- Man United comeback atas Leicester
- Maguire jadi pembeda
- Melaju ke putaran kelima
APA YANG TERJADI?
Manchester United bangkit secara spartan untuk menyingkirkan Leicester City di putaran keempat Piala FA di Old Trafford.
Sempat tertinggal sejak babak pertama, di paruh kedua pasukan Ruben Amorim tampil jauh lebih meyakinkan dengan menguasai penuh pertandingan untuk kemudian comeback dramatis di detik-detik terakhir laga.
MOMEN KUNCI
Di tengah sulitnya menembus pertahanan Leicester di babak pertama, di mana Man United tak berhasil melepaskan satu pun tembakan ke tim asuhan Ruud van Nistelrooy itu, The Foxes berhasil membungkam seisi Old Trafford beberapa saat sebelum waktu rehat melalui aksi Bobby De Cordova-Reid.
Tertinggal 1-0, Amorim menurunkan Garnacho selepas interval. Dan terbukti, masuknya bintang muda Argentina ini jauh lebih menghidupkan permainan Setan Merah.
Garnacho terlibat langsung dalam membantu terciptanya gol penyama kedudukan via manuver pemain pengganti lainnya, Joshua Zirkzee, di pertengahan babak kedua.
Secara garis besar, pertahanan Leicester benar-benar dibuat kerepotan oleh setiap pergerakan lincah Garnacho. Namun, yang jadi juru selamat Man United pada akhirnya eks kapten mereka, Harry Maguire.
Di injury-time, Maguire secara heroik menyambut umpan tendangan bebas brilian dari Bruno Fernandes. Gol ini dipandang kontroversial dan jadi keberuntungan tersendiri bagi Man United mengingat VAR tidak aktif hingga memasuki putaran kelima. Gol tersebut tetap disahkan meski berbau offside.
GAMBARAN BESAR
Dengan hasil ini, sang juara bertahan berhak melaju ke putaran kelima. Mereka masih menanti siapa lawan yang akan dihadapi di fase tersebut.
TAHUKAH KAMU?
Seiring gawang kembali bobol di kesempatan kali ini, praktis sekarang Man United telah kemasukan 32 gol dalam 20 pertandingan di seluruh kompetisi sejak Amorim menangani tim tersebut, yang berarti mereka rerata kebobolan 1,6 gol per pertandingan — hanya Tottenham Hotspur [36], Southampton [35], dan Leicester [34] yang kebobolan lebih banyak di antara tim-tim Liga Primer dibanding Setan Merah selama periode itu.