paling Besar di Dunia?

Berita Terkait

Selasa, 15 April 2025 - 15:15 WIB

Kebumen dan Meratus Resmi Jadi UNESCO Global Geoparks!

Sabtu, 12 April 2025 - 11:23 WIB

Indonesia Masuk Daftar 10 Pulau Terbesar di Dunia! Temukan Pulau Mana Saja

Kamis, 10 April 2025 - 10:23 WIB

Misteri Segitiga Bermuda: Lokasi dan Fakta Menarik yang Wajib Diketahui

Minggu, 6 April 2025 - 05:55 WIB

Geger! 100 Juta Ton Cadangan Minyak Ditemukan di Laut China Selatan

Senin, 3 Maret 2025 - 10:25 WIB

Mengenal Puncak Carstensz Pyramid, Salah Satu World Seven Summit

Berita Terbaru