TRIBUNPRIANGAN.COM, TASIKMALAYA – Berawal dari kebutuhan sebuah desa harus mempunyai kawasan wisata, Arga Hot Springs akhirnya terwujud di kawasan Desa Sundakerta, Kecamatan Sukahening, Kabupaten Tasikmalaya. Kawasan wisata seluas 1,9 hektare ini baru berdiri satu tahun berkat perjanjian kerjasama antara Perhutani dengaan Pemerintah Desa, LMDH, dan Bumdes.
Tak perlu waktu lama kawasan ini untuk terkenal dan menjadi tujuan pengunjung baik dari Tasikmalaya maupun luar kota. Akhir pekan, Arga Hot Springs selalu dikunjungi ribuan warga. Lantas apa yang ditawarkan di lokasi wisata ini. Sesuai dengan tagline, Arga Hot Springs menawarkan fasilitas utama pemandian air hangat di tengah hutan pinus. Hutan pinus yang dulu penuh dengan semak belukar, disulap oleh pemerintah desa menjadi kawasan yang nyaman bersih dengan ada beberapa kolam pemandian air hangat.
Kepala Desa Sundakerta, Anton Raksadiwangsa, menceritakan awal mula terbentuknya kawasan wisata Arga Hot Springs yang kini masih dikelolanya. Ia mengatakan, gotong royong warga desa bisa menjadikan kawasan tersebut menjadi daya tarik berbeda di tengah tumbuhnya lokasi wisata di Kabupaten Tasikmalaya. Hutan pinus yang dulu semak belukar pada tahun 2023 lalu dibersihkan warga dengan gotong royong. Tak mudah untuk membersihkan semak belukar di antara tegakan pinus yang sudah puluhan tahun disadap getahnya. Namun berkat kerja keras dan semangat warga akhirnya tegakan pinus menjadi indah untuk dilihat.
Kepala Desa Sundakerta menyebut, ia beruntung hanya menghabiskan dana Rp 20 juta untuk membersihkan area semak belukar di hutan pinus. Sebagian anggaran ia gunakan untuk mendirikan beberapa fasilitas lainnya seperti membuat jalan setapak dan terasering area agar menarik dan indah dilihat. Semua murni dilakukan warga secara gotong royong. Dengan anggaran yang tersisa maka bersihlah area semak belukar di kawasan tegakan pohon pinus.
“Lantas kami berpikir untuk mendatangkan air hangat, karena kami punya sumbernya meski jauh berjarak 3 kilometer,” ujar Anton ditemui di kawasan wisata Arga Hot Springs, Kamis (6/2/2025).
Anton bersama warga pun akhirnya membuat program pipanisasi untuk mendatangkan air hangat dari kawasan Talaga Bodas. Berhasil mendatangkan air hangat, kolam-kolam pun dibentuk sedemikian rupa dan masih sederhana. Tersedia kolam untuk dewasa dan anak-anak.
“Ke depan kami akan mendatangkan air panas untuk relaksasi dan pengobatan, mungkin akan memugar beberapa bagian agar mobil bisa masuk mendekat ke kawasan tersebut,” ujar Anton.
Camping Ground dan Panggung Utama
Terdapat beberapa bagian di lokasi wisata Arga Hot Springs. Dari pintu masuk utama ada deretan warung dengan menu khas nasi liwet yang ternyata berasal dari beberapa dusun di Desa Sundakerta. Warung-warung tersebut sengaja didatangkan dari perwakilan dusun untuk membantu perekonomian warga dan pembangunan di wilayah dusun tersebut. Warung tersebut juga berkonsep alami dibangun seragam dengan menggunakan kayu pinus, sehingga kesan alami masih terlihat dari gerbang masuk ke kawasan wisata tersebut.
Jalan dari gerbang dibuat melingkar untuk menuju tempat parkir yang cukup luas bisa diisi sekitar 50 kendaraan pribadi. Tepat di depan halaman parkir yang luas dibangun sebuah panggung utama dengan background tulisan besar Arga Hot Springs yang bisa menyala di malam hari.
