Ragamutama.com JAKARTA. PT Itama Ranoraya Tbk (IRRA) mengumumkan pencapaian positif dalam laporan keuangannya untuk tahun 2024. Perusahaan ini berhasil mencatatkan peningkatan laba tahun berjalan yang sangat signifikan, melonjak 924% dari Rp 5,19 miliar menjadi Rp 53,26 miliar.
Lonjakan laba bersih ini terutama didorong oleh pertumbuhan penjualan yang kuat, mencapai 40,38% secara tahunan. Penjualan bersih meningkat dari Rp 696,30 miliar pada tahun 2023 menjadi Rp 977,48 miliar pada tahun 2024.
Ekky Topan, seorang analis dari Infovesta Utama, berpendapat bahwa kinerja IRRA pada tahun 2024 mencerminkan sebuah rebound yang mengesankan setelah tahun sebelumnya mengalami tantangan. Pada tahun 2023, IRRA hanya mampu membukukan laba sekitar Rp 5 miliar, yang disebabkan oleh berbagai tekanan dan beban non-recurring.
“Jika dilihat dari perspektif historis, peningkatan ini adalah pemulihan dari posisi laba yang sangat rendah di tahun sebelumnya. Akan tetapi, terlepas dari itu, fundamental IRRA sebenarnya menunjukkan adanya peningkatan,” kata Ekky kepada Kontan, (14/4).
Laba bersih Itama Ranoraya (IRRA) Naik Signifikan Jadi Rp 53,26 Miliar pada 2024
Ia menjelaskan bahwa sejumlah faktor mendukung penilaian positif ini, termasuk pertumbuhan penjualan IRRA yang merata di hampir semua lini bisnis serta peningkatan efisiensi operasional yang tercermin dari pertumbuhan EBITDA yang melebihi pertumbuhan pendapatan.
Meskipun demikian, Ekky mengingatkan para investor untuk memperhatikan aspek arus kas perusahaan, terutama karena manajemen IRRA telah mengindikasikan bahwa rencana ekspansi adalah salah satu faktor yang menyebabkan arus kas operasional masih menunjukkan angka negatif.
“IRRA memang mencatatkan kinerja yang impresif tahun ini, tetapi mereka masih perlu membuktikan konsistensi kinerja keuangan mereka dalam jangka menengah dan panjang,” tegasnya.
Hampir Serap Semua Capex, Itama Ranoraya (IRRA) Fokus pada Pengadaan Aset
Dari sudut pandang prospek industri, Ekky melihat bahwa sektor alat kesehatan masih memiliki potensi pertumbuhan yang kuat. Permintaan akan produk-produk kesehatan diperkirakan akan tetap tinggi, terlepas dari kondisi ekonomi makro yang ada.
“Secara sektoral, healthcare relatif defensif. Permintaan akan selalu ada. Oleh karena itu, kami melihat IRRA tetap menarik untuk dikoleksi, terutama jika mereka mampu mempertahankan kinerja pertumbuhan mereka,” tambahnya.
Infovesta memberikan rekomendasi untuk saham IRRA sebagai investasi jangka pendek dengan target harga antara Rp 480 hingga Rp 500 per lembar saham. Sementara untuk investasi jangka panjang, target harga berada di kisaran Rp 1.000 hingga Rp 1.100, dengan asumsi bahwa kinerja fundamental perusahaan terus menunjukkan perbaikan.