Jakarta, RAGAMUTAMA.COM – Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Airlangga Hartarto, menyatakan bahwa Pemerintah Indonesia berencana mengambil langkah negosiasi terkait penerapan tarif impor resiprokal oleh Amerika Serikat (AS), dengan melibatkan negara-negara anggota ASEAN.
Pemberlakuan tarif impor oleh AS ini tidak hanya menyasar Indonesia, melainkan juga negara-negara ASEAN lainnya, termasuk Malaysia, Singapura, Vietnam, Thailand, dan beberapa lainnya.
“Indonesia akan mengupayakan sejumlah kesepakatan, dan bersama beberapa negara ASEAN, baik Menteri Perdagangan maupun Menteri Commerce, saya terus menjalin komunikasi, termasuk dengan Malaysia, Deputi Perdana Menteri Singapura, Kamboja, dan negara lain, untuk menyelaraskan sikap bersama ASEAN,” ungkap Airlangga dalam konferensi pers di Jakarta, Senin (7/3/2025).
1. Mendag ASEAN bakal gelar pertemuan pekan ini
Airlangga menjelaskan bahwa para Menteri Perdagangan dari negara-negara ASEAN akan segera mengadakan pertemuan guna membahas dan menyepakati sikap bersama. Lebih lanjut, Airlangga meyakinkan bahwa mayoritas negara anggota ASEAN memilih jalur retaliasi atau negosiasi dalam menanggapi kebijakan yang diterapkan oleh Presiden AS, Donald Trump. Ini mengindikasikan bahwa negara-negara ASEAN tidak akan menggunakan tarif sebagai balasan terhadap tindakan AS.
“Hampir seluruh negara ASEAN tidak memilih retaliasi. Vietnam telah menurunkan seluruh tarif mereka menjadi nol. Malaysia juga akan memilih jalur negosiasi, begitu pula Kamboja dan Thailand. Kita pun mengambil pendekatan yang sama, yaitu jalur negosiasi,” jelas Airlangga.
Menko Airlangga Bertemu Anwar Ibrahim Bahas Kebijakan Tarif Trump
Menko Airlangga Bertemu Anwar Ibrahim Bahas Kebijakan Tarif Trump
2. ASEAN perlu bersatu di saat semua negara menuju AS
Airlangga menegaskan bahwa Indonesia aktif mengupayakan negosiasi dengan AS. Namun, mengingat tarif resiprokal ini diterapkan kepada hampir semua negara, ratusan negara yang terdampak berupaya mencari peluang untuk bernegosiasi dengan AS. Diharapkan, melalui wadah ASEAN, poin-poin negosiasi krusial dapat tersampaikan kepada pemerintahan Trump.
“Kerangka TIFA (Trade and Investment Framework Agreement) yang kita miliki secara bilateral ditandatangani pada tahun 1996, dan banyak isu di dalamnya sudah tidak relevan. Oleh karena itu, kita akan mendorong berbagai pembaruan kebijakan agar masuk dalam kerangka TIFA,” paparnya.
3. Tawarkan kesepakatan baru ke AS lewat TIFA
AS sendiri memiliki kerangka kerja sama yang dikenal dengan nama Trade and Investment Framework Agreement (TIFA) dengan negara-negara ASEAN.
Dalam menghadapi kebijakan Trump, Indonesia mengajak negara-negara ASEAN untuk memperbarui TIFA dengan mengajukan tawaran baru kepada AS. Tujuannya adalah agar Trump dapat mempertimbangkan untuk menurunkan tarif resiprokal pada produk-produk yang diekspor oleh negara-negara ASEAN ke Amerika Serikat.
“Bapak Presiden telah menginstruksikan agar kita segera memberikan masukan kepada Amerika, sebagai respons atas kebijakan ini. Tentu saja, harapan kita adalah agar Amerika, yang mengenakan tarif ini kepada seluruh negara, bersedia membuka diri untuk berdiskusi. Indonesia akan aktif mendorong terwujudnya sejumlah kesepakatan yang saling menguntungkan,” pungkas Airlangga.
Daftar Barang Ekspor yang Terdampak dan Dikecualikan dari Tarif Trump
Daftar Barang Ekspor yang Terdampak dan Dikecualikan dari Tarif Trump