RAGAMAUTAMA.COM – Impor Indonesia pada Februari 2025 menunjukkan hasil yang lebih baik dari yang diperkirakan, dengan pertumbuhan mencapai 2,3% year-on-year (yoy), setelah bulan sebelumnya mengalami kontraksi lebih dari 2%. Kenaikan ini juga melampaui ekspektasi pasar yang hanya memprediksi pertumbuhan impor sebesar 1%.
Berdasarkan data yang disampaikan oleh Kepala Badan Pusat Statistik (BPS), Amalia Adininggar Widyasanti, total nilai impor Indonesia pada bulan Februari tercatat mencapai US$18,86 miliar. Angka ini menunjukkan kenaikan 5,18% month-to-month (mtm) dibandingkan bulan Januari sebelumnya. Secara tahunan, impor Indonesia mengalami peningkatan 2,30%, yang didorong oleh sektor nonmigas yang tercatat mengalami kenaikan sebesar 2,91%.
Impor nonmigas menjadi salah satu kontributor utama terhadap kenaikan impor pada Februari 2025, dengan total impor nonmigas mencapai US$16 miliar, naik 3,52% dibandingkan bulan sebelumnya. Di sisi lain, impor migas tercatat mengalami penurunan sebesar 3,76% yoy.
Lebih rinci lagi, impor bahan baku penolong dan barang modal mengalami peningkatan yang signifikan, masing-masing sebesar 4,78% yoy dan 5,48% yoy.
Kenaikan ini menunjukkan bahwa sektor industri Indonesia terus mengalami permintaan bahan baku dan mesin yang kuat. Namun, impor barang konsumsi justru mengalami penurunan tajam sebesar 21,05% yoy, yang bisa mengindikasikan penurunan daya beli di sektor konsumsi.
Dengan hasil ini, meskipun impor Indonesia menunjukkan peningkatan, penurunan impor barang konsumsi serta kontraksi impor migas perlu menjadi perhatian. Namun, pertumbuhan impor bahan baku dan barang modal menunjukkan adanya dorongan positif bagi kegiatan industri yang mendukung perekonomian Indonesia ke depan.