Inflasi Maret Terkini: BI Optimis Target 2025 Tercapai!

- Penulis

Rabu, 9 April 2025 - 07:59 WIB

facebook twitter whatsapp telegram line copy

URL berhasil dicopy

facebook icon twitter icon whatsapp icon telegram icon line icon copy

URL berhasil dicopy

JAKARTA, RAGAMUTAMA.COM – Tingkat inflasi, yang diukur melalui Indeks Harga Konsumen (IHK), menunjukkan adanya peningkatan pada bulan Maret 2025 dibandingkan dengan bulan sebelumnya.

Data terbaru dari Badan Pusat Statistik (BPS) menunjukkan bahwa IHK pada bulan Maret 2025 mengalami inflasi sebesar 1,65 persen secara bulanan (mtm). Akibatnya, secara tahunan, IHK mencatatkan inflasi sebesar 1,03 persen (yoy).

Bank Indonesia (BI) menegaskan komitmennya untuk terus menjaga stabilitas harga. Upaya ini akan dilakukan dengan memperkuat sinergi pengendalian inflasi bersama Pemerintah, baik di tingkat Pusat maupun Daerah, melalui Tim Pengendalian Inflasi Pusat dan Daerah (TPIP dan TPID). Implementasi Gerakan Nasional Pengendalian Inflasi Pangan (GNPIP) akan terus digencarkan di berbagai wilayah.

Direktur Eksekutif Departemen Komunikasi BI, Ramdan Denny Prakoso, menyampaikan optimisme Bank Indonesia bahwa inflasi akan tetap berada dalam rentang target 2,5±1 persen pada tahun 2025.

“Inflasi inti tetap menunjukkan tren yang terkendali dan rendah,” ujarnya dalam keterangan resmi yang dikutip pada hari Rabu (9/4/2025).

Lebih lanjut, ia menjelaskan bahwa inflasi inti pada Maret 2025 tercatat sebesar 0,24 persen secara bulanan (mtm), relatif stabil dibandingkan realisasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,25 persen secara bulanan (mtm).

Baca Juga :  Misteri Bangkai Kapal Mewah Bayesian: Proses Pengangkatan Dimulai

Menurutnya, dinamika inflasi inti ini dipengaruhi oleh beberapa faktor, termasuk kenaikan harga beberapa komoditas global serta peningkatan permintaan menjelang Hari Besar Keagamaan Nasional (HBKN) Idul Fitri.

“Situasi ini terjadi di tengah ekspektasi inflasi yang tetap terjaga,” tambahnya.

Denny menjelaskan bahwa inflasi inti pada Maret 2025 terutama disumbangkan oleh kenaikan harga komoditas emas perhiasan.

Secara tahunan, inflasi inti pada Maret 2025 tercatat stabil di angka 2,48 persen (yoy), sama dengan angka inflasi pada bulan sebelumnya.

Selain itu, kelompok *volatile food* juga mengalami peningkatan inflasi.

Pada Maret 2025, kelompok *volatile food* mengalami inflasi sebesar 1,96 persen secara bulanan (mtm), lebih tinggi dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 0,93 persen (mtm).

Inflasi pada kelompok *volatile food* terutama disebabkan oleh kenaikan harga bawang merah, cabai rawit, dan daging ayam ras. Kenaikan harga bawang merah dan cabai rawit dipengaruhi oleh terbatasnya pasokan akibat gangguan cuaca.

Sementara itu, peningkatan harga daging ayam ras didorong oleh lonjakan permintaan selama periode HBKN Idulfitri.

Secara tahunan, kelompok *volatile food* mencatat inflasi sebesar 0,37 persen (yoy), lebih rendah dibandingkan inflasi bulan sebelumnya yang sebesar 0,56 persen (yoy).

Baca Juga :  Obligasi Dinilai Lebih Menarik di Tengah Ketidakpastian Ekonomi

Kedepannya, inflasi *volatile food* diperkirakan akan tetap terkendali berkat sinergi yang erat antara Bank Indonesia, TPIP, dan TPID melalui GNPIP di berbagai daerah.

Selanjutnya, kelompok *administered prices* juga mengalami inflasi. Pada Maret 2025, kelompok *administered prices* mengalami inflasi sebesar 6,53 persen secara bulanan (mtm), meningkat signifikan dibandingkan bulan sebelumnya yang mengalami deflasi sebesar 2,65 persen (mtm).

Peningkatan inflasi pada kelompok *administered prices* terutama disebabkan oleh penyesuaian tarif listrik, seiring dengan berakhirnya kebijakan diskon tarif listrik sebesar 50 persen bagi pelanggan rumah tangga dengan daya listrik hingga 2.200 VA.

Kenaikan inflasi pada kelompok *administered prices* sebagian diimbangi oleh deflasi pada komoditas angkutan udara, yang disebabkan oleh implementasi diskon harga tiket penerbangan berjadwal domestik kelas ekonomi selama periode HBKN Idul Fitri.

Secara tahunan, kelompok *administered prices* mencatat deflasi sebesar 3,16 persen (yoy), tidak sedalam deflasi pada bulan sebelumnya yang sebesar 9,02 persen (yoy).

Berita Terkait

IEU CEPA Mandek 10 Tahun, Ini Alasan Airlangga!
Harga Emas Antam Anjlok Hari Ini, Peluang Cuan 27,96% Setahun?
IEU CEPA Disepakati, Airlangga Umumkan Kabar Baik untuk Indonesia
Omzet Meroket, Rahasia Sukses Toko Oleh-Oleh Haji Tanah Abang
IPO HYBE Terancam? Bang Si Hyuk Diduga Terlibat Penipuan!
BEI Berdarah, Kapitalisasi Pasar Anjlok di Awal Juni 2025
IHSG Bergantung AS-China, Stimulus Pemerintah Jadi Penentu Pekan Depan?
Indodax Raja Kripto Indonesia? Kuasai 42,83% Transaksi April 2025

Berita Terkait

Minggu, 8 Juni 2025 - 05:52 WIB

IEU CEPA Mandek 10 Tahun, Ini Alasan Airlangga!

Minggu, 8 Juni 2025 - 00:12 WIB

Harga Emas Antam Anjlok Hari Ini, Peluang Cuan 27,96% Setahun?

Sabtu, 7 Juni 2025 - 22:47 WIB

IEU CEPA Disepakati, Airlangga Umumkan Kabar Baik untuk Indonesia

Sabtu, 7 Juni 2025 - 20:37 WIB

Omzet Meroket, Rahasia Sukses Toko Oleh-Oleh Haji Tanah Abang

Sabtu, 7 Juni 2025 - 18:27 WIB

IPO HYBE Terancam? Bang Si Hyuk Diduga Terlibat Penipuan!

Berita Terbaru

sports

Bagnaia ke Yamaha? Bantah Rumor, Pengamat: Mustahil!

Minggu, 8 Jun 2025 - 07:12 WIB

sports

Thom Haye Kecewa? Indonesia Kalahkan China, Ini Curhatnya!

Minggu, 8 Jun 2025 - 06:47 WIB

health

Vaksin Covid: Amankah untuk Ibu Hamil dan Anak-Anak?

Minggu, 8 Jun 2025 - 06:17 WIB

finance

IEU CEPA Mandek 10 Tahun, Ini Alasan Airlangga!

Minggu, 8 Jun 2025 - 05:52 WIB