RAGAMUTAMA.COM – India mencatat peningkatan kasus human metapneumovirus (HMPV), dengan dua laporan baru menjadikan jumlah total kasus baru-baru ini mencapai tujuh.
Sebagian besar pasien yang terinfeksi adalah bayi dan anak kecil, tetapi kabar baiknya adalah mayoritas dari mereka telah pulih atau dalam proses pemulihan yang baik.
Kementerian Kesehatan dan Kesejahteraan Keluarga India menyatakan pihaknya terus memantau situasi dengan cermat melalui berbagai saluran.
Pedoman khusus telah diterbitkan untuk membantu pihak berwenang bersiap menghadapi tantangan medis yang mungkin muncul akibat virus ini.
HMPV pertama kali diidentifikasi pada tahun 2001 sebagai virus penyebab infeksi saluran pernapasan yang umum, dengan gejala mirip flu seperti demam, batuk, dan sesak napas.
Baru-baru ini, perhatian dunia tertuju pada HMPV setelah lonjakan kasus infeksi saluran pernapasan terjadi di Cina, khususnya di provinsi utara yang mayoritas menyerang anak-anak di bawah usia 14 tahun, seperti yang dilaporkan CNA.
Fenomena ini juga terlihat di beberapa negara Asia lain, sementara negara-negara di benua lain mulai meningkatkan kewaspadaan terhadap penyebaran virus tersebut.
Di Kazakhstan, Kementerian Kesehatan mencatat 30 kasus HMPV selama musim penyakit pernapasan tahun ini. Meski lebih sedikit dibandingkan kasus flu musiman, RSV, atau adenovirus, virus ini tetap menjadi perhatian, menurut laporan Komisi Pengendalian Sanitasi dan Epidemiologi Kazakhstan.
Di sisi lain, Menteri Kesehatan Indonesia, Budi Gunadi Sadikin, pada 6 Januari menyampaikan tanggapan atas kekhawatiran tentang penyebaran HMPV di Cina. Ia menegaskan kepada masyarakat Indonesia bahwa virus ini lebih menyerupai flu biasa, seperti dilaporkan oleh jurnal Tempo, ia juga menambahkan bahwa beberapa anak ada yang terkena HMPV.
Di Malaysia, Kementerian Kesehatan mencatat lonjakan kasus HMPV dari 225 kasus pada 2023 menjadi 327 kasus pada 2024, menurut laporan New Straits Times.
Peningkatan kasus HMPV di berbagai negara ini menjadi pengingat bahwa meskipun virus ini tidak seberbahaya beberapa infeksi lainnya, langkah pencegahan dan kesiapan tetap penting. Dunia kesehatan terus memantau perkembangan ini dengan harapan dapat mencegah penyebaran lebih lanjut dan melindungi kelompok rentan, terutama anak-anak.