Kabar Terbaru dari Retreat di Akmil: Diskusi Panas hingga Kepala Daerah Tumbang

- Penulis

Senin, 24 Februari 2025 - 10:07 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

Memasuki hari ketiga, Minggu (23/2), Wamendagri Bima Arya mengungkapkan sejumlah kepala daerah mulai tumbang saat mengikuti retreat di Akmil, Magelang, Jawa Tengah.

Retreat akan berlangsung 7 hari hingga Jumat (28/2).

“Iya, ada. Tadi saya baru, saya baru tengok ya. Ya, tapi masih, masih terkontrol gitu ya, ada yang tensinya tinggi, gulanya tinggi, di rumah sakit. Apa tuh, Rumah Sakit Tidar. Ya, tapi kondisinya baik kok. Sepertinya kelelahan. Kelelahan. Kurang tidur ya,” kata Bima saat ditemui di lokasi retreat, Minggu (23/2).

“Bukan dilarikan, enggak. Kondisinya biasa-biasa saja. Perlu istirahat,“ sambungnya

Eks Walkot Bogor ini menyebut, ada tiga orang yang dibawa ke rumah sakit untuk mendapatkan perawatan dokter. Namun siapa saja mereka, identitasnya tidak ia ungkap.

“Yang 2 menginap, yang satu hanya, hanya diinfus saja ya. Vitamin C saja,” ujar Bima.

“Tapi ada juga yang istirahat di tenda ya, ada sekitar ada 2 tadi istirahat di tenda. Nah, kondisinya memerlukan istirahat saja jadi kita berikan dispensasi untuk sementara ini tidur dulu tidak mengikuti pembelajaran. Mudah-mudahan besok fit lagi,” jelas Bima.

Wamendagri: Retreat Kepala Daerah Tak Satu Arah, Kelas Panas, Ada Dialog

Bima Arya menyampaikan perkembangan retreat kepala daerah di Akmil Magelang. Memasuki hari ketiga, ia membantah forum retreat yang diadakan pemerintah pusat ini bersifat satu arah dan terpusat.

Menurutnya, justru terjadi diskusi yang dinamis dan penuh perdebatan dari berbagai perspektif daerah.

Baca Juga :  Manuver DPR di Awal 2025 yang Menuai Polemik: Revisi UU Minerba dan Tatib

“Iya, jadi, apabila ada kritik katanya retreat itu satu arah, sentralisasi. Nah, ini, Teman-teman bisa lihat sendiri, ini hampir seluruh ruang kelas itu panas, ini perspektif daerah tentang bagi hasil, otonomi, dan lain-lain mempertanyakan,” kata Bima Arya pada Minggu (23/2).

Bima menegaskan, forum ini menjadi ajang pertukaran pandangan yang konstruktif. Para pemateri dari Lemhannas tetap tenang menghadapi beragam pertanyaan tajam dari peserta.

“Teman-teman lihat ya pemateri dari Lemhannas ini semua tenang-tenang saja. Sudah terbiasa dan nanti yang paling penting adalah mengkanalisasi itu,” katanya.

Eks Wali Kota Bogor ini menilai, retreat kepala daerah memungkinkan peserta dari berbagai daerah mendengarkan sudut pandang yang berbeda, memperkaya pemahaman tentang kondisi di seluruh Indonesia.

Sri Mulyani Jadi Pemateri di Retreat, Ungkap Banyak Ditanya soal Efisiensi

Menteri Keuangan (Menkeu) Sri Mulyani menjadi salah satu pemateri di Retreat kepala daerah di Akmil, Magelang, Minggu (23/2). Dia menyampaikan materi terkait pengelolaan APBN dan APBD terhadap pembangunan.

“Terutama pentingnya adalah mengolah untuk mendukung tujuan-tujuan nasional, apakah itu dari sisi pertumbuhan ekonomi, penciptaan kesempatan kerja, pengurangan kemiskinan, dan bagaimana kepala-kepala daerah tentu diharapkan untuk terus sinergi, koordinasi sehingga dampak dari keuangan negara baik APBN dan APBD itu bisa optimal atau bisa dimaksimalkan,” kata Sri Mulyani kepada awak media usai memberikan materi.