Panggung utama ini dibangun untuk mengisi acara-acara dari pengunjung. Terdapat juga musik pengiring setiap harinya di panggung.
Di belakang panggung terdapat camping ground yang dibuat terasering dan masih berada di kawasan tegakan pohon pinus. Harga sewa tenda untuk camping ini Rp 75 ribu. Tenda bisa digunakan untuk 4 orang dan terdapat juga sleeping bag untuk melindungi badan dari udara dingin pegunungan. Bagi pencinta kopi di kawasan ini terdapat kopi khas yang diberinama Arga Coffee.
Masuk ke pintu utama Hot Springs, jalan setapak yang sudah dicor memudahkan pengunjung untuk melewati kawasan tegakan pinus menuju kolam air hangat. Di sebelah kiri dari jalan setapak ini terdapat gazeebo dari bambu dan kayu yang disewakan kepada pengunjung dengan biaya Rp 15 ribu. Ada juga penyewaan tikar yang bisa digelar di lokasi favorit pengunjung untuk botram. Harga sewa tikar Rp 10 ribu. Dari gazeboo yang digunakan untuk duduk santai, pengunjung bisa memesan makanan dan minuman dari pelayan warung yang standbye dekat lokasi kolam hangat. Menu makanan berat dipatok sekitar Rp 25 ribu. Ada juga paket nasi liwet dengan harga Rp 125 ribu untuk lima orang.
Lokasi Utama Kolam Air Hangat
Di lokasi utama kolam air hangat masih didesain sederhana dan alami. Pengunjung bisa ganti pakaian di sebuah kamar mandi dekat mushola. Di dekat kolam juga pengunjung bisa menggelar tikar untuk botram bareng keluarga.
Untuk nyemplung ke kolam air hangat pengunjung tak usah membayar lagi karena sudah include dengan harga tiket masuk Rp 10 ribu per orangnya. Hanya saja jika mandi di kamar bilas setelah berendam pengunjung dikenakan biaya Rp 3 ribu.
Dua pengunjung asal Tasikmalaya Lisna dan Wulan mengaku tak bosan mengunjung Arga Hot Springs. Keduanya sering datang bareng keluarga atau teman. “Iya nyaman dan enak tempatnya masih alami, terus indah juga buat foto-foto,” ujar Wulan.
Keduanya sepakat jika kamar bilas dan kamar ganti ditambah, pasalnya jika pengunjung sedang banyak maka akan terjadi antrean di depan kamar bilas dan kamar ganti.
“Terus tembok di pinggir kolam juga sudah hitam dan sebagian tak rata, ini sakit kalau naik dan turun ke kolam, secara umum sih masih bagus dan tertolong sama pemandangannya,” katanya.
30 Menit dari pusat Kota Tasikmalaya
LOKASI Arga Hot Springs bisa ditempuh dalam waktu 30 menit dari pusat Kota Tasikmalaya. Berangkat dari kawasan Terminal Indihiang, sekitar 10 menit di pertigaan Cisayong berbelok kiri melewati kantor Kecamatan Cisayong. Setelah itu penunjuk jalan akan memberitahukan untuk berbelok kanan dan melewati kawasan pedesaan serta pesawahan.
Perjalanan tak akan terasa karena di sepanjang jalan kita disuguhkan dengan panorama dan udara yang segar khas pegunungan. Tiba di kawasan Cigorowong udara gunung akan mulai terasa. Trek jalan menanjak dan cukup kecil namun kondisi jalan aspal cukup mulus hingga tiba ke lokasi kawasan Arga Hot Springs.
Beberapa ratus meter dekat dengan gerbang Arga Hot Springs berderet rumah makan dan tempat ngopi dengan menu dan pemandangan yang asri. Ada Jabal Nur yang menyajikan ribuan kincir angin sebagai tanaman di halaman kafe. Dari lokasi ini hanya hitungan menit menuju gerbang Arga Hot Springs.
Tiket masuk ke Arga Hot Springs Rp 10 ribu. Harga tersebut sudah termasuk dengan asuransi di dalamnya.(*)