Ragamutama.com, Jakarta – Lari kini menjadi sebuah pilihan olahraga yang kian digemari oleh berbagai kalangan masyarakat. Seiring dengan popularitasnya, semakin beragam pula format dan konsep lari yang menarik perhatian para penggemar olahraga ini. Salah satu inisiatif menarik datang dari kolaborasi New Balance dan Foot Locker melalui acara Open Greatness Community Run.
Acara ini mengusung konsep urban running, mengajak para anggota New Balance Community Run dan komunitas skena, Pangkentrunk, untuk menjelajahi rute lari yang unik di kawasan Menteng, Jakarta. Para peserta diajak untuk berlari melintasi ‘hidden gem’ dan titik-titik strategis di tengah hiruk pikuk kota, seperti gang-gang tersembunyi di belakang gedung perkantoran dan pedestrian di sepanjang jalur utama.
Kegiatan Open Greatness Community Run oleh New Balance bersama Foot Locker Maret 2025/New Balance
“Lari bukan sekadar tentang mencapai kecepatan atau menempuh jarak tertentu. Sejalan dengan kampanye New Balance ‘Run Your Way’, kami percaya bahwa setiap individu dapat menikmati lari sesuai dengan kemampuan dan preferensi pribadi masing-masing. Semangat inilah yang terus kami tanamkan dan sebarkan melalui berbagai komunitas,” ungkap Martina Harianda Mutis, Sports Brand Marketing General Manager MAP Active, pada akhir Maret 2025.
Acara ini juga menjadi momen penting bagi Foot Locker, retailer global untuk produk sports, kids, dan leisure, dalam memperkuat kultur sneakerhead di kalangan masyarakat Indonesia. “‘Open Greatness’ adalah wujud komitmen kami untuk terus terhubung dan relevan dengan komunitas, menggabungkan experience dan leisure melalui eksplorasi kota. Sebagai retailer, kami berperan dalam menyediakan koleksi sneakers pilihan dari New Balance yang mampu merepresentasikan pendekatan tersebut,” jelas Carmelita Putri, Brand Marketing Sr. General Manager Foot Locker Indonesia.
Sebanyak 116 peserta turut serta dalam lari sepanjang 5 kilometer yang dimulai dari Grand Indonesia dan berakhir di Jl. Dr. Kusuma Atmaja, Menteng. Sesuai dengan semangat acara, peserta tidak dituntut untuk mencapai target pace tertentu, melainkan lebih mengutamakan pengalaman dan keseruan dalam berlari bersama.
Pangkentrunk, sebuah komunitas lari skena yang berbasis di Jakarta, telah berhasil menginspirasi banyak individu dari kalangan non-pelari untuk mengadopsi gaya hidup aktif melalui pendekatan yang unik. “Awalnya, kami berangkat dari minat terhadap musik dan fashion, sehingga kami mencoba mengembangkan konsep urban running. Tujuan kami bukan untuk berkompetisi, melainkan untuk menikmati perjalanan, menemukan perspektif baru, dan merasakan atmosfer kota Jakarta dengan cara yang berbeda,” tutur Irvan “IPANK” Ardianto, Founder Pangkentrunk.
Tempo berkesempatan untuk mengikuti kegiatan lari santai ini dan merasakan langsung keunikan rute yang ditawarkan. Meskipun kerap beraktivitas di Jakarta, Tempo menemukan banyak jalan setapak yang belum pernah dijelajahi sebelumnya. Jika biasanya Tempo melintasi kawasan Menteng dengan sepeda motor, berjalan kaki di pedestrian memberikan pengalaman yang sama sekali berbeda. Para pelari dapat lebih dekat mengamati lingkungan sekitar Menteng, mulai dari deretan restoran, rumah-rumah megah, hingga kawasan kedutaan besar dari berbagai negara.
Namun, menjelajahi jalur-jalur hidden gem ini juga menghadirkan tantangan tersendiri. Sebagian besar rute lari berada di trotoar jalan, yang sayangnya tidak semuanya memiliki permukaan yang rata. Hal ini mengharuskan para pelari untuk lebih waspada agar tidak tersandung. Selain itu, berlari menjelang waktu berbuka puasa juga menjadi tantangan tambahan. Tidak hanya karena harus menahan dahaga, tetapi juga karena padatnya lalu lintas kendaraan menjelang waktu berbuka, yang mengakibatkan peningkatan kebisingan dan polusi. Ketika pelari harus menghindari trotoar yang tidak rata dan beralih ke jalan raya, kehati-hatian ekstra diperlukan untuk menghindari senggolan dengan knalpot motor atau potensi tertabrak kendaraan lain.
New Balance Run Club Indonesia (NBRC), komunitas lari bagi para pengguna produk New Balance, memberikan tips tentang cara menjaga semangat dalam berlari agar tidak terjebak dalam rutinitas yang membosankan. “Salah satunya adalah dengan mencari rute baru yang menawarkan tantangan dan medan yang berbeda. Namun, pastikan rute tersebut tidak terlalu sepi dan usahakan untuk berlari bersama teman,” saran Indriana, perwakilan NBRC.
Acara ini diakhiri dengan sesi buka puasa bersama di salah satu restoran di kawasan Menteng, menciptakan momen kebersamaan yang mempererat hubungan antara para pelari dan komunitas yang lebih luas.
Pilihan Editor: Beda Jalan Cepat dan Lari, Pilih yang Sesuai Kondisi Fisik