Dalam kesempatan tersebut, Sri Mulyani juga mengaku banyak mendapatkan pertanyaan dari para kepala daerah soal kebijakan efisiensi. Sebab, turut berpengaruh kepada daerah.

Baca Juga :  Sederet Fakta Retret Kepala Daerah, dari Biaya Pakai APBN hingga Pemilik PT Lembah Tidar

“Banyak pertanyaan dari kepala daerah tentu mengenai pelaksanaan Inpres 1, termasuk efisiensi. Karena ada dalam hal ini dari daerah juga harus berkontribusi dan mereka juga banyak pertanyaan-pertanyaan spesifik mengenai daerah-daerah seperti formula dana bagi hasil, proyek-proyek infrastruktur yang ingin tetap dijalankan, dan juga aspirasi-aspirasi lainnya,” ujarnya.

Mendagri: 51 Kader PDIP Ikut Retreat Sejak Hari Pertama

Menteri Dalam Negeri (Mendagri) Tito Karnavian mengungkap puluhan kader PDIP yang mengikuti retreat kepala daerah di Akmil, Magelang, sejak hari pertama pada Jumat (21/2). Namun tak diungkap siapa saja kader tersebut.

“Seingat saya dari data kita, kalau nggak salah ada 97 ya Kader PDIP ya. Jumlah semuanya. Dari 503 (peserta). Itu lebih kurang 50-an lebih. 51 (Kader PDIP) sudah masuk dari hari pertama. Hari yang pertama ya,” kata Tito saat ditemui awak media di Akmil Magelang, Minggu (23/2).

“Karena ya mereka menyadari bahwa ini adalah program dari Pemerintah dan ini berguna untuk mereka sendiri dan mereka tahu bahwa ini adalah pada saat pemilihan, yang memilih kan rakyat ya. Tanggung jawabnya adalah kepada rakyat utamanya,” sambungnya.

Di hadapan para peserta retreat juga, Tito mengaku sudah menyampaikan bahwa partai merupakan kendaraan politik saja. Partai memberikan kesempatan untuk maju sebagai calon kepala daerah. Ujungnya tetap rakyat yang memilih.

Berita Terkait

Prabowo Tanda Tangani 3 Aturan, Danantara Siap Diluncurkan
PBNU Buka Suara soal Permintaana Awasi Danantara: Belum Ada Komunikasi
Erick Thohir Jadi Ketua Dewas Danantara, Kapolri-Jaksa Agung Anggota
Jokowi dan SBY Hadiri Peluncuran Danantara, Disambut Prabowo
Mantan Presiden-Ormas Keagamaan Jadi Penasihat Danantara
Menteri PU Dody Hanggodo Ungkap Perkembangan Rencana Sistem MLFF Bayar Tol Nirsentuh
Kaesang Hadiri Peluncuran Danantara di Istana
Ditanya soal Bakal Jadi Kepala Danantara, Rosan: Masih Menteri Investasi

Berita Terkait

Senin, 24 Februari 2025 - 11:16 WIB

Prabowo Tanda Tangani 3 Aturan, Danantara Siap Diluncurkan

Senin, 24 Februari 2025 - 10:57 WIB

PBNU Buka Suara soal Permintaana Awasi Danantara: Belum Ada Komunikasi

Senin, 24 Februari 2025 - 10:57 WIB

Erick Thohir Jadi Ketua Dewas Danantara, Kapolri-Jaksa Agung Anggota

Senin, 24 Februari 2025 - 10:57 WIB

Jokowi dan SBY Hadiri Peluncuran Danantara, Disambut Prabowo

Senin, 24 Februari 2025 - 10:57 WIB

Mantan Presiden-Ormas Keagamaan Jadi Penasihat Danantara

Berita Terbaru

society-culture-and-history

Kisah Sastia Putri, Ilmuwan WNI di Jepang yang Belum Mau Pulang ke Indonesia

Senin, 24 Feb 2025 - 11:47 WIB

finance

Soal Danantara, Ekonom UGM: Momentumnya Kurang Tepat

Senin, 24 Feb 2025 - 11:46 WIB