RAGAMUTAMA.COM – Rumah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir di Kota Sukabumi segera ditetapkan sebagai museum untuk memperkuat pelestarian sejarah perjuangan kemerdekaan.
Keputusan ini disampaikan oleh Menteri Kebudayaan RI, Fadli Zon, saat mengunjungi situs bersejarah tersebut dalam rangkaian kunjungan kerjanya ke Sukabumi.
Fadli Zon menegaskan bahwa rumah yang kini berada di bawah pengelolaan Sekolah Pembentukan Perwira (Setukpa) Lemdiklat Polri tersebut telah ditetapkan sebagai cagar budaya tingkat kota dan diusulkan untuk meningkat statusnya menjadi cagar budaya provinsi hingga nasional.
“Ini adalah tempat bersejarah yang masih terjaga dengan baik. Kami berharap statusnya bisa ditingkatkan menjadi cagar budaya nasional agar nilai historisnya dapat lebih diakui dan dilestarikan,” ujar Fadli Zon di Jalan Bhayangkara, Kota Sukabumi.
Rumah ini menjadi saksi sejarah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir oleh pemerintah kolonial Jepang.
Sebelumnya, kedua tokoh bangsa ini diasingkan ke Boven Digoel, kemudian Banda Neira bersama Iwa Kusumasumantri dan dr. Tjipto Mangunkusumo, sebelum akhirnya dipindahkan ke Sukabumi.
“Kita tahu bahwa Bung Karno diasingkan ke Bengkulu dan beberapa tempat lain yang kini menjadi situs bersejarah. Begitu juga dengan Bung Hatta dan Sjahrir, yang memiliki peran besar dalam perjuangan kemerdekaan,” tambah Fadli Zon.
Sebagai bagian dari upaya revitalisasi, Kementerian Kebudayaan akan bekerja sama dengan Balai Kebudayaan Jawa Barat, sejarawan, serta pimpinan Polri untuk mengembangkan rumah ini sebagai museum yang menyajikan narasi sejarah secara komprehensif.
“Kita perlu kajian mendalam untuk memastikan bahwa museum ini bisa memberikan edukasi sejarah yang lebih lengkap, terutama terkait interaksi Bung Hatta dan Sjahrir dengan Jepang pada masa itu,” jelasnya.
Selain perbaikan struktural, rencana revitalisasi juga mencakup rekonstruksi interior rumah agar menyerupai kondisi aslinya, termasuk pengadaan replika furnitur seperti kursi dan tempat tidur yang pernah digunakan oleh tokoh-tokoh bangsa tersebut. Fadli Zon juga mengusulkan pemasangan patung Bung Hatta dan Sjahrir di lokasi untuk memperkuat identitas sejarah situs ini.
Kepala Setukpa Lemdiklat Polri, Brigjen Pol Dirin, menyambut baik inisiatif tersebut dan menyatakan kesiapan untuk berkoordinasi dengan instansi terkait dalam proses revitalisasi.
“Ini adalah kehormatan bagi kami, bahwa rumah pengasingan ini akan dikembangkan menjadi museum. Kami berharap program ini dapat segera terealisasi dengan dukungan semua pihak,” ujar Dirin.
Dengan inisiatif ini, rumah pengasingan Bung Hatta dan Sutan Sjahrir diharapkan menjadi pusat pembelajaran sejarah nasional sekaligus destinasi wisata budaya yang menarik bagi masyarakat.