Investor Kini Bisa Transaksi Kontrak Berjangka Asing MSCI Hong Kong

- Penulis

Sabtu, 1 Februari 2025 - 05:46 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Kontrak Berjangka Indeks Asing (KBIA) kini sudah bisa ditransaksikan oleh investor Bursa Efek Indonesia (BEI). Underlying yang digunakan ialah MSCI Hong Kong Listed Large Cap. 

Asal tahu saja, untuk bisa meluncurkan KBIA telah menandatangani perjanjian lisensi dengan MSCI. Di mana, lisensi ini akan berlaku selama dua tahun.

BEI mengklaim MSCI Hong Kong Large Cap Index dipilih karena pergerakannya 99,82% sama dengan Hang Seng. Artinya, indeks ini bisa merepresentasikan pergerakan saham di Hang Seng. 

Ada tiga tipe kontrak yang diperdagangkan, yakni satu bulan, dua bulan dan tiga bulan. Investor bisa melakukan transaksi produk anyar ini di anggota bursa yang berlisensi derivatif. 

Baca Juga :  Pasar Sekunder: Pengertian, Pelaku Pasar, dan Jenis Perdagangannya

Baca Juga: BEI Kenalkan Kontrak Berjangka Indeks Asing, Pilih MSCI Hong Kong Large Cap Index

Direktur Pengembangan Bursa Efek Indonesia Jeffrey Hendrik menjelaskan hingga saat ini sudah ada empat anggota bursa yang mendapatkan izin perdagangan derivatif. 

Mereka ialah PT Binaartha Sekuritas, PT Phintraco Sekuritas, PT Ajaib Sekuritas Asia dan  PT Trust Sekuritas. Trust Sekuritas sendiri baru memperoleh izin per 13 Januari 2025. 

“Tetapi Ajaib sepertinya sampai saat ini belum menerima pembukaan rekening derivatif karena sedang mengembangkan sistem,” jelas Jeffrey kepada Kontan, Jumat (31/1). 

Selain keempat anggota bursa derivatif, di pipeline masih ada sekuritas yang sedang berproses. Jeffrey bilang saat ini masih ada empat anggota bursa yang mengajukan izin.

Baca Juga :  Shell Angkat Bicara Mengenai Tidak Tersedianya Stok BBM

Setelah membuka rekening di anggota bursa yang telah mengantongi izin, investor bisa memulai transaksi dengan minimal 1 kontrak pada setiap produknya. 

Baca Juga: Transaksi Single Stock Futures Tembus 1.797 Kontrak dalam 6 Bulan

Direktur Utama Phintraco Sekuritas Ferawati menilai untuk produk derivatif, perlu adanya sosialisasi berkelanjutan ke masyarakat atau segmentasi investor tertentu.  

“Karena untuk SSF sendiri masih belum likuid, jadi harus ada penggerak agar pasar derivatif di bursa efek Indonesia bisa lebih likuid,” katanya. 

Fera bilang dengan ada sosialisasi berkelanjutan dan likuiditas semakin tinggi, maka produk-produk derivatif lainnya ke depannya bisa diterima oleh investor, terlebih lebih untuk indeks derivatif. 

Berita Terkait

Harga Emas Antam di Pegadaian Melambung Hari Ini, per Gram Tembus Rp1.661.000
Cara Investasi ORI 027 dengan Kupon 6,75%, Simpan Rp 10 Juta Berbunga Rp 675.000
Penerimaan Pajak di Kantor Wilayah DJP Jawa Tengah II Tahun 2024 Tercapai 100,14 Persen: Hattrick sejak 2022
Saham BUMN Ini Diprediksi Beri Dividen Besar 2025, Jangan Telat Beli
IIF Raih Peringkat AAA Outlook Stabil dari Fitch Ratings
Wall Street Ditutup Melemah di Tengah Ketidakpastian Tarif Perdagangan Trump
Daftar 15 Stimulus Ekonomi 100 Hari Prabowo-Gibran
Dirut BRI Pamer Dividen di Depan Menkeu

Berita Terkait

Sabtu, 1 Februari 2025 - 08:19 WIB

Harga Emas Antam di Pegadaian Melambung Hari Ini, per Gram Tembus Rp1.661.000

Sabtu, 1 Februari 2025 - 08:19 WIB

Cara Investasi ORI 027 dengan Kupon 6,75%, Simpan Rp 10 Juta Berbunga Rp 675.000

Sabtu, 1 Februari 2025 - 07:07 WIB

Saham BUMN Ini Diprediksi Beri Dividen Besar 2025, Jangan Telat Beli

Sabtu, 1 Februari 2025 - 06:48 WIB

IIF Raih Peringkat AAA Outlook Stabil dari Fitch Ratings

Sabtu, 1 Februari 2025 - 06:48 WIB

Wall Street Ditutup Melemah di Tengah Ketidakpastian Tarif Perdagangan Trump

Berita Terbaru

food-and-drink

Siapa Pemilik Coca-Cola? Ini Sejarah Panjangnya

Sabtu, 1 Feb 2025 - 08:40 WIB

urban-infrastructure

Diperbaharui per Hari Ini, Apa Itu Gapeka?

Sabtu, 1 Feb 2025 - 07:38 WIB